05.53 am
Mina pov.
"Okey, ini masih jam 6 kurang jadi bisa dipastikan jika aku berangkat sekarang aku tak akan bertemu Momo dan tak harus berangkat berdua bersamanya"
Aku membuka pintu apartemenku kemudian mengeluarkan kepala ku melihat sekitar apartemen namun hanya melihat sebuah lorong yang sepi dan itu membuatku menghembuskan nafas lega.
"Lagipula tak mungkin juga rakun itu sudah bangun sepagi ini" aku berkata dengan tenang dan berjalan keluar apartemen dengan santai.
Aku menghentikan langkah ku ketika melewati taman bermain apartemen tempat aku dan Momo bermain waktu kecil dulu, kenangan itu membuatku tersenyum kecil namun mengingat kembali apa yang harus kulakukan aku segera berjalan kembali namun sesuatu menarik tangan ku.
"Hey yak, siapa kau??" Aku membalikkan badan dan menatap seseorang yang menggunakan celana olahraga dan hoodie hitam itu menarik ku.
Aku memberontak menarik tangan ku kembali namun tak membuahkan hasil karena tenaganya yang lebih kuat
"Lepaskan atau aku akan teriak sekarang!" Perintah ku kepadanya namun ia tidak menjawab dan menurunkan kepala hoodie yang ia kenakan.
Dengan menampakkan rambut hitam itu aku sadar bahwa yang menarik ku sekarang adalah Momo
"Yah Momo, kenapa kau menarik ku, lepaskan aku ingin berangkat sekolah" aku terus memberontak namun ia hanya diam menarik ku memasuki apartemennya
"Momo aku bisa berangkat sendiri jadi lepaskan aku" aku berusaha melepaskan tangannya dari tangan ku namun itu sia sia, hingga aku kesal dan memukul kedua tangannya, ia tetap saja tak membalas ku kemudian menarik ku menuju kamarnya lalu mendorong ku di kasurnya
"Diam dan tunggu, atau aku tak akan melepaskan mu dari sini" ia berkata dengan jarak yang sangat dekat dari wajah ku karena sekarang ia sedang berada di atas tubuh ku dengan kedua tangan yang menopang agar tubuhnya tidak jatuh ke diriku.
Dengan 1 kalimat itu aku tak berkutik lagi membuat Momo menarik dirinya dan memasuki kamar mandi meninggalkan ku yang masih terbaring di kasurnya pasrah.
Setelah 10 menit Momo keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandinya, aku yang masih terlentang di kasur Momo hanya meliriknya sekilas dan kembali menutup mata ku.
"Rapikan dirimu" Momo yang sedang merapikan dirinya berbicara tanpa menatapku
Aku yang mendengar itu segera berdiri dan menatap kaca rias miliknya
"Penampilan ku" aku bergumam lirih melihat baju dan rambutku yang berantakan.
"Ini gara gara dirimu" aku menatap tajam Momo namun ia mengabaikan ku membuatku semakin kesal
"10 menit kutunggu di bawah" dengan sikap dinginnya ia keluar kamar meninggalkan ku sendirian disini
"Aissh dasar rakun itu" aku berkata kesal sambil merapikan diriku sendiri dan segera turun kebawah
-----------------------------------------------------------
Kami berdua keluar dari apartemen dan berjalan menuju parkiran, Aku menatap Momo yang berjalan di depan ku
'apakah dia tidak merasa canggung?' tanya ku kepada diriku sendiri
Aku yang masih merasa canggung sangat bingung dengan pikiran Momo, bagaimana dia bisa bersikap tenang setelah apa yang ia lakukan atau lebih tepatnya yang kita lakukan
"Aku bisa berangkat sendiri, kenapa kau memaksaku" aku berhenti tepat di depan pintu mobil Momo menghentikan dia yang hampir masuk mobil
"Masuk saja" ia menatapku datar menunggu ku masuk baru setelah aku masuk ia masuk dan menjalankan mobilnya
-----------------------------------------------------------
Situasi di mobil ini sangat canggung untuk ku, aku sangat membenci suasana canggung ini.
Aku menghidupkan musik yang ada di mobil ini berharap membunuh kecanggungan ini.
Momo membiarkan ku berkutik dengan mobilnya mencari musik yang ingin kudengar namun tak ada satupun lagu yang menarik perhatian ku, tetapi saat sebuah nada yang tak asing bagiku terdengar aku segera menggantinya karena tak ingin menambah suasana canggung ini namun terlambat karena Momo telah menggenggam tangan ku menghentikan kegiatan ku
"Aku tak mau mendengarnya" aku berusaha melepaskannya tangan ku walaupun tidak menghasilkan apapun
"Aku ingin" Momo menjawab dengan santainya dan menjauhkan tangan ku dari radio mobilnya
Aku yang kesal segera melipatkan kedua tangan dan berusaha mengabaikan lagu itu
🎵Katy Perry - i kissed a girl
Tidak ada satupun dari kami yang berbicara saat lagu itu diputar hingga Momo mulai bernyanyi saat lagu mencapai reef nya
I kissed a girl
Kucium seorang gadisAnd I liked it
Dan aku sukaThe taste of her cherry chapstick
Rasa perona bibir cerinyaI kissed a girl
Kucium seorang gadisJust to try it
Sekedar mencobaI hope my boyfriend don't mind it
Kuharap pacarku tak mempermasalahkannyaKenapa ia bisa menyanyikan lagu ini tanpa merasa bersalah atau apapun itu sedangkan lagu ini seperti sengaja diciptakan untuk situasi kami berdua.
Sebelum lagu selesai kami telah sampai di parkiran sekolah, segera setalah Momo menghentikan mobilnya aku berlari keluar menuju kelas dan menemui Eunha yang sedang memakai make up di tempat duduknya.
"Eunha pindah ketempat duduk ku, aku akan memberikan contekan untuk mu" aku memberikan penawaran kepada membuat ia menghentikan kegiatannya sendiri
"Tapi kena-"
"Pindah tanpa bertanya ku conteki 1 Minggu atau pindah dengan pertanyaan 1 hari" aku memotong pertanyaan Eunha membuatnya langsung mengemasi barang-barangnya dan pindah ke tempat duduk ku
"Pasti berhasil" aku langsung duduk di tempat duduk Eunha dan menatap keluar jendela melihat orang-orang berlalu lalang tanpa berkata apapun karena masih kesal dengan sikap dingin Momo
Pikiranku yang masih melayang membuatku tak sadar bahwa mataku sedang bertatapan dengan Momo, sesaat setelah menyadarinya aku segera membuang pandangan ku dan mengalihkan pandangan ku ke handphone ku
"Menghindari ku?" Momo berdiri tepat di depan ku bertanya dengan wajah datarnya
"Tidak, hanya ingin disini mengganti suasana, aku bosan dengan tempat duduk ku" aku menjawab Momo dengan gugup menghindari tatapan dinginnya
Tanpa menjawab kembali Momo berjalan menuju tempat duduk di samping tempat duduk Eunha atau lebih tepatnya tempat duduk ku, dan langsung membuka handphonenya sibuk dengan benda tipis itu hingga kelas dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
FanfictionKisah Mina dan Momo yg selalu dihadapi posisi dimana mereka tidak bisa bersama