chapter 4

120 27 0
                                    

Sebenernya bel sekolah udah bunyi dari 15 menit yang lalu. Tapi Jeon Jungkook masih aja naruh kepalanya di atas meja kelas. Dia lagi tidur walaupun cuma tidur ayam.

Doi capek banget, kemarin tidur cuma 2 jam. Nanti pulang masih harus ngurus ulang tahun sekolah.

"Lo masih idup apa udah jadi  mayat?"

Jungkook mengerjap pelan, ini dia masih mimpi? Dia melek dikit, posisinya masih sama. Mukanya masih ngadep tembok.

"Lo bangun sendiri atau gue seret dari kelas."

Jungkook mendecak, buat apa sih ni orang ke sini kalau cuma buat ngerecokin idupnya.

Sekarang dia udah nengok ke Yoongi. Walau masih nopang dagunya pake tangan, sama satu matanya ketutup.

"Mau apa bang?"

"Gue berangkat sama lo ya pulang harus sama lo."

Jungkook mendengus, "bang Yoongi, kalau minta tolong bukan gitu caranya.

Yang dikasih tau cuma mutar bola matanya malas, "ceramah lo nggak akan mempan sama gue."

Jungkook nggak nanggepin Yonggi lagi, dia malah mulai nutup matanya sepenuhnya. Yang ngebuat Yoongi mendecak kesal.

"Lo mau bangun sendiri atau gue seret," ucapnya.

"Ck, nanti elah. Gue ngantuk, bang Yoongi mau mati kalau nanti gue nabrak?"

Yoongi ngelangkah ke depan meja Jungkook. Naruh Kresek warna putih dari Indomart.

"Bayaran makanan tadi. Lo isi energi dulu," dia menjeda kalimatnya, melihat jam tangan hitam yang melingkar di tangan kirinya. "Waktu lo 8 menit, cepet."

Jungkook membuka bungkusan itu, ada 2 kotak susu pisang, 2 roti, dan sebotol kopi instan. "Bang Yonggi ngasih ini ke gue?"

"Bukan, ke mbak mbak rambut panjang samping kiri lo."

Jungkook nengok ke bangku kosong di samping kirinya. "Ryujin rambutnya pendek," katanya menyebut teman sekelasnya yang duduk di bangku itu.

"Cepet makan, ntar keburu dimakan mbaknya."

Yoongi nggak boong kok, dia emang bisa lihat. Dan dari tadi mbaknya liatin kresek putih itu terus.

Laper mbak?

                               .

                               .

                               .

                               .

"Bang Yoongi punya cewek?"

"Lo pikir?"

"Gatau, makanya gue nanya."

Mereka diem lagi. Sibuk sama makanan masing masing. Ini sebenernya ide Jungkook, katanya buat permintaan maaf karna Yoongi udah nungguin dia sampe selesai rapat.

Jadinya langsung aja tanpa persetujuan Yonggi dia belokin motornya ke starbuck.

Modus kamu mas

"Kalo lo?"

Jungkok ngangkat salah satu alisnya. Buat Yoongi langsung sadar kalau Jungkook nggak paham.

"Lo ada cewek?"

Lucu banget pertanyaan Yoongi satu ini, "mana mungkin, kan gue udah dipelet sama bang Yoongi."

"Lo aja yang mau gue pelet."

"Kata siapa, abis ini rencananya gue mau ke dukun. Mau ngilain pelet bang Yoongi."

Yoongi tersenyum sinis, "coba aja kalau bisa ilang."

Jungkook menggeleng, "gue nggak mau dipelet sama orang yang udah cewek. Bukan selera gue jadi pelakor."

"Hahaha," Yoongi terkekeh, kepalanya mengangguk angguk pelan. "Ternyata lo orang yang sadar diri ya."

Bangsat, mau Jungkook pukul aja rasanya.





***

Published on 13 March 2021

Jangan lupa vote and comment

























The Little SatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang