BAGIAN 3

106 51 34
                                    

.
.
.
.

Enjoy Reading 💜
______
Para siswa-siswi satu persatu meninggalkan sekolah setelah bel berbunyi menandakan waktu pulang telah tiba.

Monera masih menunggu Nathan yang memiliki sedikit urusan dengan pelatih basket di temani oleh Vera yang juga menunggu Vano. Sedangkan Jesslyn sudah pamit deluan. Nathan dan keempat sahabatnya memang mengikuti ekstrakurikuler basket. Mereka masih di sibukkan dengan beberapa info terkait pertandingan yang akan berlangsung Minggu depan.

Vera yang sedari tadi tidak bisa berhenti mengoceh.

"ck, apa yang mereka bicarain sih di sana, udah kaya pidato kepsek lamanya.

"bisa-bisa gue lumutan nih di sini" kata Vera sambil mengipas-ngipas dirinya menggunakan tangan. Posisi mereka yang berada di pinggir lapangan, matahari tidak langsung mengenai mereka tapi hawa panas yang di timbulkan cukup membuat badan keduanya memandikan keringat. Monera juga merasakan hawa panas seperti Vera tapi itu tidak masalah baginya. Ia menikmati setiap hal baru yang di dapatnya di hari pertamanya sekolah.

"Eh ada bidadari si siang bolong" sapa Keno yang baru saja datang bersama ketiga temannya termasuk orang yang di tunggu Monera dan juga Vera.

"Nungguin Aa ya beb, yuk sini kita pulang?"Tamba Fredo yang sudah di hadapan mereka berdua.

"Ck, bisa diam nga lo berdua gue masih kepanasan gini nga usah mancing-mancing"

"Siapa juga yang mancing lo kan bukan ikan" ucap Keno

"eh.., bicara soal ikan gue jadi laper. Gimana Ken kita mampir ke resto kali yah" kata Fredo sambil merangkul keno.

"Lo yang bayar yah gue kemarin kan udah jangan taunya ajak lo"

"Gampang lo tinggal tau perut lo kenyang aja gue baru dapat rejeki ni dari tuan takur terhormat"

"Oke awas aja lo ampe kabur kaya kemarin"

Mendengar omongan random kedua manusia di depannya membuat Vera semakin di buat kesal.

"Diam nga!, sebelum kalian berdua gue pangang di tengah lapangan"kata Vera kesal menatap tajam kedua cowok itu.

Fredo dan Keno langsung bergidik ngeri mendengar ancaman Vera"Van adik lo psikopat yah, ngeri amat main pangang-pangang"

Nathan yang sudah melihat keringat yang berjatuhan di sekitar muka Monera langsung membawa pergi Monera tanpa pamit kepada keempat temannya.

"Kami deluan yah bay"ucap Monera saat sudah mulai menjauh dari teman-temannya.

"Lama yah?"tanya Vano yang langsung mendapat tatapan tajam dari adiknya

"Iss...nga lihat apa ini badan rara kaya abis di siram air setower, tau gini mending rara pulang bareng Jesslyn"

"Lebay..., keringat kamu hanya secuil gitu pake bilang setower"kata Keno yang semakin membuat Vera kesal.

"Udah nanti kita mampir ke tempat es krim dulu"

Ucap Vano menenangkan adiknya yang sudah sangat kesal.

Vano memang sangat dingin tapi tidak dengan keluarganya nya. Ia akan menjadi sosok yang sangat lembut dan perhatian kepada orang yang di sayangnya. Sikapnya sangat tidak jauh berbeda dengan Nathan.

"baiklah"ucap Vera Luluh Karna mendengar kata Es Krim apalagi saat ini kepalanya sangat panas karna mendengar ocehan kedua curut tadi.

Saking semangatnya Vera langsung menarik kakaknya meninggalkan Keno dan Fredo itu di pinggir lapangan.

Little Moon|~HIATUS~|🙏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang