Forced ( Henxiao )

✨Kekasih✨

Flashback :

Keluarga Huang dan Xiao sedang berkumpul di kerajaan Lorde. Ayah Hendery yaitu Huang Johnny mengundang keluarga Xiao agar datang ke istananya dengan alasan rindu Xiao taeil sahabat baiknya.

Dan benar saja...
Yang mulia Johnny dan Taeil hanya menghabiskan waktu berdua saja, seperti bermain catur, berbicara tentang hal kekerajaan, bahkan saling menceritakan keluarga harmonis masing masing.

Yang lain pada kemana? Jawabannya...

Kedua ratu dan sang putri berkumpul di ruang perhiasan, Huang Seulgi berencana ingin memberi sedikit hadiah kepada si cantik Xiao Yeji,  ia meminta Yeji untuk memilih hadiahnya sendiri.

Sedangkan kedua sahabat karib yaitu Dejun dan Hendery hanya berjalan jalan di taman. Melihat pemandangan taman yang indah. Hanya hendery sih yang melihat nya, sedangkan Dejun hanya berjalan menunduk, ia malu. Belakangan ini Hendery sangat sering menggodanya.

Contoh saat ini.....

"Dejun!! Kamu tau gak taman ini indah banget, tapi pas kamu dateng taman nya jadi jelek" - Hendery

"Kenapa? Karena aku jelek gitu? Jadi tamannya ikut jelek?"
Dejun mendengus kesal ke Hendery

"Bukan gitu...." - Hendery

"Jadi gimana?"
Tanya Dejun sambil bersedekap, ia sedang menatap kesal ke arah Hendery

"Tamannya emang cantik, tapi pas kamu dateng tamannya jadi jelek.... Karena kamu itu jauh lebih cantik dari taman ini, sehingga atensi aku ke kamu aja, bukan ke taman ini"
Jawab Hendery sambil tersenyum lebar

Dejun benar benar malu, ia pastikan wajahnya pasti memerah.

"Apasih Der!!?"
Jawab kesal Dejun sambil membuang muka agar Hendery tidak dapat melihat wajah memerahnya.

Hendery malah tertawa gemas melihat Dejun yang salah tingkah, ia menghampiri Dejun lalu mengangkat dagu nya agar mata mereka bertatapan

"Aku serius loh" - Hendery

Sungguh, Hendery yang seperti ini tidak baik buat kesehatan Dejun. Jantungny mulai berdegup kencang.

"Iya iya yaudah!!! Ayok jalan jalan lagi"
Kesal Dejun sambil pergi menghentakkan kakinya meninggalkan Hendery, jika tidak, maka sudah dipastikan ia akan pingsan ditempat.

Mereka terus berjalan mengelilingi taman sambil bercanda ria, tertawa bersama. Terkadang pun Hendery dengan terus menerus menggoda Dejun yang membuat pemuda itu hanya menunduk menyembunyikan wajahnya, ia suka itu, Dejun terlihat menggemaskan.

"Dery.... Aku cape"
Keluh Dejun. Siapa juga yang tidak cape berkeliling taman sebesar ini dengan berjalan kaki selama hampir 1 jam

Hendery hanya tersenyum, ia langsung berjongkok di depan Dejun
"Naiklah, aku akan menggendong mu"

Tanpa basa-basi Dejun langsung naik ke punggung Hendery, ia tertawa seperti anak kecil di atas gendongan Hendery. Hendery juga tidak bisa menyembunyikan senyumnya melihat Dejun tertawa senang seperti itu, hatinya menghangat.

"Dejun.... Tau tidak perbedaan taman ini dengan senyum kamu?"
Tanya Hendery sambil tersenyum jahil

Dejun hanya memutarkan bola matanya malas, ia yakin ini pasti godaan dari Hendery lagi.
"Tidak tau, emang apa?"

"Kalo taman ini mengisi keindahan istanaku, kalo senyum kamu mengisi keindahan hatiku"
Ucap Hendery sambil tertawa renyah, sedangkan Dejun yang dibelakang nya hanya bisa menyembunyikan wajahnya lagi di tengkuk Hendery.

"Kamu ini, kenapa terus menggodaku hm?
Jawab Dejun kesal sambil mencubiti perut Hendery.

Hendery tidak kesakitan, malah dia tertawa kencang. Cubitan Dejun tidak kuat sama sekali, pemuda itu hanya bermain main.

"Hahaha i-iya maafkan aku hahaha" - Hendery

Karena terlalu banyak tertawa, keseimbangan Hendery pun goyah. Dan....
Bugh!!!!  Mereka berdua terjatuh. Mereka terjatuh dengan posisi Dejun yang tertindih Hendery. Terlihat raut canggung antara keduanya.

Posisi seperti ini membuat Dejun tidak nyaman, tapj.... Tatapan legam milik Hendery seolah olah menguncinya, Seketika wajahnya memerah jelas.

"Dejun, wajahmu memerah, kamu demam?"

Ucap Hendery dengan suara beratnya yang membuat hati Dejun semakin berdegup. Ia tidak tau, semenjak Hendery sering menggodanya, jantung Dejun sering berdegup kencang, perutnya akan tergelitik seperti ada segerombolan kupu kupu yang terbang ketika Hendery menggodanya.

"T-tidak, a-aku baik baik saja"
Jawab Dejun gugup. Sungguh Hendery sangat gemas melihat respon Dejun. Ia meneliti setiap inchi wajah Dejun, alis tebal, mata yang tajam, hidung mancung, kulit halus, dan lihatlah bibir sexy ini.

"Cantik"
Gumam Hendery pelan tetapi masih bisa terdengar oleh Dejun. Jangan tanya sudah semerah apa wajah Dejun saat ini.

Hendery mulai mengelus pipi Dejun, sedikit mencubitnya, lalu kembali mengelusnya. Ia dekatkan wajah nya hingga hidung mereka bersentuhan.

"Izinkan aku, yang mulia Dejun"

Dengan cepat Hendery mempertemukan bibir mereka. Dejun sangat terkejut, ia melebarkan matanya, ia ingin berontak, ia tidak mau ada yang melihat mereka seperti ini.

Tetapi apa? Ia hanya diam, sungguh ia menikmati ciuman dari Hendery, bahkan ia mulai memejamkan matanya dan membalas lumatan lumatan yang Hendery lakukan sejak tadi.

"Mhhhh"
Lenguh keduanya, mereka semakin memperdalam cumbuan mereka. Decakan dari saliva yg bertemu semakin membuat buyar pikiran mereka. Mereka bercumbu seolah olah dunia hanya milik mereka berdua

Flashback off

Dejun tersenyum ketika memikirkan itu, setelah kejadian itu Hendery langsung memintanya untuk menjadi kekasih rahasianya. Kekasih rahasia yang menjalani hubungan secara diam diam tanpa sepengetahuan seorang pun

"Sayang... ayo tidur"
Ucap Hendery membuyarkan lamunan Dejun, dilihatnya wajah Hendery yang kelihatan sudah sangat mengantuk. Ia pun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka berdua beranjak ke tempat tidur, tidak lupa mematikan lilin yg masih menyala.

Dua pria itu saling berpelukan di atas kasur yang empuk, Tuan Xiao yang menenggelamkan wajahnya dengan nyaman di dada Tuan Huang dan tangan Tuan Huang yang tidak berhenti mengelus kepala Tuan Xiao.

"Goodnight pangeran kecilku"
Ucap Hendery sambil mengecup kening Dejun

"Goodnight"

Dan mereka pun larut dalam mimpi masing masing.

Tbc......

Vote dan comment nya jangan lupa!!
Jangan jadi sider :(
Jujur aku excited banget sama cerita ini
Jadi berikan dukungan kalian ke aku yaa
Sarangahe 💚💚💚