Kepastian

5 1 0
                                    

Beberapa bulan gak ketemu,

"Yo, maaf ya kalo ini buat kamu gak enak atau bingung. Tapi, emang harus aku ceritain. Gapapa ya di chat juga." pesan Rahma.

"Emang paan? Kok suka tiba-tiba gini." balasku.

"Aku udah nemuin serpihan yang hilang."

"Dia pengganti Yudish. Jarang-jarang nemuin yang sefrekuensi ke gini."

"Meskipun blom tau kedepannya gmna, gatau juga apakah dia better than the previous person. Atau sebaliknya."

"Siapa? Api?"

"Yowes, gapapa aku harus lebih sabar aja lagi. Emang sii kalo dirasain maa gak bakalan enak, kalo dipikirin malah bingung."

"Terakhir dari aku, buat sekarang kalo kamu bahagia aku juga bakalan bahagia juga. Gak peduli kamu nganggep aku bodoh & lebay. Aku selalu ada di tempat yang sama dengan perasaan yang sama tentunya. Meski aku tau bunga bukan setangkai, kumbang bukan seekor, yang patah kan tumbuh, yang hilang kan berganti. Kamu punya tempat khusus di kehidupanku."

"Iya."

"Anyways, i just wanna say, thanks. Kita gak tau gimana kedepannya. Just go with the flow."

"Iya kan?"

(Membaca semua ini jujur, sangat sakit, tapi gimana lagi. Segala sesuatu gak bisa dipaksakan apalagi perasaan.)

(Menghela nafas)

"Iya, kita gak bakalan tau masa depan kita;)"

_____

"SintaxError"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SintaxError"

RealitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang