🌱

1.5K 138 7
                                    

"Kau yakin akan menyetir sendiri? Tidak ingin menunggu staff?"

"Tidak, Jeno. Dia harus segera datang kesini, giliran kalian akan segera tiba."

"Hm, Noona benar. Lagipula kau sendiri yang mengantarkan ku tes mengemudi, Jen. Kau tau aku bisa 'kan?"

"Tapi--"

"Jaemin-ssi, tolong cepat datanglah."

"Baik, saya akan segera tiba."

Jaemin pun akhirnya masuk kedalam mobil dan duduk di bagian kursi kemudi. Hari ini, diwaktu ini, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia akan mengendarai mobil ke jalan raya agar ia bisa sampai tepat waktu di tempat berlangsungnya acara penghargaan besar untuk tahun ini.

Hal ini terpaksa ia lakukan karena para staff sudah lebih dulu pergi ke tempat tujuan, dan yang tersisa disana hanyalah beberapa staff wanita yang sayangnya tidak pandai menyetir. Bukan apa-apa, dan Jaemin bukannya takut ia bisa kecelakaan, yang lebih ia takutkan adalah jika kecelakaan yang terjadi karenanya, hal itu dapat membuat banyak orang rugi dan kerepotan.

Bahkan ia pun meminta-- Tidak, ia memaksa staff yang tersisa untuk naik kendaraan lain selain bersamanya, ia tidak ingin mereka kenapa-napa. Entahlah, Jaemin punya firasat buruk akan hal ini. Seolah ia menekankan kepada dirinya sendiri bahwa ia tidak boleh bersama siapapun untuk saat ini sampai beberapa waktu ke depan.

Maka sekarang, Jaemin pun sudah berada ditengah perjalanan, selalu tanpa sadar menaikkan kecepatannya agar bisa sampai lebih cepat, atau setidaknya tepat waktu. Ia tidak ingin membuat para staff repot sehingga harus mengatur ulang bagian grupnya karena ia tak kunjung tiba.

ノ♬ ノ

Saat ini, Mark selaku member tertua disana sedang berusaha membujuk para staff untuk mengusahakan agar bagian mereka diundurkan, mereka butuh waktu sebentar saja sampai Jaemin tiba. Meski perlu waktu yang cukup lama, staff akhirnya mengiyakan keinginan Mark karena terpaksa. Sementara itu, Mark pun kembali menghampiri member lainnya dan langsung mengajukan pertanyaan,

"Jaemin masih belum tiba?"

"Belum, Hyung."

"Ah, bagaimana ini?" gumam Jisung yang saat ini merasa sangat gelisah karena banyak hal.

"Apa mereka menyetujuinya, Hyung?"

Mark menoleh kepada Renjun yang bertanya demikian. "Hm, untungnya mereka bilang akan mengusahakannya."

Tak lama kemudian, seorang staff menghampiri mereka untuk mengatakan bahwa jadwalnya akan ditukar dengan NCT 127, dan tak lupa memerintahkan kepada para member untuk segera menghubungi Jaemin dan mengatakan dimana keberadaannya. Namun sayangnya, pemuda yang memiliki posisi sebagai center itu tidak dapat dihubungi. Mereka hanya bisa berharap member mereka segera tiba, karena setelah penampilan dari unit NCT yang lainnya, hanya tersisa NCT Dream saja yang akan dilanjutkan dengan penampilan dari seluruh unit.

"Ah... Akhirnya... Aku sampai juga."

Semua orang yang ada disana pun langsung menoleh, melihat seorang pemuda yang saat ini sedang mengatur nafasnya yang sangat tak beraturan. Para member pun tidak bisa menahan rasa ingin menghampiri pemuda itu.

"Jaemin, kau tak apa?" tanya Mark. Ia sangat khawatir melihat salah satu adiknya itu nampak sangat kelelahan, seolah sudah menampilkan lebih dari 3 lagu.

"Tidak apa. Noona, maafkan aku sebelumnya. Tapi bisakah aku segera dirias."

"Cepat ikuti aku. Untuk Mark dan Haechan, kalian akan tetap tampil sekarang."

49 Days || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang