7. ᮙᮔᮥᮞᮤᮃ ᮓᮤᮍᮤᮔ᮪

304 51 1
                                    

SELAMAT DATANG.

SELAMAT MEMBACAAAA. JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE.

KALAU ADA YANG TYPO BANTU YAA.

***

7. MANUSIA DINGIN

"Sa, Bang Ridho nanyain lo," kata Fathan kepada Aksa.

"Nanti gue ke sana," ucap Aksa. Namun, ia sedikit ragu.

Entah Aksa akan datang atau pun tidak, namun ia juga merasa tidak enak dengan Ridho. Bang Ridho adalah pendiri geng motor SAKAS Bandung. Geng motor yang diikuti oleh teman-temannya itu.

Aksa bukan anggota geng motor itu, maka dari itu ia merasa tidak pantas jika berada di markas mereka. Tapi, Bang Ridho mengenal Aksa.

Aksa bangkit dari tempat duduk. "Gue ada latihan olimpiade."

"Sa, lo nggak bosen olimpiade mulu?" tanya Agil.

"Resiko pintar, ya, gitu," sambung Fauzan.

"Pintarnya berbagi lah sama kita, Sa," kata Agil.

"Emangnya makanan berbagi?" tanya Dani, namun tak Aksa hiraukan, Aksa langsung pergi meninggalkan mereka.

"Anggap makanan aja. Ambil otak si Aksa, terus masak, terus gue makan. Dan.. gue pun jadi pintar," ucap Agil langsung dapat pukulan di punggungnya dari Fathan, Agil terkejut dan meringis kesakitan.

"Sakit bege!" ringis Agil menatap tajam ke arah Fathan. "Lo sekalinya berulah, nyakitin asli."

"Mulut lo kayak spons," ucap Fathan.

"Apa hubungannya, Than?" tanya Dani.

"Pengin gue remas mulut dia," jawab Fathan greget.

"Gue bercanda juga," ucap Agil.

"Ini bukan tempat komedi, tempat belajar."

"Ini bukan tempat belajar, tapi tempat makan!" balas Agil.

"Ini bukan tempat makan, tapi tempat.. wihh ada cewek nih kiw kiw." Fauzan langsung mengalihkan pandangannya saat melihat seorang perempuan lewat di bangku mereka.

Agil langsung menggeplakan tangannya ke kepala Fauzan. "Guru itu, njir."

"Kenapa? Salah, gue suka sama guru? Selagi masih muda, plus belum nikah. Gue sikatttt!" seru Fauzan.

"Sikat, sikat, emangnya baju!"

"BU ANGGI ALAFYU!" teriak Fauzan sembari melempar kecupan di tangannya.

Mendengar teriakan Fauzan, teman-temannya merasa sangat malu dengan tingkah Fauzan. Fathan mendelik geli ke arah Fauzan, lalu menyumpal mulut Fauzan dengan penekanan.

"Makan tah alafyu!" Fathan pun segera pergi dari tempat tersebut.

"Malu-maluin sumpah, Zan. Malu."

"Bukan teman gue ini mah, bukan."

"Lo mau jadi teman dia, nggak?" tanya Agil kepada salah satu siswi yang berada di sampingnya.

"NGGAK MAU! ITU KAOS KAKI AKU BALIKIN!"

Fauzan yang baru sadar mulutnya disumpal oleh sesuatu, langsung mengambilnya. "Sialan! Huekk! Ini kaos kaki siapa, Njir!" Bau banget, melebihi kentut si Agil sumpah!"

"Kaos kaki aku, Kak!"

Fauzan menoleh ke siswi tersebut, lalu memberikannya. "Fathan, sialan lo!"

"Lo nggak cuci kaos kaki sampai berapa abad? Bau banget sumpah. Huekk!"

AKDA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang