Part 25

684 63 7
                                    

"sehun hyung! bagaimana?!" teriakan hyunjin melengking saat aku dan sehun sampai dilantai 2 tepat dimana salon berada

'bahkan dia lebih menyapa sehun dulu ketimbang aku, apa hyunjin sudah se akrab itu?'

reaksi pertamaku saat melihat rambut gelap milik hyunjin sudah berubah warna menjadi blonde seperti dugaan, aku kaget.

bukan kaget dalam konteks yang buruk, tapi aku menyadari jika rambut blonde hyunjin saat ini sangat terlihat menawan. sepertinya dia sudah tau jika 'mewarnai' rambut adalah pilihan yang tepat

sehun belum membalas pertanyaan yang dilontarkan hyunjin, ia masih berjalan sampai benar-benar berada didepannya, "bagus, sudah kubilang warna ini cocok denganmu" jawabnya sembari menepuk puncak kepala hyunjin pelan

hyunjin yang diperlakukan seperti itu hanya terkekeh pelan "terimakasih hyung!" balasnya semangat

"ah aku tidak akan bertanya pada noona! karena aku tau noona akan menjawab 'warna apa saja cocok, karena kamu memang tampan hyunjinah' benarkan?"

aku yang dibicarakan seperti itu hanya menggelengkan kepala, tidak tau darimana hyunjin mendapatkan sifat percaya diri yang berlebihan, menurun dari siapa? bahkan ibunya, bibi hwang saja merupakan sosok yang pemalu

"jangan lupa, warna ini bagus karena aku yang menangani lo! hyunjin kau memang tampan, tapi kalau ingin mengganti warna datang kesini saja, kualitas rambutmu akan terjaga dengan salonku" sahut pemilik salon sekaligus kerabat sehun ini

"benar! terimakasih paman naejoo!"

"heh? paman?! kau memanggil sehun dengan hyung kenapa aku paman?"

"ah? bukankah sejak awal aku memang memanggil dengan paman? salah ya?" hyunjin terlihat kikuk sekarang

"kau benar hyunjin, panggil saja paman, sudahlah kau ini juga sudah berumur seperti ini masih saja mempermasalahkan panggilan?" kini sehun ikut masuk dalam pembicaraan

"okay okay lakukan saja apa yang dikatakan sehun"

"paman ayo aku akan bayar biayanya, aku tunggu dikasir ya!"

"eh- hyunjin, tidak usah, hyungmu yang tampan ini yang wajahnya se kaku papan catur, sudah membayarnya" pria bernama naejoo ini mulai merangkul dan menepuk punggung sehun dengan kasar

"dia sedang berusaha menjadi kakak ipar yang baik!" ucapnya dilanjutkan dengan tawa nyaring yang menggema didalam salon, namun berbeda dengan sehun, dia seperti jengah dan beberapa kali berusaha melepas rangkulannya

"tsk....hentikan naejoo hyung, kau ini"

"sehun? benarkah? tidak-tidak biarkan hyunjin membayarnya, aku tau biayanya pasti tidak murah" aku bersuara

aku tidak mengerti maksud dari 'kakak ipar' yang diucap oleh naejoo oppa, ucapannya membuatku ingin bertanya apa maksud dari 'kakak ipar', tapi kenapa sehun sukarelawan membayar biaya salon....itu yang lebih membuatku bertanya-tanya saat ini

mendengar sehun telah membayarnya jelas bukan sesuatu yg bisa diterima, sejak awal dia sudah mentraktir makanan, sekarang dia mau membayar biaya salon juga?

"hyung, biar kuganti, tolong ya! aku tidak enak nantinya jika pamer rambut baru namun bukan dari biayaku sendiri" hyunjin ikut menimpali

"begini saja, kau pulang ke ansan kapan?"

"lusa...iya lusa aku baru akan pulang karena sekarang aku sudah masuk minggu tenang sebelum ujian"

"kalau gitu, biaya salon cukup kau ganti dengan waktumu, setelah ini kita jalan-jalan bersama, bertiga"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang