10 Tahun Berikutnya
Suara burung yang berdecit riang dipagi hari membangunkan Keiko dari tidur ayamnya. Perempuan itu menghela nafas. Tidak biasanya dia memimpikan kejadian yang terjadi sepuluh tahun lalu di Mansion keluarganya ini. Hal itu membuat Keiko terjaga sepanjang malam.
Kejadian gila yang menimpa Klan Katayama tersebut menjadi sangat besar dan viral karena para media menganggap kejadian itu seperti penyerangan bunuh diri. Ciri-cirinya juga sangat pas dan terkesan terlalu kekanakan.
Para penjahat yang menyusup masuk kedalam Mansion Katayama itu memilih waktu untuk melakukan tindakannya di sore hari, seolah-olah motif mereka memang bukan untuk mengincar rahasia atau anggota Klan Katayama, namun menyerang membabi-buta kedalam rumah agar menyebabkan para media menyorot Klan Katayama. Para penyusup yang berjumlah sepuluh orang pun diketahui tidak memakai rompi pelindung dibalik tubuh mereka, hal itulah yang menjadi bukti paling besar kalau tindakan mereka adalah murni penyerangan bunuh diri.
Mereka juga tidak membunuh para penjaga gerbang dan pintu utama yang berjaga, Para penyusup itu memilih untuk membius para penjaga dengan obat bius yang cukup untuk membuat seekor kuda pingsan.
Kejadian itu juga menyebabkan sekitar tiga puluh orang tidak selamat akibat luka tembakan, termasuk Furuka Katayama, pemimpin Klan sekaligus ayah Keiko.
Mata Keiko mendadak sayu. Semenjak kejadian yang menimpa mereka dan menewaskan Furuka, Kirihiro Katayama diangkat mengisi posisi kosong yang ditinggalkan Furuka sebagai ketua Klan. Kakaknya itu masih berusia dua puluh dua tahun saat itu, namun teknik memimpinnya sudah sangat matang.
Kirihiro mengubah tatanan dan menambah beberapa peraturan, para penjaga gerbang dan pintu di Mansion ini juga dilatih untuk menahan obat bius agar kejadian sepuluh tahun lalu tidak terulang kembali. Kirihiro juga mengganti para posisi pelayan yang kosong dengan pelayan baru, namun yang paling mengejutkan dan membuat banyak kecaman adalah...
Kirihiro akan mengumumkan keberadaan Keiko Katayama ke khalayak ramai.
Dulu, sebelum ayah mereka, Furuka Katayama meninggal, keberadaan Keiko sang putri bungsu memang dirahasiakan kepada media. Pria tua itu beranggapan putri bungsunya sangatlah rapuh didunia mereka yang keras. Furuka tidak mau para musuh-musuh mereka menargetkan Keiko untuk mencari kelemahan dirinya.
Namun Kirihiro beranggapan berbeda dari ayahnya. Dengan Keiko yang ditutup-tutupi kepada khalayak ramai malah semakin menyebabkan para musuh menargetkan Keiko karna mengira Keiko hanyalah seorang gadis lemah dan sangat dilindungi oleh Klan Katayama.
Kirihiro tahu, adik bungsunya itu lebih dari apa yang ditakutkan ayahnya.
Singkatnya, bukan hanya Kirihiro yang mengetahui kekuatan Keiko, namun kedua adiknya yang lain pun tahu, dan mereka tidak akan pernah meremehkannya.
Keiko mempunyai empat saudara, masing-masing bernama Kirihiro Katayama, Keisha Katayama, Kayato Katayama, dan Keiko sendiri.
TOK! TOK!
Suara ketukan pelan dipintu kayu miliknya membuat Keiko membuyarkan lamunannya. Tanpa diizinkan, seorang perempuan muda yang memakai kimono putih pelayan membuka sedikit pintu berat yang berada didekat kasur Keiko. Pelayan itu memasukkan setengah kepalanya kedalam kamar yang bersuasana remang-remang milik Keiko.
"Keiko-Hime..." Panggil pelayan muda tadi, "Apakah anda sudah bangun?"
Sedangkan perempuan yang dipanggil oleh sang pelayan tadi menghela nafas panjang, lalu dia bangkit duduk secara perlahan-lahan.
Mata sang pelayan tersenyum, lalu dengan sopan dia bertanya, "Apa saya boleh masuk, Hime?"
"Silahkan, Yuriko." Bisik Keiko pelan. Gadis itu menggerakkan lehernya kekanan hingga menimbulkan bunyi kretek lalu mengulang kegiatan itu kearah sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONE WHO WEARS BLACK
ActionPada pertengahan bulan November, kabar menggemparkan datang dari rumah utama Klan Katayama. Pasalnya, Sang Putri Bungsu dari keluarga inti Katayama yang dari dahulu dirahasiakan kepada publik dikabarkan menghilang dari rumah secara tiba-tiba. Hal in...