Jangan lupa follow Ig ilma👇🏻
@ilma_wp
@ilma03_Jangan lupa klik ☆ and comment serta share cerita ini guys!
Angin semilir menerbangkan kedua rambut sepasang remaja yang tengah duduk memandangi gedung-gedung tinggi yang terlihat di rooftop sekolah.
"Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Lovely tanpa memandang wajah pemuda disampingnya.
"Hmm" jawab Bima cuek.
Apalagi yang harus ia dengar dari mulut gadis yang sudah membuat hidupnya tersiksa.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Lovely sambil melihat kedepan memandang pemandangan yang mampu membuat dirinya sedikit santai.
Bima hanya cuek tanpa peduli apa yang dimaksud oleh gadis yang duduk disampingnya.
Melihat tanggapan yang diperlihatkan oleh Bima, membuat gadis itu tersenyum getir.
Apakah ia tak sedikitpun ada dalam hatinya? Bukan, setidaknya ada dalam pikiran pemuda disampingnya ini? Tanpa ia bertanya, ia sudah tau jawabannya.'Kamu tidak sepenting itu Lovely' batinnya tersenyum miris.
Gadis itu menarik nafas dalam-dalam mencoba menguatkan dirinya.
"Apa aku harus bertahan dan terus mengejarmu, yang selalu lari menjauh dariku? Atau aku harus menyerah dan berhenti memperdulikanmu? bahkan pergi jauh darimu, agar aku bisa melupakanmu?" tanya gadis itu tanpa sadar air matanya menetes membasahi pipinya.
Mendengar itu Bima langsung menoleh dan terkejut.
Apa dirinya terlalu menyakiti gadis tersebut hingga ia dapat merasakan kesedihan yang dirasakan gadis itu.Bima diam.
Ia bingung dengan apa yang dirasakan oleh hatinya. Bukankah inilah yang ia tunggu-tunggu, tapi mengapa ada sebagian kecil hatinya tak ingin gadis itu menjauhinya.
"Jawab Abimanyu Gatra." pinta Lovely.
Bima masih diam.
Hingga dengan penuh pertimbangan, pemuda itu memutuskan.
"Jika gue ingin lo tetap bertahan, apa lo akan bertahan?" tanya Bima ambigu.
Gadis itu langsung menoleh dan mendapati pemuda itu tengah menatapnya.
Apa dirinya sedang bermimpi? Apa Bima takut kehilangannya? Memikirkan itu membuat hatinya terbang melayang tinggi, namun kata selanjutnya mampu membuat hatinya terjatuh sedalam-dalamnya.
"Tapi gue tidak akan memberi lo kesempatan untuk mendekat." lanjutnya yang mampu menusuk hati Lovely begitu dalam.
Beginikah rasanya sakit hati karena cinta?
Gadis itu kembali menarik nafas panjang, seolah-olah apa yang dilakukan mampu menghilangkan sedikit dari banyaknya sakit yang ia rasakan dihatinya.
"Jika kamu mau seperti itu, aku akan lakukan. Bukankah cinta butuh pengorbanan." jawab Lovely.
Lagi-lagi Bima terkejut dengan jawaban Lovely.
"Aku akan bertahan dan memperjuangkan. Apakah kamu bahagia?" tambah Lovely.
Lovely sadar, dirinya memang gadis bodoh yang rela tersiksa hanya karna cinta. Tapi bagaimanapun juga ia tidak bisa berbuat apa-apa. Biarlah hatinya sakit dan hancur berkeping-keping, hingga hatinya sendiri lelah dan tak dapat merasakan cinta itu lagi. Dengan kata lain, mati rasa.
Gadis itu berdiri dari duduknya dan berbalik lalu melangkah pergi meninggalkan laki-laki yang mampu membuat hatinya lagi-lagi sakit karena sikap dan tindakannya.
Dirinya sudah tidak sanggup menanggung gejolak kebencian dari pemuda yang ia cintai.
Sedangkan pemuda itu masih diam ditempat. Menerawang jauh kedepan. Jujur saat mendengarkan perkataan Lovely tadi, ia merasa hatinya seperti dihantam oleh batu besar, sakit dan sesak rasanya.
Sebenarnya hatinya tak ingin melakukan ini tapi pikirannya meminta dirinya melakukan ini semua. Hati dan otaknya bertolak belakang.
'sekali lagi gue minta maaf Delilla Lovely' ucapnya dalam hati.
Publish: 12 Maret 2021.
Repost: Selasa, 26 April 2022.TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta Dan Benci
Teen FictionKisah ini membuktikan bahwa roda terus berputar, kadang berada dibawah dan kadang diatas. Menyadarkan hidup tak sepenuhnya tentang cinta, ada saatnya cinta itu tak berguna bila selalu di sia-siakan. Cinta dan Benci. Dua kata yang berbeda dan rasa ya...