Chapter 2

228 26 1
                                    

Seorang laki - laki muda tampan berusia awal dua puluhan tampak memasuki sebuah cafe dipinggiran kota Seoul.

Laki - laki tersebut belakangan ini sering mendatangi cafe tempat Jaemin bekerja sambilan. Biasanya ia datang bersama teman - temannya. Namun kali ini sepertinya ia tampak sendiri.

Jaemin segera menghampiri laki - laki tersebut dan menyodorkan menu kepadanya

"Selamat sore tuan ada yang bisa saya bantu?" tanya Jaemin dengan ramah

Lucas melihat menu sebentar hingga akhirnya ia berkata

"Ahh ya .. saya ingin memesan hazelnut latte dan croissant butter" ujar Lucas sambil tersenyum pada waiter yang tengah melayaninya

"Baik tuan, mohon tunggu sebentar" ujar Jaemin sambil tersenyum ramah

Pada saat sang waiter mencatat menu pesanannya, secara tak sengaja Lucas melihat luka lebam yang melintang pada siku bagian dalam ketika lengan kemeja putih yang waiter itu pakai sedikit tersibak.

Lucas sedikit mengernyitkan dahinya, ia ingin bertanya kepada waiter tersebut namun sedikit sungkan karena ia pikir itu bukanlah urusannya.

Lucas segera mengalihkan perhatiannya ketika suara dering ringtone tiba - tiba terdengar pada ponselnya

"Ahh dari Renjun-ah rupanya" ujar Lucas dalam hati

"Yeoboseo Renjun-ah .. ya gedung sebelahnya" ujar Lucas kepada teman satu negaranya tersebut

Tak lama kemudian datanglah seorang pemuda berparas cantik yang umurnya tak beda jauh dengan Lucas memasuki cafe tersebut dan langsung menghampiri meja Lucas ketika teman bongsornya itu melambaikan tangannya - memberitahu keberadaan dirinya di cafe tersebut.

"Renjun-ah .. akhirnya ketemu juga" ujar Lucas sambil tertawa

"Hampir saja aku masuk cafe yang salah" ujar sang pemuda cantik itu sambil mendudukan dirinya pada salah satu dari tiga kursi yang kosong

"Kau sudah lama Hyung?"

"Baru saja .. sekitar 10 menitan" ujar Lucas kembali

Ketika mereka berdua tengah asyik mengobrol, tiba - tiba sang waiter yang melayani Lucas sebelumnya datang dan membawa pesanan Lucas

"Silakan Tuan" ujar Jaemin sambil menghidangkan pesanan Lucas dengan ramah

"Lho? Nana?! Kau kerja disini?" ujar Renjun terkejut dengan keberadaan teman Koreanya di cafe tersebut

"Renjunnie?" ujar Jaemin tak kalah terkejut melihat penampakan kekasih dari sahabat masa kecilnya tersebut

"Baru enam bulan kebelakang sebenarnya" ujar Jaemin menampilkan senyumannya yang paling manis

Lucas yang melihat keakraban temannya dengan sang waiter sedikit terkejut karena Renjun tampak mengenal baik sang waiter manis tersebut

"Mana Jeno?" tanya Jaemin sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok sahabatnya tersebut

"Ahh, dia masih ada kegiatan disenat" ujar Renjun menjelaskan

"Oh" Jaemin menganggukan kepalanya paham

"O iya kau mau pesan apa Renjun-ah?"

"Mmm .. caramel macchiato mungkin?" tanya Renjun kembali

"Baiklah" ujar Jaemin kembali tersenyum sambil mencatat pesanan Renjun

Lucas yang sedikit terkejut karena ternyata Renjun mengenal waiter yang melayaninya barusan tampak fokus memandang siku kanan Jaemin

Renjun yang melihat ekspresi wajah Lucas yang tampak serius memperhatikan sesuatu segera mengalihkan perhatiannya pada objek yang dilihat oleh Lucas

Dan alangkah terkejutnya Renjun ketika melihat luka lebam yang cukup besar pada siku bagian dalam tangan kanan Jaemin. Ia membelalakan matanya. Terjadi lagi?! batin Renjun dalam hati

"Nana .. bisa kita bicara sebentar?" ujar Renjun dengan ekspresi serius

"Wae?"

Tanpa persetujuan Jaemin, Renjun menarik tangan Jaemin yang bebas dan membawanya keluar cafe tersebut

Lucas yang memperhatikan tingkah laku temannya yang tampak aneh dibuat kebingungan ..

Dari gestur yang diperlihatkan oleh mereka berdua sepertinya Renjun tengah menginterogasi temannya tersebut dan sepertinya Renjun tampak marah kepada temannya itu.

Kemudian Lucas melihat Renjun menelepon seseorang yang sesaat sebelumnya dihalang - halangi oleh temannya tersebut.

Sang waiter tersebut tampak kalut dan segera menerima sodoran telepon dari tangan Renjun dan berbicara pada entah siapa diseberang telepon sana ..

"Sepertinya ada yang tidak beres" batin Lucas

Sambil menunggu Renjun, akhirnya Lucas memutuskan untuk meminum hazelnut lattenya terlebih dulu

.
.
.
.
.
.
.
.

Tak lama kemudian waiter yang melayani Lucas masuk kembali kedalam cafe diikuti oleh Renjun dibelakangnya yang masih tampak emosi.

"Hei, kau baik - baik saja?" tanya Lucas pada temannya tersebut

"Aku baik - baik saja" ujar Renjun pendek

"Waiter tadi temanmu?" tanya Lucas penasaran

"Jaemin-ssi? dia sahabat karib Jeno sejak kecil .. dan ya kami berteman dekat" ujar Renjun datar seolah - olah tidak terjadi apa - apa sebelumnya

"Kau yakin baik - baik saja? aku tadi melihat kalian berdua seperti emosi" tanya Lucas lagi

"Bukan apa - apa" ujar Renjun tampak tidak nyaman dengan pertanyaan yang Lucas ajukan padanya

"Oh oke" ujar Lucas salah tingkah ketika melihat Renjun masih menampilkan raut wajah kesal

Namun setelah kejadian perseteruan antara Renjun dengan temannya tersebut, Lucas tidak melihat sosok teman Renjun itu lagi hingga ia pulang dari cafe tersebut.

Lucas jadi bertanya - tanya sendiri kemana perginya teman Renjun tersebut .. ah siapa namanya? Jaemin?
Ya Jaemin kalau ia tidak salah dengar!

Entah mengapa waiter tersebut mengundang keingintahuan mengenai jati dirinya.

Bukan karena fakta bahwa ia adalah teman Renjun saja, melainkan setelah beberapa kali berkunjung ke cafe itu Lucas akhirnya jatuh hati melihat sosok sang waiter yang mempunyai senyuman yang manis, juga perangai yang ramah dan lembut.

Untuk itulah ia akhir - akhir ini sering mendatangi tempat tersebut. Bahkan jika ada janji bertemu dengan temannya ia seringkali mengajak mereka bertemu di cafe tersebut.

Tujuannya apalagi jika bukan ingin bertemu dengan waiter itu, walaupun ia tidak mempunyai keberanian untuk menyapa sang waiter hingga saat ini ..

Begitu mengetahui bahwa sang waiter tersebut ternyata teman Renjun, tadinya Lucas berniat untuk minta diperkenalkan padanya ..

Tapi jika melihat wajah Renjun yang masih sedikit kesal - Lucas segera mengurungkan niatnya. Daripada nanti ia kena semprot pemuda Huang tersebut!

Mungkin nanti jika mood Renjun sudah sedikit lebih baik pikirnya ..

.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Slow update ya guys ..
Comment & vote plizzzzz ..

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang