5. Distruber

208 26 0
                                    

Mina berjalan cepat menuju apartemennya sambil menutup mulutnya dengan punggung tangannya

Mina memasukan password apartemennya dengan tergesa-gesa kemudian masuk dan menutup pintu  apartemen nya secara kasar, Pinguin yang kesal itu berjalan cepat menuju dapurnya dan mengambil sebotol air es di dalam kulkasnya yang kemudian di minumnya hingga habis tak tersisa

"Apa apaan wanita gila itu, kenapa dia harus berkata seperti itu, aku hanya tak ingin ia dan kekasihnya salah paham, apakah ia harus berkata seperti itu?" Mina berbicara kepada dirinya sendiri dengan kesal
Untuk beberapa saat Mina terdiam dan membayangkan adegannya dengan Momo tadi

"Arghh kupikir aku juga sudah terlalu gila, kenapa aku membalas ciumannya, bahkan bagaimana bisa aku bisa berpikir seperti itu, dan bagaimana juga Momo bisa membaca pikiran ku, apakah sekarang ia juga bisa membaca pikiran orang? Haaah" Mina mengambil nafas setelah berbicara panjang hanya dengan satu nafas

"Aku akan benar benar gila jika terus memikirkan ini, lebih baik aku tidur saja untuk hari ini" Mina berjalan keluar dapur menuju kamarnya dan segera tertidur

-----------------------------------------------------------

Mina pov

11.07 PM

*Ting tong*

Aku terbangun karena mendengar bel rumah ku yang berbunyi berkali kali aku menatap jam dan ini sudah larut malam.

"Aissh siapa yang membunyikan bel rumah orang selarut ini, ia benar benar mengganggu tidur ku"

Aku turun menuju pintu masuk sembari merapikan rambut ku dan baju ku, aku baru sadar jika aku belum berganti baju dari baju seragam dan hanya mengganti rok ku dengan celana pendek

*Ting tong*

"Yaaa sebentar"

"Aishh siapa orang ini dia benar benar mengganggu ku" Aku menggunakan sandal ku dan membuka pintu yang menampilkan seorang pria dengan tas wanita di tangannya

'eh bukankah itu tas ku'

"Hai Mina maaf mengganggu mu aku baru saja dari rumah Momo dan ia meminta ku untuk mengembalikan tas mu ini" Aku menatap pria yang sedang menyerahkan tas ku lalu mengambil tas ku dari tangannya

"Momo sangat mengenal mu ya, tadi ia bilang kau mungkin sedang tidur dan sepertinya kau benar benar baru bangun tidur, kau pasti senang memiliki sahabat yang sangat mengenalmu" Entah kenapa aku merasa kesal dengan perkataan nya

"Yah aku sangat senang memilikinya" aku menjawabnya dengan nada kesal berharap ia segera pergi

"Apakah kau tak membuka HP mu hari ini?" Ia bertanya lagi membuat ku sadar dengan HP ku yang tak kupegang entah sejak kapan dan mengingat dimana letaknya benda kotak itu

"HP ku sepertinya tertinggal dirumah Momo juga"

"Tapi Momo bilang tak ada barang mu yang tertinggal lagi mungkin ia memasukkan HP mu kedalam tas, coba carilah" Aku menangguk perkataan pria itu dan segera mencari HP ku ketika aku menemukannya aku langsung memencet tombol power di benda itu

"Ini mati" Aku berkata sambil kembali menutup tas ku dan menggendongnya di punggung ku

"Pantas saja" Aku menatap bingung pria yang masih berdiri di depan pintu itu

"Kau pasti tak tau, sejak tadi Bambam mencoba mengubungi mu tapi tak bisa jadi dia kemari tapi bertemu dengan Momo di lift namun Momo berkata kepadanya bahwa kau sedang tidur jadi ia tak mau mengganggumu dan segera pergi" Dia bercerita dengan nada malas

"Kenapa ia mencari ku? " Aku bertanya kepadanya

"Ia ingin bicara kepada mu hari ini, ia dipanggil oleh keluarganya jadi ia pulang ke rumahnya dan untuk beberapa minggu ia akan tinggal di thailand dia juga menitipkan pesan untuk mu katanya.."

'Maaf karena tak bisa mengantar dan menjemput mu untuk beberapa waktu tapi aku sudah bilang kepada Momo untuk mengantar mu saat aku tak disini dan ia menyetujui itu jadi berangkatlah dengan Momo, Maaf juga karena tak bisa bilang ini langsung kepada mu, segera hubungi aku jika kau sudah bangun dan jangan lupa makan, jagalah dirimu. aku menyayangimu'

"ahhh ini menyusahkan" Kai mendesah sambil memberikan kertas kecil yang baru saja di bacanya

"Apakah kau sangat dekat dengan Momo?" Kai berkata dengan menatap ku tajam

"Kenapa kau bertanya bukankah itu sudah jelas untukmu"

"Tidak bukan dekat seperti itu maksud ku"

"Apa maksud mu?" Aku memastikan apa yang di maksudnya walaupun sepertinya aku sudah mengetahui arah pembicaraan ini

"Maksudku apakah pertemanan kalian sedekat itu hingga kalian dapat berciuman bahkan bukan hanya sebuah kecupan tapi ciuman yang benar benar panas" Ia berkata membuat jantung ku berdetak lebih cepat dan tangan ku sedikit gemetar

"Tenang saja aku tak akan memberitahu Bambam tentang kejadian tadi dan aku juga tak mempersalahkan itu tapi ingat lah bagaimanapun saat ini Momo adalah milikku jadi jangan terlalu sering bermain dengan milik orang lain" Kai mengakhiri perkataannya dengan senyum yang tak kusukai

lalu kenapa ia berbicara seakan Momo adalah barang yang bisa dimilikinya dan bisa di mainkan

"Momo bukan barang yang bisa dimiliki bahkan jika ia milik seseorang itu pasti orang tuanya yang membesarkannya bukan kau" Aku berkata dengan kesal sembari menahan rasa gugup ku

"Hei tenang lah, tapi terserahlah aku sudah memperingati mu jadi ingat lah, Aku akan pergi sekarang sepertinya kau sudah sejak tadi tak suka dengan kehadiran ku jadi selamat malam, maaf mengganggu waktumu" Ia berkata dan segera menutup pintu

Aku berjalan dengan kesal memasuki kamar dan mengecas HP ku kemudian melemparkan diriku ke atas kasur lalu menutup mata ku ingin segera memasuki alam mimpi hingga aku tersadar akan sesuatu yang membuat ku panik

"Bagaimana bisa aku besok bertemu dan berada dalam 1 mobil dengan Momo setelah kejadian tadi pagi"

ObstacleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang