05. ANGRY?

11 7 1
                                    

Chapter 5 : Angry?

Happy Reading (◕ᴗ◕✿)


Mulai dari kantin sampai koridor David terus menggenggam tangan Felisha. Entah apa yang ada dipikiran David sekarang, tapi dari tadi dia diam saja dengan tatapan yang tidak dapat ditebak.

Mereka berhenti didepan mobil David. Felisha masih kebingungan saat ini. Dia ingin bertanya tapi merasa segan. Jujur dia merasa bersalah atas kejadian tadi.

David membuka pintu untuk Felisha dan Felisha tak berani melawan. Ia masuk saja kemudian David kembali menutup pintu mobil dan David ikut masuk ke dalam mobil.

"ARGH!!"

Felisha benci dengan kecanggungan ini. Rasanya ia ingin berteriak menanyakan apa yang dipikirkan cowok itu. Bagi Felisha, lebih baik cowok itu membentak dan memarahinya daripada diam-diam begini. Itu membuat Felisha bingung sendiri.

Felisha membelalakkan matanya terkejut saat mendapati David mendekatinya untuk memasangkan seat belt. Refleks Felisha bertanya, "Ngapain?"

"Masangin seat belt lah. Gue liat dari tadi lo bengong," jawab David seadanya.

Apa? Masangin seat belt aja hampir bikin jantung Felisha berhenti berdetak.

David menancap gas keluar dari kawasan Universitas Bluesky. Sepanjang perjalanan, Felisha menikmati suasana siang kota Jakarta yang memang dipadati oleh kendaraan. Ah, rasanya Felisha rindu suasana Jakarta saat dia SMA.

Tunggu!

Felisha teringat sesuatu yang seharusnya sudah ditanyakannya sedari tadi.

"Kita mau kemana?" Tanya Felisha dan menatap setengah wajah David sambil tersenyum tipis.

"Ke suatu tempat," jawabnya sembari menunjukkan eye smile nya.

Felisha terkekeh kemudian memilih menatap ke depan. Oke. Eye smile telah menjelaskan segalanya, dan Felisha sekarang bisa agak lega.

Hey, bro! Cowok yang sifat aslinya dingin itu bisa saja berubah menjadi sosok hangat nan menghibur. Namun jika sosok itu kembali dingin, kesalahan besar pasti telah kamu lakukan!

( ◜‿◝ )♡


Pulang kuliah pergi ke mall sambil dirangkul sama cogan alias cowok ganteng emang paling mantep dah. Udah bareng cogan, dirangkul, dipamerin lagi. Hidup Felisha kurang apalagi coba?

Ya, Kurang bersyukur.

Apa? Mall? Iyap, cowok itu membawa Felisha berbelanja di salah satu mall terkenal di Jakarta. Entah apa yang ingin mereka beli, tapi mereka sekarang berhenti di toko baju dengan David yang tangannya masih stay merangkul Felisha.

"Saya lagi cari cardigan yang cocok buat PACAR saya. Tolong keluarin yang paling bagus ya," Ujar David dengan menekankan ucapannya dikata "pacar". Membuat Felisha tercengang dan menyenggol lengan David.

"Oh iya, tunggu sebentar ya Mas." Mbak karyawan toko tersebut tersenyum malu seraya pergi mengambilkan beberapa cardigan yang dibutuhkan.

Sedangkan Felisha dengan sekenanya menginjak kaki David yang membuat sang empunya meringis.

"Apa-apaan lo bilang gue pacar lo?!" Gerutu Felisha dengan suara tertahan, sedangkan David cengengesan tak jelas.

David melirik ke belakang Felisha dan mendapati banyak macam hoodie. "Hoodie-nya keren," ucap David seraya mengambil dua Hoodie sweater berwarna hitam dan memberikan satu hoodie dengan model yang sama untuk Felisha.

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang