🐯🐯

158 27 2
                                    

Malam hari sudah tiba, beruntungnya langit tidak sepenuhnya gelap karena ada bintang-bintang dan bulan yang ikut menghiasi.

Sangat indah, terutama untuk momen kebersamaan yang sangat langka ini.

Kini sudah waktunya syuting mereka secara bersamaan, seluruh artis perusahaan SM Entertainment. Tidak terbayangkan seberapa banyaknya orang-orang yang ada di sana bukan?

Tentu saja, karena keluarga mereka selalu bersama. Bahkan masih banyak dari generasi lalu yang masih aktif menghibur.

Dan kini acara dimulai dengan sebuah lomba, yaitu lomba memasak yang akan diisi oleh 6 atau 8 orang dari setiap grup.

Cara pengelompokan menggunakan metode acak dengan menggambil kertas di dalam sebuah wadah.

Saat itu Jaemin mendapatkan angka 2 yang bersamaan dengan 5 senior lainnya, yaitu Yoona Girls Generation, Yuta NCT 127, Jaehyun NCT 127, Eunhyuk Super Junior, dan kembali bersama Siwon yang merupakan rekan sekamarnya sendiri.

Kelompok ini memiliki anggota yang tentu visualnya sudah diakui oleh banyak penggemar K-POP, bahkan di setiap generasi.

Seorang Lee Haechan saja merasa tidak adil melihatnya. "Aku seharusnya bersama Jaeman-ie." celetuknya, yang membuat anggota di sampingnya tertawa.

"Tidur saja agar kau bisa bergabung bersama mereka di alam mimpi." sahut Yangyang.

Setelah semua orang mendapatkan grupnya masing-masing, perlombaan pun segera dimulai agar tidak memakan waktu lebih banyak lagi.

Semua kelompok nampak disibukkan dengan setiap kegiatan yang mereka lakukan, bermacam-macam proses memasak yang ditampilkan oleh mereka.

Dan kembali ke kelompok yang dijuluki dengan grup Serbuk Berlian, mereka sudah sepakat untuk membuat hidangan yang sangat mewah dan tentu cita rasanya sangat lezat.

Hidangan yang mereka buat menggunakan bahan utama daging, yang nantinya akan dibuat menjadi steak. Tentu saja bukan sekedar steak biasa, itu terlalu standar bagi mereka.

Di tengah proses, Jaemin bertugas untuk mengawasi kematangan dagingnya. Tidak terlalu sulit karena ia juga sudah tahu trik khusus yang bisa membuat kematangan dagingnya menambah nilai tambahan pada cita rasa dagingnya.

Sementara itu, di sisi lain ada Yoona yang sedang memotong-motong bahan-bahan lainnya sebagai pelengkap.

Sebenarnya ini bukan tugasnya, tetapi merupakan tugas Siwon. Sayangnya, Siwon ada urusan penting di tengah acara saat itu dan tidak bisa ditunda, karena itu Yoona lah yang membantunya.

Tidak apa tentunya, karena semua orang juga sudah punya kesibukannya masing-masing. Memotong juga merupakan kegiatannya sehari-hari karena ia juga gemar memasak.

Beberapa saat berlalu, Jaemin yang saat itu baru aja selesai bersenda gurau dengan Eunhyuk, tiba-tiba merasakan angin bertiup pelan di telinganya.

Ia pikir ada orang lain yang meniup area telinganya, namun begitu ia langsung menoleh, sama sekali tidak ada siapapun di samping kirinya.

Ada pun Ryo yang sedang melakukan kegiatannya di sisi itu, namun tidak mungkin jika pemuda itu yang melakukannya karena jarak mereka cukup jauh.

Tidak ingin merasa terganggu, Jaemin pun memilih untuk acuh dan kembali fokus pada pekerjaannya karena Eunhyuk pun memilih untuk melakukan hal lain.

Sayangnya, fokus Jaemin langsung buyar kala indera pendengarannya menangkap sebuah bisikan tepat di mana telinganya seolah ditiup oleh seseorang.

'Potonglah... Potonglah...'

Pemuda itu lekas kembali menoleh ke sumber suara, yang sialnya sama sekali tidak ada siapapun di sana. Apalagi bisikan itu terdengar jelas sangat dekat dengannya.

Masih merasa penasaran, Jaemin mengedarkan pandangannya, menatap orang-orang di sekitarnya satu-persatu, barangkali ada pelakunya di sana.

Namun bisikan kembali terdengar, dan berhasil membuat pemuda tampan itu terdiam.

'Jemarinya... Akan terpotong...'

'Jemarinya... Harus di potong...'

'Jemari seorang perempuan... adalah hidangan yang paling di sukai Tuan.'

Begitu mendengarnya, Jaemin yang sebelumnya sudah melihat salah satu rekan kelompoknya sedang memotong bahan-bahan masakan, kembali mendaratkan matanya kepada seorang perempuan yang jauh lebih tua darinya.

Yoona.

Perempuan yang sedang melakukan kegiatan memotong hanyalah Yoona.

Kenapa bisikan mengerikan itu mengatakan hal demikian? Bukankah berlebihan jika jemari seniornya bisa terpotong tanpa sebab? Jika tergores itu masih masuk akal, pikirnya.

Namun di tengah dirinya yang sedang berpikir, ia tersadar kala terdengar suara ribut dari arah lain. Itu adalah Yangyang dan Hendery yang sedang bersenda gurau, dan kebetulan lokasi kelompok mereka tepat di samping kelompok Jaemin.

"Yak! Kembalikan sayurnya!"

"Tidak mau~"

"Yangyang, itu milik ku!"

"Tapi aku masih mau."

"Kau sudah mendapatkan bagianmu, jangan serakah."

"Masa bodoh."

Sebenarnya itu hanya keributan biasa di antara para member yang memang sudah mempunyai tingkat keakraban yang tinggi, hanya saja sepertinya mereka tidak menyadari di mana mereka sedang bergelut.

Ya, mereka sampai ke tempat di mana Yoona sedang melakukan tugasnya. Dan Jaemin yakin, keributan itu akan menjadi sebab dari apa yang ia dengar melalui bisikan misterius itu.

Pemuda Na itu pun berniat untuk mendekat, sekedar meminta agar kedua orang itu untuk menjauh dari sana, dan memilih untuk bercanda di tempat lain.

Namun saat ia sudah sangat dekat dengan tujuannya, seseorang tiba-tiba memanggilnya.

'Jaemin, berhenti. Jangan lakukan itu.'

Pemuda itu langsung menoleh ke belakang, mencari tahu siapa yang sudah mengatakan demikian.

Dan saat itu, matanya menangkap seseorang berjubah serba hitam, berada tepat di belakang dua orang staff yang sedang bertugas di sana.

'Jangan lakukan apapun, biarkan saja.'

Jaemin memelankan suaranya. "Kau becanda di saat seperti ini?" tanyanya sedikit kesal.

'Tapi--'

"Awas di belakang mu ada Yoona-sunbae!"

Begitu mendengarnya, Jaemin segera berbalik dan langsung mendapati pemandangan yang mengerikan.

Tanpa berpikir apapun lagi, Jaemin berlari dan segera menarik seniornya sehingga kini sayur yang sebelumnya Yangyang pegang, berakhir tumpah ke tubuh pemuda Na itu.

"A-aw, pa-panas..." rintih Jaemin yang kini terdiam di tempatnya karena masih shock, juga karena menahan rasa sakit di tubuhnya kala air panas itu mulai menusuk kulitnya.

"Astaga!"

Semua kelompok pun menghentikan aktifitas mereka dan berhambur menghampiri untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Naas sekali acara perlombaan ini malah berakhir dengan seperti ini.

Pada akhirnya, kegiatan liburan yang merangkap sebagai konten grup ini harus ditunda akibat kekacauan yang sudah terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

49 Days || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang