8. Terungkapnya Fakta

7.9K 915 59
                                    

"SURPRISE!!!"

Teriakan perempuan yang muncul tiba-tiba di hadapan Yuda membuat jantungnya nyaris lepas. "Ya Allah, Mila!" sentak Yuda seraya mengusap-usap dada pelan. Posisinya kini tepat di depan pintu kantor gupuspal.

Perempuan cantik yang menjadi tunangannya sejak lima bulan yang lalu itu merespon dengan cengiran polos tanpa dosa.

"Surprise, Sayang!" ujar Kamila setengah berbisik. Tubuhnya yang ramping dicondongkan serta kedua lengannya melingkar di perut keras Yuda.

Tindakan itu membuat Yuda langsung awas ke sekitar.

"Dih, takut banget sih. Sepi begini."

Yuda mendorong lembut pundak Kamila. "Kamu kok nggak ngabari dulu kalau mau ke sini?"

"Siapa bilang aku ke sini mau ketemu kamu?"

"Terus?"

"Aku sama Mama kok. Kenapa sih? Kayak nggak senang gitu aku di sini." Kamila memajukan bibirnya yang berhias lipstik warna kalem.

"Siapa bilang? Emang tampangku kelihatan nggak senang?" sambut Yuda. Tangannya meraih pinggang Kamila untuk mendekat. Lalu tatapan mereka bertemu, alis Yuda dinaik turunkan.

"Kurang ekspresif. Kayak lempeng gitu." Tukas Kamila, masih mempertahankan paras tertekuk.

"Itu karena kaget, Sayang. Saking senangnya aku sampai nggak bisa ngomong ini."

"Ish, gombal!" Kamila melengos tidak tahan untuk tersenyum. "Yaudah, sebagai imbalannya karena sudah berhasil bikin senang, gimana kalau Mas temani aku makan sore? Makan siangku yang telat."

"Aduh, mana bisa nolak kalau yang ngajak cewek cantik begini."

Keduanya lalu beriringan menuju tempat parkir. "Nggak nemuin Papa kamu dulu?" Yuda membukakan pintu penumpang untuk sang tunangan.

"Sudah kok. Tadi aku ke tempat Papa duluan sebelum nemuin kamu."

.

.

.

"Aku kadang mikir wanita sepinter dan seperfect dia pernah ngalamin kehidupan sulit. Kupikir Mbak Ana itu statusnya janda satu anak. Tapi rumornya dia malah belum pernah nikah sama sekali. Dia ditinggal kekasihnya pas lagi hamil. Nggak bisa dipercaya kan, wanita seperti dia bisa ceroboh juga."

Fakta yang diungkap tunangannya ini sukses menohok hati Yuda sampai ke celah-celah terdalam.

"Tahun lalu untuk yang pertama kalinya dia terbuka ke media soal kehidupan pribadinya. Saat diundang di acara talk show inspirasi gitu. Meskipun nggak secara gamblang dia ungkapin tapi secara garis besar aku paham kalo masa lalunya cukup menyedihkan."

Yuda menahan napas.

"Pastinya nggak mudah untuk survive dengan kondisinya yang lagi hamil, di luar nikah pula. Dan apesnya cowoknya nggak mau tanggungjawab. Mbak Anak itu yatim piatu. Nggak ada satupun yang bisa dijadiin sandaran waktu itu. Mbak Ana masih harus cari uang untuk hidup. Bayangin, nggak depresi aja syukur dia. Banyak cewek-cewek yang langsung ngambil jalan pintas gugurin kandungannya atau yang lebih parah bunuh diri karena nggak kuat nanggung beban hidup."

Bidadari Tak Bersayap (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang