Bab 3 - Kenapa Kau Berada disini?

26 8 0
                                    

Kirihiro melihat Keiko yang sedang berdiri di dekat perahu khusus yang sudah disiapkan untuk membawa Keluarga Katayama. Sambil melipat tangannya di dada, Gadis itu menatap Kirihiro tajam dengan netra hijaunya.

"Kenapa kau lama sekali? Apa kakimu sependek itu sampai tidak dapat mengimbangi langkahku?" Tanya Keiko datar sambil sedikit mengejek.

Kirihiro hanya tersenyum kecil lalu mengulurkan tangan kanannya, menyodorkan sebuah tas tangan cantik nan mungil milik Keiko, "Aku mengambil ini."

Keiko mengambil tas tangan itu dari uluran tangan Kirihiro lalu bertanya bingung, "Inikan tugas Yuriko? Kau bertemu dengannya?

Pertanyaan itu dijawab dengan anggukan Kirihiro. Dia tersenyum tipis lalu menjawab, "Dia datang tepat saat kau pergi meninggalkanku."

"Aku tidak pergi meninggalkanmu. Kau saja yang lamban." Ketus Keiko. Mata Keiko menatap kearah punggung Kirihiro dan keningnya merengut bingung.

Kakaknya ini tadi bilang berpapasan dengan Yuriko, lalu mengapa pelayan pribadinya itu tidak mengikuti sampai sini?

Keiko menatap kakaknya dalam diam. Andai saja dia tidak berjalan sangat cepat karena ingin lebih cepat sampai di gedung putih, mungkin Keiko dapat membaca gerak-gerik Yuriko saat berada disamping Kirihiro.

Kakaknya ini sudah jelas tidak menyimpan rasa untuk pelayannya itu, namun Keiko ingin tahu apa yang dirasakan Yuriko. Bisa saja kan, Yuriko yang lebih dahulu menyimpan rasa, dan itu dapat Keiko tahu jika dia melihat tingkah Yuriko.

Lagipula di jaman seperti sekarang ini, siapa yang tidak menyukai kakaknya? Bahkan pelayan biasa seperti Yuriko pun jika didekati akan tunduk patuh dengan Kirihiro. Kakaknya ini tidaklah jelek, di usianya yang tiga puluh tahun, dia masih sangat tampan dengan tubuhnya yang kekar, belum lagi posisinya sebagai pemimpin keluarga Katayama.

Yuriko pasti sudah bermimpi menjadi Cinderella yang dijatuhi durian runtuh.

Keiko mendecih pelan, "Kau bilang kau bertemu dengan Yuriko? Dimana dia sekarang?"

Kirihiro mengangkat bahunya tidak perduli, "Dia bilang akan menyusul nanti."

"Oh." Gumam Keiko. Gadis itu masih tenggelam dengan pikirannya pada Kirihiro dan Yuriko. Sebenarnya dia tidak masalah jika kakaknya ini pacaran dengan siapa saja.

Namun, sangat tidak menguntungkan bagi Kirihiro sebagai kepala keluarga memacari seorang pelayan seperti Yuriko.

Kirihiro yang melihat adiknya masih termenung dalam diam mengerutkan alisnya bingung, "Apa kita akan pergi sekarang, atau kita menunggu Yuriko?"

"Untuk apa kita menunggu dia?" Tanya Keiko lagi.

Mendengar itu senyum Kirihiro berkembang, "Entahlah, tapi sepertinya kau tampak sedih karena kukatakan Yuriko tidak akan pergi ke gedung putih karena kita. Jadi kukira kita akan menunggunya."

Keiko berdecak kesal, "Tentu saja tidak. Ayo naik."

Setelah mengatakan itu, Keiko melangkahkan kakinya untuk menaiki tangga menuju pintu perahu, dan duduk disalah satu bangkunya. Diikiti oleh Kirihiro yang menempati kursi di depan gadis itu.

Sebenarnya perahu ini cukup besar untuk menampung sepuluh orang, namun karena keluarga Katayama yang lain tidak kelihatan, akhirnya Kirihiro memerintahkan untuk melayarkan mereka berdua terlebih dahulu dibanding harus menunggu yang lain.

Dipertangahan danau, Keiko dapat melihat semua penjaga yang disewa oleh kakaknya berjaga disekitaran Telaga Merah. Penjaga-penjaga itu lebih banyak dari biasanya. Kakaknya ini benar-benar melaksanakan perkataannya semalam saat dia bilang dia akan memperketat pengamanan.

THE ONE WHO WEARS BLACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang