❝ to hate
is an easy lazy thing
but to love
takes strength
everyone has
but not all are
willing to practice❞semuanya terdiam, mencerna setiap kata-kata indah yang diucapkan sosok dihadapanku ini.
tepuk tangan meriah dari miss elena, diikuti oleh teman kelas yang terpukau. ada juga yang bersiul, termasuk michael dan ashton.
"ADA APANIH ANTARA CALUM SAMA IVY?" sorak salah satu teman cowo, bagas. bagas memang suka sekali untuk urusan mengejek, menggoda, bercandaan. maka tidak heran jika ia yang paling berisik, selain michael.
"CIEE UHUYYY!!!"
sementara aku, masih terdiam memahami maksud puisi tadi. terdengar seperti tidak asing bagiku.
"class, silent please! " miss elena menangkan keributan kelas. "great, calum! is that your own poetry or someone else's?"
"no, it's rupi kaur's poetry"
ohh, rupi kaur. ya, aku mengetahui penyair itu. beberapa puisinya sudah kubaca, itulah mengapa aku merasa tidak asing dengan puisi tadi.
rupi kaur merupakan penyair yang cukup keren bagiku. puisi yang dibuatnya sangat indah.
tapi kenapa dia memilih puisi tentang benci dan menyukai?
apa calum membenciku sebenarnya ?
" ohh, I see calum. rupi kaur is a known poet and she has been written many beautiful poetry. but why you choose that one for Ivy? it's about hate and love, right? so, can you explain why? "
" I don't know, I just want to tell her about that poetry and I think, it's neutral to everyone. I mean, it isn't something to be called 'special', " jelas calum terdengar seperti tidak mau membuatku salah paham dengan puisi tadi dengan menekan kata spesial.
atau memang dia mengetahui aku menyukainya? kemudian dia seolah-olah ingin aku tidak 'mengejarnya' lagi?
tapi bagaimana dia tau aku menyukainya, kalau itu benar?
kurasa, aku tidak pernah terlalu 'berlebihan' di depannya.
" and I might not want to be called your 'special' by the way"
ya, siapa juga yang berharap aku sangat ingin dianggap spesial olehnya?
walaupun faktanya seperti itu, tapi aku tetaplah aku. orang yang tidak ingin terlihat 'mudah'.
matanya menyipit, mengintimidasi.
" am I? and I might not mean anything to call you my 'special', tho."
diam.
iya.
benar juga.
jadi malu kan!
" hey, why you guys just arguing about called to be 'special'? is there any 'special thing' between you two? just tell us here. we want to know," miss elena memperhatikan kami berdua dengan senyum jail.
kelas yang sudah mereda kembali gaduh.
"CIEE WAHHH PASANGAN BARU TAMPAKNYA!"
"UHUYYY!!"
"UDAH JADIAN? KOK GAK BILANG-BILANG"
"TRAKTIRAN KANTIN NIH SERUU!"
"CALUM SAMA IVY ADA APA-APA GAK BILANG NIH!"
yup, mereka mengira aku dan calum ada sesuatu yang disembunyikan. padahal tidak ada sama sekali. atau hanya aku, karena akulah yang mempunyai perasaan kepadanya.
antara aku dan calum tidak ada yang berbicara.
"silent please class! okay, if you two don't want to answer it. then, Ivy make one poetry for calum, or you just want to answer the calum's one ?"
yampun miss.
aku belum mempersiapkan apapun, sungguh.
"miss, just give me time. I'm not ready yet,"
"okay, I'll give you 5 minutes to think."
aku berpikir keras. puisi seperti apa yang akan kuberikan kepada calum? ditambah sekarang yang penuh rasa gugup karena diperhatikan oleh seluruh penjuru kelas yang mengira aku dan calum ada sesuatu.
"and you know what guys? this is the consequence because you two are attending late in my class, now you get it? " miss elena tersenyum.
"get it, miss" jawabku bersamaan dengan calum.
satu kata untuk pagi ini.
menyebalkan.
heyyoo guys!
how are ya?
i hope y'all good.
here, I'm back again!
gw kasih beberapa bahasa Inggris di percakapannya. jadi kalau ada yg salah gw harap kalian mau ngoreksi ya. hehe..thank you for reading this absurd story.
have a great sunday!
©ᴵᵛʸʰᵒʳᵃⁿ
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hood Inside The Hoodie || ᴄ.ᴛ.ʜ
Fanfiction❝ pake aja hoodie gue, biar lo aman. ❞ aku terdiam. mencoba mencerna baik-baik perkataan cowo 'si gila hoodie' yang tepat berdiri di sampingku dengan memberikan hoodienya. dia sakit? atau kerasukan setan baik? tidak. ini bukan calum yang aku kenal...