different worlds 0.4

8 2 0
                                    

"lu bertiga kemaren kemana si goblog, gua sama yg lain nyariin tau!!" Omel renjun dan yg lainnya, mereka bertiga baru saja selesai membereskan gudang langsung di suguhi pertengkaran saja.

"Ck, BiasaLah" jawab jisung dgn santai.

"Bisalah, biasalah palalo biasalah" Felix menonyor kepala jisung dgn tidak santai, kesal dia, seharian di suruh nyariin mereka bertiga.

"Biasa dong bego" gaduh jisung sembari mengusap usap dahinya yg mulus itu.

"Udah udah Sono kalian bertiga mandi!" Perintah baejin yg langsung di turuti ketiganya, lalu mereka semua kembali ke kamar masing masing, sambil menunggu makan malam.

Karna merasa bosan di kamar terus tidak ada kegiatan renjun memutuskan untuk berjalan jalan keliling asrama sekedar melepas waktu luang dan menunggu aktivitas makan malam.

Tak terasa dua hari lagi malam satu suro di dalam hati kecil nya mengatakan bahwa ia takut, dia jaid teringat kakak nya winwin yg di temukan mati di kamarnya dgn 21 luka tisukan di sekujur tubuhnya, di perkirakan dia mati karna kalah atas permainan atau di bunuh oleh teman pemainnya, ya . . .

Kakak nya dong si Cheng atau biasa di panggil winwin pernah mengikuti permainan ini, dia juga teman Kim doyoung dan Kim jungwoo pemain yg selamat itu.

Koridor yg di langkahnya nampak sangat sepi. Dia memutuskan untuk berjalan kearah perpustakaan lantai satu, dan membaca beberapa novel bergenre fantasi.

Sangking sibuk nya membaca buku dia sampai lupa bahwa ini sudah magrib, waktunya siswa dan siswi sholat magrib, untung ada penjaga perpustakaan yg mengingat kannya.

"Loh nak renjun ini udh magrib, kok belum sholat yg lain udh?" Ucap pak Trisno menepuk nepuk pundak renjun.

"E - eh iya pak ini saya mau sholat, permisi" renjun tersenyum canggung lalu menata kembali buku buku novel yg di baca nya lalu pergi meninggalkan perpustakaan dgn tergesa gesa.

Setelah sampai di masjid asrama dia langsung ke tempat wudhu untuk berwudhu, dia melihat jamaah lainnya sudah mulai bubar. Setelah menyelesaikan Wudhu nya dia langsung pergi ke mushola dan memakai sarung dan peci yg di sediakan lalu membeberkan sajadahnya dgn hikmat.

Dia menyelesaikan sholat dgn wudhu, hanya ada pengurus mushola yg bersih bersih di sana dgn dirinya yg sedang melaksanakan ibadah sholat magrib.

Setelah selesai dia langsung melepas sarung dan pecinya melipat sajadahnya lalu menyimpan nya di lemari etalase yg ada di pinggir kiri nya, lalu berjalan keluar masjid dan memakai sandalnya lalu kembali ke kamar asrama nya untuk berganti baju dan berjalan lagi ke kantin untuk makan malam dgn teman temannya yg sudah menunggunya.

"Tumben telat lu njun?" Ucap Jeno melihat kedatangan renjun dgn santai.

"Kebablasan di perpus gua" lalu renjun mendudukan bokongnya di sebelah Jaemin yg sibuk menatap handphone nya.
"MBOK SUM AYAM BAKAR SATU SAMA ES TEAJUS SATU" teriak renjun kearah mbok Sumi yg sedang menjaga warungnya.

Tak lama kemudian dia menyantap makanannya bersama dgn yg lainnya, mereka semua makan dgn tenang kecuali haechan jisung dan hyunjin yg makan dgn tangan dan belepotan kemana mana. Hwal yg berada di tengah-tengah nya merasa ingin muntah melihat cara makan mereka. Es nya pun sampai tumpah tumpah, hadehh emang ya . . .

"Yg bener goblog maknnya tuh si hwal aja sampe mau muntah" guanlin menggeplak kepala haechan dgn tidak santai gila aja kali nasinya beleberan kemana mana.

" Ya maap" ucap haechan dgn santai lalu melanjutkan acara makan dgn tangannya. Guanlin hanya bisa mengelus sabar dgn spesies ini, langka sekali dia pikirnya.






















"Terkadang kita harus menjadi segila haechan untuk tetap menjadi jernih."

Different Worlds: Ft. 00LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang