Kleting Merah

38 11 15
                                    

"NGGAK BISA MASAK?"

Lana cengengesan. Di ruang makan, ia merasa disudutkan oleh dua cowok berkacamata di hadapannya. Yang satu sibuk mengelap meja, satunya lagi sibuk memelototinya.

"Jangan dipelototin juga, ntar mata lo gelinding keluar."

"Ini gara-gara lo yang nggak bisa masak. Gue bener-bener nggak bisa mengharapkan apapun dari Kelompok Buangan."

💢

Lana bangkit dari duduknya. "Oke, lo berdua duduk sini," ia berjalan ke dapur, "gue masakin nasi goreng terenak yang pernah ada."

"Oke, mari kita lihat."

Cewek itu mulai mengeluarkan bahan-bahan yang ada di kulkas. Kemudian menyiapkan nasi yang sudah ia masak tadi pagi. Dilihat dari gerakan tangannya, kelihatan jelas kalau Lana itu sering di dapur. Dengan cekatan ia memotong bumbu-bumbu kemudian menumisnya.

Selagi Lana memasak, Mahesa berkeliling rumah dengan robot pipih penyedot debu yang ia namai Hesa.

"Diambil dari nama gue, 'Mahesa'. Terus diplesetin jadi My Hesa. Jadi namanya Hesa," begitu jawaban Mahes kala ditanyai Naga tentang nama robot itu.

Dengan ekspresi super senang, ia menggerakkan Hesa kesana-kemari dengan remote. Naga yang masih di ruang makan pun harus pindah tempat karena Mahes mengusirnya.

Ia berpindah ke depan tv. Meskipun laptop di hadapannya memutar anime kesukaannya, tapi mata Naga terfokus pada Lana. Khawatir kalau Lana tiba-tiba memasukkan racun ke dalam masakannya.

Beberapa saat menunggu, Lana meletakkan dua piring nasi goreng ke atas meja makan.

"Gue persembahkan nasi goreng terenak ala Lana."

Naga menyeret Mahes agar ikut mencicipi masakan Lana. Keringat mengalir di pelipis keduanya kala sendok berisi nasi goreng itu hendak masuk ke dalam mulut.

Hap.

Kunyah.

Kunyah.

Kunyah.

• • •

"NGGAK ENAK!"

Lana terkejut kala Naga berteriak sekuat tenaga. Cowok itu menenggak habis segelas air minum yang sudah ia siapkan. Masih kurang puas, ia mengambil sebotol lagi dari dalam kulkas.

Masih ada harapan dari Mahes. Cowok itu mengunyah nasi goreng dengan perlahan kemudian menelannya. Ia membuka mata.

"Gimana?"

"Lebih cocok jadi makanannya Hesa."

"MAKANAN GUE SAMPAH GITU?"

"Hm... mirip."

Naga mengusap bibirnya, "Hesa bisa rusak kalo lo suruh nyedot nasi gorengnya Lana."

"Apa maksud lo ngomong gitu?!"

Naga melepas apron yang masih dipakai Lana kemudian memakainya. Ia melempar pisau ke udara kemudian menangkapnya.

"Biar gue tunjukin ke lo apa itu masak."

Mahes kembali berjalan-jalan bersama Hesa. Sementara itu, Lana masih duduk memerhatikan Naga yang memasak dengan lincah. Tak ada keraguan dalam gerakan tangannya. Memotong bumbu, pelengkap, memasukkan nasi, meratakan bumbu, semuanya ia lakukan tanpa ragu.

Lana tidak pernah tahu kehidupan pribadi temannya itu. Yang ia tahu, cowok berkepribadian ganda itu tinggal sendirian di apartemen mewahnya karena kedua orangtuanya sibuk menjadi boneka negara. Mungkin itu alasan kenapa Naga bisa semahir itu dalam memasak.

[2] Slice Of Life : A2L Project - NCT Dream (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang