Asisten rumah tangga di kediaman Dirgantara berjalan tergopoh-gopoh ke arah tuan rumah,
"Permisi, pak. ." Ujarnya sopan, Kevin yang tadi nya menatap Aletta langsung menoleh ke arah ART tersebut.
"Iya, Bi?"
"Ada tamu didepan, mas Sergio sama dek Lion." Balas Bi Ijah memberi laporan,
Kevin menggangguk- "Oke. Saya turun sekarang."
Tanpa berlama-lama, Kevin langsung menggendong Aletta lalu menghampiri Sergio yang sudah duduk di ruang tamu sembari memangku Lion.
"Hoi." Kevin menepuk pundak Sergio, "Kangen sama gue ya? Sampe disamperin gitu."
Sergio bergidik geli, "Menajiskan. Gue mau ngajakin ngurus anak bareng lah, daripada gue berdua doang sama si Lion." Balas Sergio sesekali menatap anak semata wayangnya.
"Jagain Lion aja lo gabisa? Ckck, jago nya gangguin doang." Ejek Kevin yang langsung mendapat satu pukulan pelan di tangan nya.
"Bisa lah, cuma mau kesini aja biar lu nggak kesepian!"
Kevin terbahak, "Ngaku aja kali, jangan-jangan lu bingung gimana ngasih makan nya. ."
"Iya om, Lion belum makan daritadi soalnya Daddy gabisa masak." Sahut bocah kecil yang sudah pindah duduk di sofa.
Malu. Masa didepan cewe cantik masih dipangku Daddy? Mau disimpen dimana muka Lion. Nanti jadi nggak keren lagi.
"Kan tadi Daddy udah-"
"Udah goreng telur tapi telur nya gosong? Heem. Lion jadi gabisa makan. Laper, Dad. ." Sela nya sembari memegang perut mungil nya yang keroncongan.
Kevin menggeleng-gelengkan kepala nya, "Ini yang katanya Daddyable?"
"Bacot. Buruan kasih makan anak gue, jing." Balas Sergio, "Bi Ijahhh, yuhuuu! Anak saya mau makan, masak apa hari ini?" Seru Sergio lalu berjalan ke arah dapur- sudah seperti rumah sendiri.
Kevin menggidikan bahu nya, sudah terbiasa menghadapi kelakuan akhlakless sahabatnya itu.
"Daddy kamu memalukan." Kevin berbisik pada Lion yang dibalas anggukan,
"Iya. Tapi dia Daddy yang baik sih. ." Ujar Lion tersenyum.
"Pinter. Lion, main sama Letta dulu gapapa ya? Om mau mandi, gerah. ." Tanya Kevin meminta izin dulu sebelum meletakkan Aletta disamping Lion.
Lelaki kecil itu mengangguk, "Iya om. Lion jagain deh." Jawabnya sembari mengelus-elus jari mungil Aletta.
"Makasih, jagoan kecil." Kevin terkekeh sebelum beranjak dari sana.
Ya, Meskipun usia nya masih muda tapi pemikiran Lion sudah sangat dewasa, bukan seperti bocah tujuh tahun. Makanya Kevin begitu santai mempercayakan Letta pada Lion, toh ada cctv yang memantau.
Entah keturunan siapa, padahal Elysia dan Sergio sama-sama sengklek otaknya. Tapi kok bisa menghasilkan Lion yang waras ini?
Lion mendekat ke arah Letta, satu tangan nya menopang punggung Letta supaya perempuan kecil itu tidak terjatuh.
"Sama Lion dulu ya, Papa Letta lagi mandi soalnya. . Diem ya, jangan gerak-gerak nanti jatuh." Ujarnya lembut.
Letta yang entah paham atau tidak, hanya mengangguk polos. "Kata Mama, Lion itu bahasa inggris nya Singa. Kkamu singa ya?!"
"Mama bilang, Singa itu seram! Bisa ngap orang! Aum aum suara na ihh, janan mam Letta ya, Singa. Kita temenan cajja nanti Letta suruh Papa beliin bannak bannak permen biar singa na kenyang, nda usah mam daging manusiaaa,"
Lion yang awalnya bingung seketika langsung tertawa karena merasa Letta lucu.
Padahal lagi takut tapi sempet-sempet nya nyerocos, Letta emang bawel sekali.
Lion tibatiba menaikkan kedua tangan nya, lalu menekuk jari jari kecil itu supaya terlihat seperti singa yang akan menerkam mangsa didepan nya, "Aum! Laparrr. . mau makan Letta~"
Letta bergidik, lalu menggeleng-geleng cepat, "No! Letta nda enak! Nanti mam permen cajjaa!"
Aletta menabok-naboki badan Lion, berusaha melindungi diri sendiri.
Tapi meskipun sudah sekuat tenaga, Lion tidak merasa sakit sama sekali.
Malah ia sudah akan menggigit pipi gembul Letta saking gemasnya.
________________
Aduh aduh,
ketika kisah bocil lebih
uwu daripada kisah mu.Hahaha,
kisah author juga sih :')Dear Lion && Aletta,
hati-hati nanti
gede nya cinlok.maap, part yang ini pendek banget.
besok baru panjangan yaa, stay tune kak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Us -- S2 --
Teen Fiction[ HAPPY US SEASON 2 ] Isi nya cuma keseharian mereka sebagai orangtua dan pasangan yang sudah menikah. Senangnya ada, sedih nya ada, emosi nya apalagi-- dapet banget disini. -- Yok. Dibaca.