32

7.3K 471 26
                                    

New terbangun mendengar suara telfon yang berdering di laci mereka, ia mengangkat ponsel tersebut, ternyata telfon dari mama Tay

"Iya ma, nanti aku sama Tay kesana jemput dibandara" ucap New dengan suara khas bangun tidur

New membangunkan Tay dengan pelan,ia tidak mau kalau sampai Pluem terbangun.

Tay membuka matanya dan langsung mengecup bibir New.

"Bisaan kamutu bangun-bangun langsung cium orang" Tay hanya tertawa.

"Nanti jam 10 mama sama mami minta jemput dibandara,bangun gih siap-siap"ucap New yang diangguki oleh Tay.

Begitu New akan turun dari ranjang,Pluem terbangun dan langsung duduk sambil berkata

"Maa..mama" New tersenyum,lalu mendudukkan kembali tubuhnya di ranjang.

"Gitu dong anak mama,kalo bangun gakboleh nangis" ucap New.

New mengetuk pintu kamar mandi,dan langsung dibuka Tay dengan semangat,ia kira New akan mandi bersamanya, ternyata ia melihat Pluem yang berada digendongan New.

"Tee,titip Pluem sekalian ya,aku mau masak,biar kamu sama Pluem bisa sarapan"

Tay hanya mengangguk.

New meninggalkan Tay dan Pluem lalu berlalu ke dapur.

New telah siap masak dan begitu ia ingin naik kekamar ia melihat Pluem dan Tay turun dengan sangat tampan.

"Aku mandi dulu ya,kamu sama Pluem sarapan aja duluan,itu udah aku siapin"

New mandi dengan tergesa-gesa ia melihat sekarang sudah pukul 9, ia dengan cepat menyelesaikan mandinya dan memakai pakaian.

New turun dan melihat Tay dan Pluem telah selesai sarapan

"Aku sarapan dimobil aja deh,kasian ntar mama sama mami nungguin lagi"

"Tapi kan masih sempet"

"Gak,aku dimobil aja sarapan nya,lagian udah jam setengah 10, gak keburu"

Berakhirlah New sarapan di dalam mobil dengan keruwetan karena Pluem ingin memakan apa yang New makan juga.

"Pluem kamu gakboleh gitu,kan udah papa suapin makan tadi, jangan ganggu mama ya" namun nihil,Pluem tetap mengganggu New.

Jadilah New makan seadanya.

Mereka telah tiba dibandara,disana New melihat mama dan maminya keluar dari pintu kedatangan.

Maminya menatap New yang menggendong Pluem dengan tatapan yang bahagia.

"Eh udah sayang anakni ceritanya" ucap mama Tay, New hanya tersenyum

Mereka masuk kemobil Tay

"Cie rencananya lancar ya" cagil mami New

"Eh mi, kelewat lancar, malah sekarang dia lebih sayang sama Pluem drpd sama aku"

"Ya kamu tu gamau ngalah sama anak" ucap New yang membuat mereka tertawa

"Eh iya ma,aku sama New mutusin buat beli rumah yang disamping rumah mami, kami mau belajar mandiri"

"Gak,gak boleh,nanti kamu aneh-aneh lagi terus nanti kasian Pluem sendirian"

New yang mendengar ucapan mama Tay hanya tersenyum.

"Yaelah ma, cuma beda berapa blok,kan kalo kesepian New bisa bawa Pluem ke rumah kalian pas aku kerja"

"Tapi nanti New kewalahan, kasian dia Tay, kan dia lagi proses pemulihan juga"

"Nggak ma,aku gapapa kok,lagian aku juga nggak keberatan lagi ngurus Pluem" sambung New dengan senyumannya

"Kalo mami sih terserah kalian aja, asal jangan ribut-ribut dan kamu gak kewalahan ngurus Pluem dan rumah sendiri ya gamasalah"

"Eh nggak kok mi,aku ttp bakal sewa maid untuk dirumah kami nanti, New fokus ngurus anak sama kuliah online aja" ujar Tay

"Intinya cucu kami jangan sampai aja sakit dan gak kalian berdua urus,kami ambil lagi Pluem" ancam mama Tay.

"Iyaiyaaa" jawab Tay dan New bersamaan.

Setiba mereka sampai dirumah, Tay segera meminta nomor telfon pemilik yang ingin menjual rumah tersebut kepada mami nya New, mami New pun memberi nomer telfon temannya tersebut ke pada Tay.

Tay menelfon nomor tersebut dan mencoba menawar rumah nya agar sedikit lebih murah, dan berhasil Tay dapatkan dengan harga 15M.

Tay masuk ke dalam kamar dan melihat New tengah memegang dot milik Pluem seraya bermain dengan Pluem.

Tay naik ketempat tidur dan memeluk New dari belakang.

"Aku udah telfon temennya mami yang mau jual rumah itu, dia akhirnya jual 15M, lumayan kurang lah ya, dari 17, setidaknya 2Mnya bisa untuk beli perabotan baru yakan" ucap Tay

"Iyaa, tapi Te, aku gamau pisah kamar sama Pluem ya, dia tetap sekamar sama kita"

"Yah gimana sih kamu,gak asik dong kalo gitu, mana bisa aku puas main sama kamu"

"Ngga,kalo kamu mau gitu aku gamau pindah,biar disini aja"

"Sayang...kan kamar nya Pluem disamping kamar kita juga sih, jadi tetap kedengeran suara Pluem pas nangis" ucap Tay merayu

New berpikir sejenak.

"Oke Pluem pisah kamar sama kita,tapi aku mau kamu pasang connecting door,biar aku gak payah keluar kamar lagi buat liat dia"

"Heumm..yaudah deh terserah kamu aja, urusan rumah aku cuma tau bayar bayar aja, kalo soal perabot rehab dan lain-lain itu jadi urusan kamu deh" ucap Tay yang mencium leher New.

"Te!!!! Kamu kebiasaan, jangan mulai deh"

"Udah gak tahan ni"ucap Tay memelas

"Gila ya kamu, Pluem masih bangun , lagian masih siang, sana mandi cuci otak kamu"

"Yodah deh aku tidur aja" ucap Tay yang pindah menjadi disamping Pluem.

New hanya tertawa melihatnya.

Don't let me go {TAYNEW}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang