fourteen - mali?

48 7 5
                                    

SEKALI lagi, aku melirik layar kunci hp dengan rasa cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEKALI lagi, aku melirik layar kunci hp dengan rasa cemas.

2:55 pm.

aku mengetuk meja kaca fotokopian dengan menatap penuh harap kepada abang-abang didepanku agar mempercepat kerjanya.

"bang, udah belum? keburu telat nih"

"sabar neng, ini bukan cuma satu fotokopinya, tapi 4 kali mana 7 halaman kan," jawab abangnya yang tidak segera mempercepat kerja, namun malah semakin asoy dengan cangkir kopi di tangan kirinya.

by the way, itu kenapa fotokopi 4 karena aku hanya meng-print satu kali naskah drama itu, sementara itu agar lebih ekonomis 4 lainnya hanya difotokopi. hemat bos.

"bang saya ditunggu temen nih, kalau ditinggal gimana? pokoknya salah abangnya"

" lah kok saya, salahnya neng sendirilah, ngapain fotokopi banyak-banyak"

"dih kan itu rezeki bang, ini rumah temen saya jauh bang. cepetan dikit dong"

"suruh ngedeket aja neng, kalau jauh"

"gak gitu bang, konsepnya" aku pun menepuk jidat pelan. cape deh.

suasana bukan semakin membaik, justru perdebatan kecil ini semakin memperlama pekerjaan abangnya.

dan aku sadar.

"jangan debat bang, ini saya buru-buru. abangnya juga buruan,"

abangnya pun hanya berdeham. sementara menunggu fotokopian, aku melihat notif telpon dari luke.

"halo,luke"

"...."

"iya, ini gue sebentar lagi mau otewe, tapi nunggu fotokopi nih. abangnya lama"

"...."

"gue fotokopi di deket alfa daerah perum blok O, tau kan?"

"...."

" ha? apa? lo mau kesini? emang semua udah pada siap?"

"...."

" yaudah, gue tunggu disini. soalnya ini dideket rumah gue juga,"

"....."

"oke, sip. gue tunggu"

telpon pun dimatikan oleh luke. dikarenakan aku belum membawa barang-barangku, maka aku berinisiatif untuk mengambil dari rumah terlebih dahulu yang berjarak hanya 50 meter dari fotokopian ini.

"bang, saya tinggal ambil tas sebentar ya!"

tanpa babibu aku berjalan cepat kembali ke rumah dan mengambil perlengkapan untuk menginap satu malam nanti.

The Hood Inside The Hoodie ||  ᴄ.ᴛ.ʜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang