Sebagai kakak yang baik akhirnya gue memutuskan untuk menerima ajakan Lucas untuk pergi ke acara ulang tahun temen nya.
Hhh padahal ini malam minggu yang harus nya gue habiskan dengan menonton tumpukan drama korea yang udah gue list.
Tapi karena Lucas maksa jadi ayolah, biar ga jomblo-jomblo amat di rumah mulu.
"Temen lo cowok atau cewek sih?"
"Cowok lah kak, maka nya gue gengsi jadi bawa lo," jawab Lucas yang lagi fokus menyetir, "Kan malu gue, Huang Lucas si primadona SMA Neo ternyata jomblo."
"Emang kalau jomblo kenapa? Lagian udah gak deketin si Yuqi lagi?"
"Si Yuqi mah kemarin gue jedor malah di tolak!" kesal Lucas sambil memukul setir pelan.
Gue menahan tawa. Agak kasihan juga cinta bertepuk sebelah tangan nya Lucas selama hampir tiga tahun gak kesampean.
"Kata nya belum siap terus pake alasan kalau jodoh gak akan kemana kok, semoga kita bisa ketemu lagi ya kedepan nya," jelas Lucas sambil meniru cara bicara Yuqi, "Ya kalau gue masih disini? Kalau habis lulus di deport ke China lagi gimana?"
"Minta tinggal disini aja. Bilang kalau mau ngampus disini daripada di China."
"Papa pasti gak bolehin gue ngampus disini. Orang waktu SMA aja gue udah di paksa buat sekolah di sana," ucap Lucas frustasi, "Duh masa cinta gue berakhir tragis gini sih?!"
"Ahhh gak usah sedih gitu dong," gue menepuk bahu Lucas lembut, "Jodoh gak kemana kok, ayo pasti bisa jadi pacar Yuqi!"
"Kalau gak bisa dapetin Yuqi gue pacaran sama lo aja ya."
Gue ketawa dan mengangguk pelan, "Iya udah sini jadi pacar gue aja, biar gue pukulin terus tiap hari!"
"KDRT lo!"
Gue tertawa lalu mengusap kepala Lucas pelan. Dia emang udah gede, tapi di mata gue Lucas masih kelihatan kaya anak kecil.
Akhirnya kita sampai di pesta ulang tahun temen nya Lucas yang diadakan dirumah nya sendiri. Pas masuk kelihatan banget dari interior rumah nya kalau yang ultah ini pasti bokap nyokap nya kaya raya.
"Bro!" sapa Lucas lalu ber-tos ria dengan teman nya ini, "Happy Birthday!"
"Yo thank you!" ucap nya lalu melirik gue, "She is?"
"Lucas's sister, Um Hayoung, by the way happy birthday!" ucap gue mengulurkan tangan guna memperkenalkan diri.
"Ahh iya, thank you!" ia menjabat tangan gue, "Gue Hendery, salam kenal!"
Kita sempat berbincang-bincang kecil sebelum salah satu dari teman mereka datang dan berbisik-bisik dengan Hendery dan Lucas.
"Ahh okay, kak gue tinggal bentar gak apa ya?" tanya Lucas.
"Lah kalau lo tinggal gue disini sama siapa dong?!" protes gue.
"Bentar doang.. Duduk dulu sambil nyemil atau apa kek, ya ya ya?" Lucas mencubit pipi gue pelan, "Lima menit aja ya?"
Hah..
"Yaudah cepet balik!" jawab gue gak rela. Lucas tersenyum lebar lalu mereka berdua meninggalkan gue disini sendiri.
Iya sendiri gue gak kenal siapa-siapa.
"Makan aja lah," gumam gue lalu berjalan ke meja panjang yang penuh dengan makanan dan cemilan.
Sambil nyemil gue memperhatikan sekitar. Disini rame banget bahkan ada DJ di pojok ruangan. Udah kaya pesta ulang tahun anak jaksel deh pokok nya.
Netra gue gak sengaja menangkap dua orang di pojok ruangan lain nya.
Gue menyipitkan mata, "Winwin lagi?!"
Demi apapun gue eneg banget di mana-mana ketemu Winwin. Di kampus, di jalan, dan sekarang di ulang tahun orang?!
Ini orang homeless atau setan sih kok ada dimana-mana?!
Tapi sebentar, kok kaya nya dia lagi marah-marah sama cewek di depan nya ya?
Apa tuh cewek pacar nya?
Rasa penasaran gue semakin memuncak saat melihat Winwin menarik pergelangan tangan cewek itu dan meninggalkan keramaian ini. Gue yang kepo dan gabut memutuskan untuk mengikuti mereka.
Mereka pergi ke daerah dekat kolam renang yang jauh dari keramaian. Gue pun sembunyi di belakang sebuah pohon kelapa yang cukup besar.
"Udah gue bilang kan kalau kita gak lebih dari saudara?" ucap Winwin sebagai pembuka. Kaya nya mereka bakal berantem nih.
Ck tau gitu gue bawa cemilan tadi.
"Tapi gue suka sama lo, Win. Perasaan gue gak pernah berubah walaupun lo pindah ke belahan dunia manapun!"
Dih jinjay banget mbak nya.
Winwin mengurut kening nya penat, "Berhenti terobsesi dengan gue, Rainie. Masih banyak cowok yang lebih baik dari gue di luar sana!"
"But I just want you, Sicheng!" bentak si cewek balik. Ia lalu memegang kedua tangan Winwin, "Persetan dengan kekeluargaan, I love you since middle high school until now!"
Lalu gue terkejut saat melihat hal yang seharusnya gak gue liat sekarang.
Si cewek ini ngecium Winwin!
Uwaw.. Impressif..
Winwin sendiri diam dan gak ngelawan. Ke-enakan kali dia maka nya diem aja.
Mereka berdua masih ada di posisi yang sama sampai sebuah suara orang lain terdengar.
"Kak Hayoung!"
Sontak kedua orang itu saling menjauh. Gue sendiri langsung menoleh ke sumber suara yang berasal dari belakang.
Sialannn kenapa Lucas muncul di waktu yang gak tepat sih?!
"Kak lo ngapain disa- ummh!"
Gue langsung membungkam mulut Lucas dan menarik nya masuk ke dalam.
"Ihh lo mah!" gue memelototi nya dan mengintip ke tempat terakhir Winwin dan si cewek berdiri.
Sayang nya mereka udah gak disana.
"Kenapa dah?" Lucas yang penasaran ikut mengintip. "Lo ngintipin siapa dah?"
Gue berdecak kesal lalu menginjak kaki nya pelan.
"Akh!"
"Gara-gara lo gue gagal nonton pergelutan!" omel gue kesal. Mana tadi gue ketangkep basah sama Winwin.
Udah gak ada muka lagi dah gue kalau ketemu dia.
"Siapa mau gelut?"
Yang tanya tadi bukan Lucas, tapi..
Seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang Lucas.
"Kak?" Lucas mengibaskan tangan nya di depan wajah gue, "Weh lo kenapa?!"
Lucas lalu ikut menoleh ke orang yang ada dibelakang nya.
Dia Winwin, orang yang tiba-tiba muncul dengan smirk nya.
"Siapa yang gelut, Um Hayoung?" tanya nya lagi.
Rainie Yang, 24 tahun
Vote here⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Months
Fanfic[17+] Dong Sicheng alias Winwin, cowok bertubuh tinggi, tampan, murah senyum tapi di kenal nakal itu di gilai oleh banyak perempuan. Ralat, kecuali Um Hayoung. Cewek itu ogah dan benci banget dengan Winwin. Mereka musuh, tiada hari tanpa bertengkar...