✨slander✨

1.3K 137 65
                                    

Sunyi. Itulah yang yeji rasakan, aura pada ruangan tempat dia berada sekarang ini sangat dingin dan mencekam. Dihadapan nya sudah ada kedua orang tua dan calon mertuanya. Ia sedang di interogasi sekarang. Jika kalian tanya dimana dejun? Tentu saja taeil tidak akan mengizinkan nya ikut.

"Kenapa kau melakukan itu yeji?"
Tanya seulgi yang tatapannya sudah sangat tidak bersahabat.

"A-aku...."

Yeji sangat gugup, ia juga tidak tau harus memberi alasan apa.

"Aku tidak ingin alasan yang tidak masuk akal"
Baginda johnny bersuara, tatapan yang ia berikan juga tak kalah tajam dengan istrinya.

Sedangkan kedua orang tua yeji hanya diam, mereka tidak akan membelanya sama sekali, karena mereka tau bahwa putri mereka salah, bahkan mereka setuju jika yeji dihukum atas perbuatannya.

"Dia mengancamku!"
Yeji akhirny membuka suaranya, ia harus membuat alasan bukan? Ia berdoa dalam hati agar alasan nya bisa dipercaya oleh mertuanya.

"Mengancam?"
Tanya seulgi aneh, ia tahu nancy tidak akan pernah melakukan itu.

"Ya!!! Dia mengancamku untuk menjauhi calon suamiku! Dia sendiri  bilang padaku bahwa dia mencintai hendery, bagaimana aku tidak marah? Aku juga sering melihat mereka berduaan!"

Yeji meneteskan air mata palsunya, sedikit pura pura agar mertuanya percaya adalah hal bagus bukan?

Johnny mengerutkan keningnya karena mendengar alasan yeji barusan, ia menoleh ke arah seulgi lalu menatap mata istrinya, ada hal tersirat pada tatapan mata johnny, dan seulgi langsung memahami nya.

"Baiklah pergi ke kamarmu sekarang, aku ingin bicara kepada orang tua mu"

Yeji bangkit dari duduknya, menunduk hormat lalu segera pergi dari ruangan tersebut, sesampainya di luar ia tersenyum puas.

"Ternyata aku sangat pintar, aku tidak menyangka mereka akan cepat percaya kepadaku. Nancy.... Setelah ini kau akan mendapatkan ganjaran karena sikapmu itu"

✨✨✨✨

Dikamar lain hendery menemani nancy yang tidak sadarkan diri, tentu ia sangat khawatir pada wanita di hadapannya ini. Hati nya tak tenang mengingat seberapa parah luka yang ada di kepala nancy. Perasaan nya sungguh campur aduk sekarang, ia marah, takut, dan senang secara bersamaan.

Ia marah kepada orang yang membuat nancy seperti ini, ia takut hal buruk akan terjadi pada nancy, dan ia senang karena putri sialan itu akan mendapatkan hukuman tentunya.

"Tuan?"

Hendery langsung menegakkan kepalanya, ia menatap mata nancy yang perlahan terbuka, secara perlahan dia membantu nancy untuk duduk lalu memberikannya air putih yang berada di nakas.

"Kau baik baik saja? Apakah masih sakit?

Tanya hendery panik

"Aku baik baik saja tuan, ya dan ini sakit, tapi tidak apa apa, aku tidak lemah bukan"

Ucap nancy sambil tersenyum tipis

"Sudah aku bilang jangan panggil aku tuan, aku tidak suka. Aku tau kau kuat jadi bertahan lah"

Senyum lega terpampang di wajah hendery, akhirnya ia tak perlu khawatir lagi. Nancy baik baik saja sekarang.

Cklek!

Pintu kamar terbuka, seseorang datang dengan senyum mengembang nya.

"Wah wah wah, sudah sadar ternyata? Padahal aku berharap kau mati"

Forced ( Henxiao )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang