Lion turun dari lantai atas dengan tergesa-gesa, bagaimana tidak? Hari ini hari pertama tahun ajaran baru dimulai tapi ini bukan poin utama nya. Lion lebih bersemangat karna ia akan menjemput putri cantik milik keluarga Dirgantara— Aletta.
Kalau kalian tidak lupa,
Lion yang paling dekat dengan Aletta sejak dulu maka tidak heran bahwa Lion bisa-bisanya menyimpan perasaan lebih pada gadis tersebut.Lima belas tahun pertemanan memang bukan lah waktu yang sebentar. Lion masih dan akan selalu menyukai Aletta kecil, Aletta sedang bahkan sampai Aletta yang sekarang sudah besar. Mereka hanya tertaut dua tahun.
"Ma, Lion berangkat!" Gumam nya keras supaya Elysia dapat mendengar,
"Loh? Makan dulu, Lion. Mama udah masak." Balas Elysia sembari menatap putra bungsu nya yang tengah sibuk memakai sepatu.
Lion menggeleng, "Ga sempet Ma, nanti Lion makan habis pulang sekolah ya?"
Kaki panjang nya melangkah ke arah sang Ibu, mengecup kening nya pelan— "Lion mau jemput calon menantu Mama," ujarnya terkekeh sedikit salah tingkah.
Elysia menaikkan satu alisnya lalu tertawa, "Aletta kan? Mama nggak nerima calon menantu lain selain dia loh."
Lion mengangguk semangat dan ikut tertawa, "Lion juga nggak mau yang lain selain dia."
Bisa dilihat dengan jelas, kan? Sifat bucin Lion ini benar-benar diturunkan langsung oleh sang Ayah.
Elysia mengusap-usap rambut Lion, anak kecil yang dahulu sering merengek kepadanya kini telah tumbuh besar, waktu berlalu begitu cepat.
"Yaudah sana, calon menantu Mama dijagain baik-baik ya. Jangan lupa pamitan dulu sama tante Sharon dan om Kevin sebelum pergi." Pesan Elysia yang dibalas anggukan oleh Lion.
Lion bersenandung di sepanjang jalan, suasana hati nya di pagi hari ini begitu bagus, tentu saja itu semua karena Aletta.
Tidak membutuhkan waktu lama, Lion sudah sampai di kediaman gadis pujaan hati nya. Terlihat Aletta sudah menunggu nya didepan rumah sambil menenteng sebuah helm untuk dipakai nanti.
"Ta, udah nunggu lama?" Tanya Lion sembari memakaikan pelindung kepala itu ke Aletta.
"Nggak kok, gue juga baru banget habis sarapan. Lo udah sarapan?"
Lion menggeleng, "Gue takut telat buat jemput lo jadi gue nggak sarapan. Udah, ayo jalan."
"Loh, kok gitu sih? Ini masih awal banget, ayo sarapan disini dulu. Cobain nasi goreng Mommy!" Pinta Aletta yang sedang menggoyang-goyangkan tangan laki-laki didepan nya.
"Letta, ini hari pertama lo jadi siswi baru, jangan sampe telat." Jawab Lion masih keras kepala.
"INI BARU JAM BERAPA, LION? Nunggu lo makan nggak akan bikin gue telat." Kekeuh Aletta. Jelas, dia tidak setega itu membiarkan Lion sekolah dengan perut kosongnya.
Lion menghela nafas, "Iya, tapi gue—"
"—Stt! Nggak usah banyak alasan, ayo masuk." Potong Aletta penuh ketegasan yang sukses membuat Lion mengalah.
Jadi di sini lah Lion sekarang. Duduk didepan meja makan dan menikmati sarapan nya bersama Sharon, Kevin juga Aletta.
"Makan yang banyak, Lion. Biar punya tenaga buat pukul orang jahat yang gangguin anak om," Celetuk Kevin tertawa.
"Siap, om!" Balas Lion semangat, ia bahkan memberikan hormat pada Kevin.
Aletta menggeleng-gelengkan kepala nya, "Letta bisa jaga diri Pa, nggak perlu dijagain Lion."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Us -- S2 --
Teen Fiction[ HAPPY US SEASON 2 ] Isi nya cuma keseharian mereka sebagai orangtua dan pasangan yang sudah menikah. Senangnya ada, sedih nya ada, emosi nya apalagi-- dapet banget disini. -- Yok. Dibaca.