"Jadi Jun, kau masih ragu memilih? Kau akan mendapatkan pilihan itu lagi nanti" Tanya Moyang Mato menatap serius, pada Sang Alpha Aelius
"....!?" Jun hanya menatap gitir Sang Ancestor
____oOo____
MY SWEET TRESPASSES
MW
Tap..Tap...
Terlihat sepasang sepatu usang, berhenti di depan pintu tenda khas suku indian Apache. Sebuah tenda yang keadaannya hening dan sunyi. Dan terlihat pun, kain pintu tenda tersebut terbuka dengan perasaan ragu didalamnya. Ragu dengan keputusan datang kemari.Satu kaki bersepatu usang tadi pun mengambil langkah masuk, namun langkah pertama saja sudah sangat ragu. "Tidak-tidak..." Kaki itu sudah hendak kembali keluar, namun suara dari dalam tenda menahannya pergi "Jun?" Sosok yang ada di dalam tenda berhasil terbangun dari tidurnya, punggungnya juga sudah bangkit dari kasur tipis yang ia tiduri. "Mengapa datang?"
Jun yang sedang membelakangi sosok yang menatapi punggungnya, hanya dapat menatap gitir kain pintu yang bergerak sangat pelan karena hawa tipis dari udara dari luar "Mau bicara kah? Sebentar aku bersiap dulu, jangan berbalik badan" Ucap Lea sembari turun dari kasurnya. Baju tidur yang ia kenakan, memang akan merasa malu kalau di lihat Jun.
Terlihat pun sang Luna sudah sibuk menggunakan pakaiannya, ia bahkan terlihat terburu-buru karena merasa canggung dan tidak nyaman dengan keberadaan Jun di dalam tendanya. Sampai suara berat hadir dan membuat dirinya terdiam seolah mematung "Lea"
".....!?" Lea merinding, bahkan matanya terbuka lebih lebar. Pasalnya, tepat di belakangnya sudah ada Jun dan keadaannya masih sedang tidak baik. 'Hampir telanjang' "Jun, tolong kelu----" Tangan berurat Jun sudah meraba perut rata sedikit berototnya dari belakang
"Belum terlambat untuk kita, apa kau bersedia?" Tanya Jun tepat di samping telinga gadis yang sudah merinding takut itu. Tidak mau berbohong. Setelah Lea mendengar Jun itu adalah pasangannya, perasaan bahagia dan lega terus berputar di kepalanya. Bahkan ia juga sempat mempertanyakan malam kawin mereka yang terlewatkan. Namun semua itu, ia simpan sendiri di dalam hatinya saja. "Heung!!??" Baju ganti yang akan ia pakai jatuh ke lantai begitu saja. Lea makin di buat merinding dan dingin karena bahunya sudah mulai di endus sangat Aelius.
"Agar kau tidak pendek umur, Lea"
"Agar kita berdua panjang umur""Kita?" Benak Lea. Entah mengapa dirinya merasa bahagia mendengar itu. Namun rasa itu juga, dicampur dengan rasa takut "Ha!?" Lea sedikit tersentak saat tangan Jun menjalar turun kebawah perutnya. "Heungghh?" Lea hanya dapat menggelinjang sembari menutup mulutnya kuat-kuat.
____oOo____
MY SWEET TRESPASSES
MW
Hari harusnya sudah terang dan terik, bersama wangi bunga yang bermekaran dan bau rumput basah yang lepas dari embun subuh. Namun cuaca di langit, sudah agak lebih mendung dari malam tadi, seolah sang dewa sedang mengumpulkan awan lebih besar di atas sana. Dan pergerakan awan di langit itu, sudah menjadi waktu hitung mundur untuk siapa saja yang cemas dengan perang yang akan datang sebentar lagi. Untuk mereka yang takut kehilangan seseorang yang di cintai, takut kehilangan keluarga, takut akan segalanya yang dapat menghancurkan hati dan jiwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Trespasses || MEANIE || MINWON || MW|| Lengkap || √ || 💚💜
Fanfiction[ NEW VERSION ] Legenda Werewolf dan Vampire, selalu dikenal tidak pernah akur. Bahkan memiliki cerita luhur yang berbeda dari moyang mereka masing-masing. Cerita dari moyang itulah yang pastinya akan turun kepada keturunan selanjutnya dan seterusn...