Selamat membaca!!!
"NINDRAAAAA"
"brisik lo pada" nindra mengangkat kedua tangannya untuk menutup telinga. Tak mau telinganya pecah karena teriakan kedua sahabatnya.
"Lo ninggalin kita si, main laju aja ke rofftof Untung gue sama amel larinya cepet" ucap sisil
"Yaelah gak asik lo" timbal amel
"Kenapa?"
"Hah?" Jawab amel dan sisil cengo
"Ngapain lo teriak manggil-manggil gue munarohhhhh"
"Hahha santai mb nya kali. Ngegas mulu lo jadinya jomblo trusss" ejek amel
"LO JUGA JOMBLO BAMBANG" teriak nindra dan sisil bebarengan.
"Hahahhahah" mereka tertawa bersama. Mungkin inilah hal konyol yang biasa mereka lakukan. Teriak-teriak, marah, dan akhirnya tertawa bersama.
Mengingat niatan awal amel dan sisil yang akan mengintrogasikan pertanyaan karena sahabatnya itu tiga hari tak berangkat sekolah membuat sisil dan amel menghentikan tawanya.
"Nin, kenapa kemarin nggak berangkat. Bahkan lo ijin nyampe tiga hari?"
Nindra yang masih tertawa kemudian langsung terhenti karena mendengar ucapan sahabatnya itu.
Sebenarnya ia bisa saja jujur dan tidak usah menutupi rahasia pernikahannya. Persetan dengan peraturan arya. Yang penting para sahabatnya bisa tutup mulut saja. Pikirnya.
"Nin. Malah nengong lo ditanya" ucap sisil kesal tak ada respon
"Nin lo kenapa sih?" Timbal amel menjitak dahi nindra membuat nindra kaget
"Astaghfirulloh setan"
"Sialan lo. Dikata kita setan"
"Lo kenapa sih nin malah bengong, bukannya jawab malah diem".
"Gue nikah" ucap nindra seolah tak ada beban.
"Hhhahhahhahahh" tawa para sahabat yang malah dikira candaan
"Halu lo, ngakak anjir guee" ucap amel
"Padahal jomblo eh halunya nyampe nikah". Timbal amel yang masih terus tertawa.
Sekarang mereka memang sedang berada dirofftof sekolah. Bukan karena membolos tapi karena kelas mereka free. Guru tidak hadir dan hanya memberi tugas. Akhirnya mereka memilih pergi ke roftoff.
"Sial lo pada"
"Ya gimana ya nin. Lo sih pake acara bercanda segala kan kita terhibur akhirnya. Iya gak mel"
"Iya sil bener banget lo"
Sial batin nindra. Padahal dirinya berniat tidak merahasiakan pernikahannya kepada para sahabatnya.
Ia tak ingin menyembunyikan apapun dari sahabatnya itu. Ya karna ia sudah sangat percaya pada mereka. Dari awal mereka sahabatan memang mereka sudah berjanji untuk saling terbuka. Dan terbukti sampai sekarang persahabatannya masih langgeng saja.
Dan kesalnya sekarang mereka malah menganggapnya lelucon. Tau seperti ini ia lebih baik tak usah jujur saja.
"Diem lo maemunah!" Ucap nindra kesal
Sontak mereka diam dan mengalihkan pandangannya kearah nindra.
"Gue serius"
"Emang keliatan muka gue lelucu? Gue serius"
"Gue udah nikah" tambah nindra
"WHAT?"
nah kan syokk mereka. Dirinya saja tak percaya kalo sudah menikah apalagi sahabatnya yang hanya mendengar bukan menjalankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERNINDRA [On Going]
Teen Fiction"kak berarti gue boleh pacaran dong?" tanya nindra tiba-tiba yang membuat arya menyemburkan teh yang baru ia minum Byurr "uhuk uhuuk" "pelan-pelan kak" "lo tadi bilang apa?" "ohh itu, gue cuman bilang berarti kalo gue pacaran boleh bukan? "lo punya...