Momo pov.
aku menatap Mina yg sudah menutup mata nya dan mendekatkan wajah ku dengan miliknya, aku ingin sekali mencium bibirnya seperti apa yg ku lakukan kemarin. saat wajah kami hanya berjarak beberapa inci aku mendengar suara notif dari handphone ku dan segera melebarkan jarak kami.
'sial' kata itu yg muncul di kepala ku sebelum aku keluar dari mobil sembari mengecek hp ku meninggalkan Mina yg menatap ku bingung.
'kapan kau akan pulang? aku di apartemen mu' aku membaca pesan yg di kirim oleh kai lalu membuang nafas ku dengan kasar
setelah membaca pesan itu aku kembali masuk ke dalam mobil namun saat ini aku masuk ke bagian depan tempat pengemudi.
"duduk di depan, aku bukan supir mu" aku mengatakan hal itu kepada orang yg duduk di kursi belakang hingga ia segera pindah ke samping ku tanpa mengatakan hal apapun.
di dalam mobil tidak ada satu pun dari kami yg mencoba memulai percakapan, ku pikir Mina masih memikirkan hal sebelumnya dan jujur saja aku juga masih memikirkan, karena tak ingin berlama lama dalam suasana ini aku menambahkan kecepatan mobil ku hingga kita sampai ke apartemen dengan waktu yg lebih singkat dari biasanya.
"keluar" hanya itu yg ku katakan saat kita sudah sampai di tempat parkir dan langsung keluar dari mobil ku sendiri tanpa menunggu Mina lalu pergi meninggalkan nya menuju apartemen milik ku sendiri
——————————————————
"kenapa kau lama sekali? cepat duduk di sini" suara pria tersebut langsung terdengar di telinga ku sesaat setelah ku memasuki apartemen
aku segera menghampiri nya yg sedang duduk di sofa kemudian duduk di pangkuan nya, tanpa basa basi aku mencium bibirnya membuat orang di depan ku tersenyum dan membalas ciuman ku, namun ketika ciuman kami mulai memanas dia melepaskan tautan bibir kami dan mengusap bibir ku dengan jari nya
"kau habis melakukan sesuatu lagi dengan Mina?" pertanyaan itu hanya ku jawab dengan sebuah gelengan kepala karena memang benar aku tdk sempat melakukan apapun dengan Mina
"gadis pintar" dia mengatakan nya sambil mengusap kepala ku membuat ku menepis tangan nya dan bangkit dari duduk ku
"berhenti bersikap seakan kita pacar sungguhan, ingat batasan mu dan jangan pernah campuri urusan ku dengan Mina" aku berjalan menjauhi nya menuju dapur dan mengambil sebuah pir untuk menahan perut lapar ku
"wow kau sangat kasar sayang, apakah kau mau kita bermain kasar untuk permainan kita selanjutnya baby girl?" Kai yg sebelumnya mengikuti ku kini bicara di depan ku sembari sedikit mengangkat dagu ku membuat kedua mata kami saling pandang.
"saat ini aku sedang tdk mood jadi jangan sentuh aku. pergi lah ke rumah teman ku tempat kau biasa bermain dengan nya, aku akan mengirimi pesan kepada nya"
"kau tdk mood tapi tadi kau duluan yg mulai mencium ku"
"kau yg merusak mood ku, jadi segera pergi lah"
"hhh baiklah aku akan pergi sekarang, jadi segera chat teman mu itu" Kai berkata sembari mengambil jaket nya yg ia letakkan di atas sofa dan langsung pergi tanpa mengatakan hal apapun
aku yg melihatnya pergi segera menutup pintu apartemen ku dan mengunci nya menggunakan kunci manual yg membuat nya tdk bisa di buka lagi walaupun menggunakan pin, lalu masuk kembali untuk mengistirahatkan tubuh ku
——————————————————
saat ini di apartemen milik Mina sang pemilik tengah terlentang di kasur miliknya sembari menatap langit langit kamar nya
"apakah Momo punya 2 kepribadian?" Mina bertanya tanya kepada diri nya sendiri setelah kejadian yg dia alami tadi sore
Mina masih bingung dengan sikap Momo yg dapat berubah dengan sangat cepat itu, sebelumnya dia sempat memperlakukan Mina dengan sangat halus namun karena sebuah notif dari handphone nya mendadak dia berubah kembali menjadi dingin, apakah memang Momo memiliki 2 kepribadian?
saat Mina bergelut dengan pikiran suara dering handphone nya terdengar saat ia lihat layar handphone tersebut menampilkan telfon dari pacar nya yg segera ia angkat
"Mina bagaimana hari mu? apakah kau baik baik saja? sudah makan? tadi kau ke sekolah dengan Momo kan? apakah dia masih dingin dengan mu? atau kalian bertengkar?" sesaat setelah ia mengangkat telfon nya, Mina langsung di serang dengan berbagai pertanyaan dari kekasihnya tersebut
"hei bicaralah pelan pelan" Mina menjawab kekasih nya tersebut dengan halus karena bingung bagaimana menjawab seluruh pertanyaan kekasih nya
"hehehhe, maaf aku sangat merindukanmu jadi banyak sekali yg ingin aku ketahui"
"aku pun merindukan mu, tapi mari bicara perlahan"
"baiklah, jadi bagaimana hari mu?"
"hari ku lumayan baik walaupun agak ada sedikit masalah karena sebenarnya aku merasa sangat canggung jika harus pergi ke sekolah bersama momo"
"kenapa begitu? apakah kalian bertengkar lagi?"
sesaat Mina berpikir tidak mungkin jika ia berkata dirinya merasa canggung kepada Momo karena telah mencium gadis tersebut, jadi dengan terpaksa ia membohongi sang pacar
"tidak, hanya saja kau tau kan bagaimana sikap dingin Momo? aku tidak suka dengan sikap nya yg seperti itu dan itu membuat ku merasa canggung"
"iya juga, tapi aku tdk ada pilihan lain selain meminta Momo untuk mengantar mu ke sekolah. aku tak mungkin membiarkan mu berangkat sendiri"
"aku tak apa berangkat sendiri, coba kau bilang kepada Momo untuk tidak mengantar ku lagi. jika aku yg bicara ia tidak akan peduli"
"aku tak mau, biarkan saja sikap dingin nya. aku tak mau kau pergi sendiri"
"ayolah aku bukan anak kecil yg harus selalu di jaga"
"memang kau anak kecil, jadi aku tak akan bicara kepada Momo sebelum aku pulang ke Korea"
"kau keras kepala percuma saja aku memohon"
"itu karena aku khawatir padamu, yasudah segeralah tidur besok malam aku akan menelfon mu lagi, selamat malam Mina"
"selamat malam juga" dengan perkataan nya terakhir ia langsung menutup telfonnya dan menutup mata nya ingin segera tidur, namun sedikit terlintas di pikiran nya rasa bersalah karena telah berbohong kepada pacar nya bahkan ia juga sudah mencium sahabatnya sendiri sedangkan ia saja tak pernah mencium pacar nya tersebut.
banyak sekali hal yg dipikirkan Mina namun hal tersebut membuat Mina semakin lelah dan segera memasuki alam mimpi nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
FanfictionKisah Mina dan Momo yg selalu dihadapi posisi dimana mereka tidak bisa bersama