Prolog

1.7K 138 12
                                    

"Bokap lo yang mau nikah ngapain sih lo yang galau kayak gini." Kata erwin mengingatkan kevin yang menegak minuman kerasnya. Mereka sedang berkumpul di apartemen Arga.

"Ya Vin, ngapain sih lo sampai oleng kayak gini. Mirip waktu putus sama niken." Tubuh kevin menegang dan langsung menatap tajam ke arah Arga. "Sorry, gue salah ngomong ya." Arga menyesal saat menyebut mantan kevin yang menghianatinya. Kevin yang akan meneguk minuman kerasnya lagi dihalangi oleh Arga. "Udah vin, jangan minum lagi. Lo udah teler." Kevin menyentak tangan arga dan meminum minuman beralkohol itu sampai tandas.

"Biarin bokap lo bahagia lah bro. Masak orangnya menduda seumur hidupnya." Kata erwin menasehati. Kemudian kevin tertawa getir.

"Masalahnya kalian gak tahu masalah gue. Jadi stop kalian jangan ceramahin gue lagi." Kevin akan membuka lagi botol minuman keras entah sudah keberapa. "Coba tebak siapa calon istri bokap gue?" Erwin dan Arga saling menatap. "Kalau lo gue kasih tahu gue yakin kalian bakal kena serangan jantung." Kevin menegak minumannya lagi. Erwin dan Arga hanya diam memandang sahabatnya yang mabuk berat. "Calon istri bokap gue Niken."

"Apa?" Kata Erwin dan Arga kompak. Kevin terkekeh mendengar reaksi kedua sahabatnya.

"Lo jangan ngaco deh vin" Erwin seolah tidak percaya.

"Bener vin, bercandaan lo gak lucu. Garing sumpah." Giliran Arga yang berbicara. Kevin hanya tersenyum miris dan menegak minumannya lagi dan lagi.

"Kenapa harus sama niken? Tanyanya lirih. "Kalau bokap gue nikah sama tante anin, gue bakal setuju. Gue gak bakal seperti ini. Kenapa harus sama Niken??" Dia mengulangi pertanyaannya lagi dengan nada agak tinggi dan meneguk botol minuman kerasnya.

"Udah vin, lo udah teler berat. Ikhlasin aja niken kawin sama bokap lo." Kata arga mencoba menenangkan kevin sambil mengambil botol minuman yang dipegang kevin.

"Gimana gue harus ikhlasin dia kalau gue belum sepenuhnya melupakannya. Bahkan gue masih sangat mencintainya." Erwin dan Arga menatap Kevin nanar. "Coba jawab gimana cara gue harus ikhlas?" Teriak kevin kepada dua sahabatnya. Kemudian dia menangis sejadi-jadinya karena sudah tidak kuat menahan sesak di hatinya. Kedua sahabatnya tidak bisa melakukan apa-apa kecuali hanya memandangnya prihatin.

***

"...... selanjutnyaa kami akan mengumumkan Lulusan terbaik  jurusan akuntasi yaitu Nada Khoirunnisa." Suara MC pada acara wisuda di salah satu universitas swasta di jakarta terdengar." Nada mengembangkan senyumnya bangga atas prestasi yang didapat. Namun, keluarga nada tidak ada yang bisa datang karena neneknya tidak memungkinkan datang ke jakarta karena sudah terlalu tua. Neneknya tinggal bersama tante angkatnya. Adik angkat dari ibu nada. Ibu nada sudah meninggal empat tahun lalu dan ayahnya sudah meninggal pada saat nada masih balita. Sepeninggal ibunya nada memutuskan merantau ke jakarta untuk menghidupi nenek dan tantenya. Selain bekerja sebagai sales marketing kartu kredit bank swasta, nada memutuskan untuk kuliah dan mengambil kelas karyawan. Sehingga tidak mempengaruhi jam kerjanya. Kini semua usahanya terbayar lunas. Dia hanya berharap dengan ijazahnya dia bisa mengangkat ekonomi keluarga. "Kepada para lulusan terbaik dimohon untuk naik ke atas panggung untuk mendapatkan penghargaan dari rektor."

Senyum bahagia tidak terlepas dari wajah cantik nada. Dimana dengan make up natural dan kebaya yang dipakai membuat kadar kecantikannya naik. Dia berjanji akan membahagiakan nenek dan tante angkatnya.

______________

Tbc

Test ombak dulu.

Tinggalkan vote dan komentar ya

Cerita ini terdapat juga side story Menikah dengan Ayah Mantan. Bagi yang belum membaca bisa membacanya dulu.

Terima kasih

My Arrogant BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang