Kamar Keiko yang luas dan besar terasa sangat sesak akibat para pelayan yang berlalu-lalang keluar masuk untuk membawakan sesuatu. Gadis berambut pendek sebahu itu baru saja keluar dari kamar mandi dan berdiri terpaku di depan pintu hanya menggunakan selembar handuk putih pendek yang hanya sampai sebatas paha.
Wangi madu dicampur vanilla keluar dari setiap jengkal tubuh Keiko. Tadi, Yuriko memang sedikit memaksanya untuk berendam setelah mandi dengan air yang dicampur wewangian khusus. Kata asisten nya tersebut, itu dapat membantu Keiko merilekskan pikirannya yang penat. Pesta 'debut'nya akan diadakan pada jam delapan malam, yaitu tiga jam dari sekarang.
Keiko tidak tahu kapan nama pesta nanti malam berubah menjadi 'Pesta Debut Keiko', namun sepertinya hanya para pelayan yang menyebutnya seperti itu, terbukti dari Yuriko yang terkejut mendengarnya dari mulut salah satu pelayan yang keceplosan tadi.
Yuriko memang sedikit berbeda dari para pelayan lain yang ada di mansion Katayama. Gadis itu adalah satu-satunya pelayan yang masih bertahan semenjak sepuluh tahun yang lalu dan menempati posisi sebagai asisten pribadi Keiko saja. Jadi, dia sering tidak tahu menahu akan rumor atau isu yang beredar di kalangan pelayan lain.
"Keiko-hime, kenapa anda masih berdiri disitu?" Kata Yuriko yang akhirnya menyadari bahwa Keiko sudah keluar dari kamar mandi. Gadis itu melangkah mendekati Keiko sembari membawa satu handuk bersih ditangannya dan dengan lembut mengeringkan air yang ada di bahu telanjang Keiko. "Saya sudah menyiapkan pakaian dalam anda. Silahkan, Hime."
Keiko melirik sebuah set pakaian dalam yang berada di atas tempat tidur. Pakaian dalam itu berwarna merah marun dan nampak sangat indah dengan sentuhan sedikit lace dibagian depan.
"Aku baru tahu kau menyiapkan pakaian baru untukku mala mini?" Tanya Keiko kepada Yuriko saat melihat pakaian dalam itu masih berada disebuah kotak bergambar logo merk yang lumayan mahal.
"Itu hadiah dari Nona Keisha, Hime. Beliau memang baru memberikannya pada saya tadi pagi." Jawab Yuriko tanpa beban. Tangan gadis itu mengangkat kotak pakaian dalam tersebut dan menodongkannya kearah Keiko sambil tersenyum sopan, "Ayo silahkan dipakai."
Tanpa bertanya lagi, tangan Keiko terangkat untuk membuka ikatan handuk didada nya. Membiarkan handuk putih pendek tersebut terjatuh kelantai tanpa malu. Keiko dapat merasakan tatapan mata para pelayan yang ada dikamarnya menatap tubuhnya, beberapa terang-terangan, sebagian menunduk malu-malu. Keiko melirik Yuriko yang tak menampilkan ekspresi apapun, asisten pribadinya ini memang sudah sering melihat tubuh telanjang Keiko jadi dia tidak terlalu terkejut.
Dengan santai, tangan Keiko mengambil satu persatu pakaian dalam yang ada ditangan Yuriko dan memakainya ketubuhnya sendiri, menutupi bagian-bagian privat nya yang memang berukuran 'pas'.
Setelah dirinya selesai memakai kedua helai pakaian dalam berwarna merah marun tersebut, Yuriko berjalan menjauhinya dan mengambil sebuah gaun berwarna putih dari dalam lemari baju.
Cantik, adalah satu kata yang terpikir oleh Keiko saat melihat gaun itu dibawa kehadapannya. Yuriko sendiri tersenyum melihat Keiko yang sedikit terpana. Dirinya lalu menyodorkan gaun tersebut ke depan Keiko.
"Setelah anda memakainya, kami akan mulai merias wajah dan rambut anda. Keiko-hime pasti akan jadi yang tercantik dari semuanya." Puji Yuriko halus. Namun belum lagi Keiko mengambil gaun itu dari tangan Yuriko, gadis itu membuka mulutnya lagi, "Ooops... Keiko-Hime, mungkin anda sebaiknya membuka bra anda. Gaun ini mungkin tidak berbelahan sangat rendah, namun tidak akan bagus jika anda menggunakan bra karena punggungnya sangat terbuka."
Keiko menghela nafas lalu tanpa menjawab lagi, dia menarik tangannya kebelakang dan langsung membuka pengait bra dengan cepat, kemudian tangan Yuriko dengan sigap memasangkan gaun putih tersebut ke tubuh Keiko, mengancingkan semua resletingnya hingga gaun itu terpampang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONE WHO WEARS BLACK
ActionPada pertengahan bulan November, kabar menggemparkan datang dari rumah utama Klan Katayama. Pasalnya, Sang Putri Bungsu dari keluarga inti Katayama yang dari dahulu dirahasiakan kepada publik dikabarkan menghilang dari rumah secara tiba-tiba. Hal in...