🐶

685 107 11
                                    

Kabar yang sudah ditunggu-tunggu oleh banyak orang pun tiba. Bahkan sebelum perusahaan mengumumkan berita tersebut kepada para penggemar, banyak orang yang sudah tahu lebih dulu. Tentu saja, itu semua karena Sasaeng.

Menyebalkan memang, tapi mereka juga terkadang memberikan informasi yang para penggemar butuhkan. Meski begitu, masih banyak fans yang masih tidak setuju akan setiap tindakan Sasaeng. Mereka sangat menghargai privasi para idolanya. Mereka pikir, perusahaan pasti akan mengumumkan hal ini, kenapa harus terburu-buru?

Setidaknya bersyukurlah masih ada penggemar yang memiliki akal sehat.

Kini Jaemin pun sudah diperbolehkan untuk pulang, bukan ke dorm, tapi ke rumah keluarga Na sendiri. Mereka tahu bahwa keluarga Jaemin pasti sangat merindukan pemuda itu.

Kini Jaemin baru saja tiba, ia duduk di pinggiran ranjangnya, mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan itu. Ia sangat merindukan kamarnya.

Tak lama, Jaemin mulai merebahkan tubuhnya, menikmati sensasi nyaman dari ranjang empuk miliknya. Jaemin ingin tetap seperti ini saja, tidak melakukan apapun yang membuatnya lelah, tetapi ia juga sangat ingin kembali menyapa penggemar.

Hah... Cukup rumit.

Tanpa terasa waktu berlalu hanya untuk menikmati kenikmatan dunia itu. Suara ketukan dari pintu terdengar, disusul seseorang yang memanggil namanya. Jaemin tentu saja tahu siapa yang ada diluar sana.

Jaemin lekas bangkit, segera membukakan pintu untuk Ibunda tercinta. Nyonya Na tersenyum manis, ia menatap putra semata wayangnya, menelusuri setiap tubuhnya untuk memastikan bahwa putranya itu baik-baik saja.

Mengerti tatapan itu, Jaemin tertawa kecil kemudian mengatakan, "Aku baik-baik saja, Eomma. Aku sudah sembuh."

"Sungguh?"

Jaemin mengangguk. "Eomma tidak perlu khawatir. Eomma tahu aku anak yang kuat 'kan?"

Nyonya Na tertawa kecil. Ibu dan Anak itu sangat mirip ketika mereka tertawa dan tersenyum. "Baiklah, Eomma percaya."

"Terima kasih, Eomma." ujar Jaemin sembari memeluk sang Ibu. Nyonya Na pun lekas membalas pelukan itu.

Ah, iya... Jaemin baru saja ingat, ada sosok yang ia cari selama perjalanan pulang ke rumah. Sebenarnya ia sudah bertanya-tanya sejak berada di perjalanan, hanya saja ia masih menyimpan rasa penasarannya itu dan berniat untuk menanyakannya sekarang.

Jaemin melepas pelukannya sebelum bertanya. "Eomma."

"Kenapa, Nak?" jawab Nyonya Na sembari merapihkan rambut putranya yang sedikit berantakan.

"Appa... Dimana? Aku tidak melihatnya saat pulang dari rumah sakit."

"Oh... Appa... Dia bilang ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan, dia sangat menyesal karena tidak bisa kembali bersama."

Sudut bibir Jaemin langsung turun. Lebih menyenangkan jika pemimpin keluarganya itu ada disini bersama mereka. Tapi Jaemin tahu, Ayahnya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan saat terbangun dan masih terbaring di rumah sakit saja Jaemin hanya melihat pria itu beberapa kali saja.

Nyonya Na menyadari hal itu. Hatinya terenyuh. Tangannya bergerak mengelus pundak putra semata wayangnya.

"Jangan sedih, Nak. Appa pasti melakukan semuanya demi keluarganya."

49 Days || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang