Chan mengusap wajahnya kasar.. Setelah melihat hyunjin yang terlihat putus asa itu kini hatinya dihantui rasa bersalah.. Ia melupakan fakta bahwa selama ini hyunjin tidak pernah seputus asa itu bahkan saat ia mengunci hyunjin di luar rumah dalam keadaan hujan deras pun hyunjin tak sampai seputus asa itu.. Saat itu Chan masih bisa melihat adiknya menciptakan senyuman bulan sabit nya. Entah mengapa kali ini berbeda, hyunjin tampak lelah sekali.. Apakah Chan sudah keterlaluan?? Apakah ia sudah menyakiti adiknya terlalu dalam?? Pikiran-pikiran itu terus menghantui relung hatinya.. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar.. Ia ingin menghirup udara segar kali ini menikmati panasnya sengatan matahari pagi.. Sungguh otaknya butuh ketenangan.
Saat Chan keluar kamarnya ia melihat hyunjin tertatih-tatih berusaha untuk berdiri... Membuat hatinya sedikit nyeri melihatnya, bagaimanapun hyunjin baru saja bangun dari pingsannya dan penyebabnya adalah dirinya."Jangan berlaga sok kuat bodoh".chan menggandeng lengan hyunjin kemudian memapahnya.
" K-kak Chan??? Ini benar kak Chan??? Adek gak mimpi??? .
"Ck gak usah drama.. Gue bantuin lo bukanya gue peduli ya.. Gue gak pengen aja disebut orang jahat.
" M-makasih kak.. Tapi adek bisa sendiri kok..
"Dibilangin jangan sok kuat.. Sini gue gendong.. Kelamaan nunggu lu jalan bisa bisa ubanan gue lama-lama.
" Ehhh..
Greppp
Chan menggendong hyunjin ala bridal style. Seketika hyunjin berasa de javu dengan momen ini. Momen dimana dulu kakaknya juga menggendongnya saat ia terjatuh dari tangga depan rumah dan menangis kencang.. Lalu seungmin dengan manjanya meminta Chan untuk menggendongnya juga.. Ahh sungguh momen yang indah..
Mereka berdua pun sampai dikamar hyunjin.. Chan lantas membaringkan tubuh hyunjin ke kasur.. Ini pertama kali Chan menginjakkan kaki nya ke kamar hyunjin setelah kepergian seungmin. Kamar adiknya sungguh tidak ada yang berubah kecuali lampu yang sudah tidak berfungsi lagi.tentu saja Chan tak mau menambah tagihan listriknya dengan memfasilitasi hyunjin, bahkan dengan satu buah bohlam.
Chan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan gelap itu samar-samar ia melihat lukisan adiknya. Lukisan itu......
Flashback on
Chan Hyung... Suara melengking milik seungmin menggema diruang tamu kediaman mereka..(btw Hyung itu adalah panggilan sayang seungmin buat Chan dan mong itu panggilan sayang dari Chan untuk seungmin)
"Ada apa mong.. Kenapa teriak-teriak?? Ada yang nyakitin kamu???
"Hyung harus lihat.. Sini.... Cepet Hyung.. Jangan lelet..
Bangchan yang tadinya sedang menyiram tanaman di teras rumah pun mau tak mau harus mengikuti jejak adiknya tak lupa ia cepat-cepat mematikan keran airnya. Tak ingin berlama-lama karna demi apapun ia tak mau mendengar lengkingan suara seungmin yang seperti singa yang mengamuk.. Tapi imut unncchh
"Liat hyunie Hyung.. Dia bisa gambar kita".celoteh seungmin sambil mengayun-ayunkan lengan Chan.
" Wahhh gambar hyunie bagus sekali.. Darimana hyunie belajar gambar sebagus ini dek? ".
"Adek bica cendili kak... Adek kan pintal sepelti kak Chan".celoteh hyunjin dengan aksen cadel nya
" Adek kakak emang paling best.. Lukisan ini akan jadi lukisan yang paling kakak sukai bahkan lukisan ini lebih indah dari lukisan monalisa karna apa? Karna yang buat adik kakak yang paling pintar.. ".
" Adek sayanggggg cekali sama kakak mong sama kakak chan... Adek pengen peyuuukkk".
Mereka bertiga pun saling berpelukan, saling memberi kehangatan satu sama lain. Hari ini sungguh menggembirakan untuk seorang Christopher bang, bagaimana tidak?? Hyunjin yang baru menginjak usia lima itu kini sudah bisa menggambar. Ia yakin hyunjin akan tumbuh pintar nantinya..
Flashback off
Chan menatap hyunjin yang kini sudah tertidur.. Ia menaikkan selimut hyunjin sampai sebatas dada... Entah keajaiban apa yang ia dapatkan hari ini.. Mungkin ia hanya merasa bersalah atas kejadian pagi buta tadi.. Ahh entahlah
Chan keluar dari kamar hyujin dan langsung menaiki motornya. Ya... Kali ini ia ingin mengunjungi rumah seungmin sembari jalan-jalan mencari angin..
Pagi ini cuaca cerah sekali, hari ini hari minggu jalanan lebih sepi dari biasanya sebagian besar orang menghabiskan waktunya untuk bersantai-santai dengan keluarganya.. Ataupun memilih tidur seharian dan hanya men scrool sosmed..Chan memarkirkan motornya saat tiba di depan pemakaman.. Tak lupa ia membawa bunga lili di genggamannya.. Bunga kesukaan adik kesayangannya. Bahkan dulu Chan sampai menanam bunga itu di belakang rumah mereka agar seungmin bisa puas melihat bunga lili yang indah itu .
Perlahan ia mendekati pusara sang adik.. Berjongkok lalu meletakkan lilinya diatas nisan mong nya kemudian tak lupa ia membacakan doa untuk adiknya, mencabut rumput-rumput liar dan menyiramkan air mawar agar pusara itu terlihat cantik dan segar."Mong.. Apa kabarmu??? Apakah disana kau baik-baik saja? Apa kau tidak melewatkan sarapanmu lagi.??
Hanya desiran angin yang menjawab pertanyaan itu.. Angin itu membelah rambut Chan seolah-olah mengisyaratkan bahwa seungmin datang menemui Chan..
" Mong.. Apa aku salah.?? Apa aku terlalu menyakitinya?? Aku melakukannya karna ia telah membunuhmu mong.. Bukankah seorang pembunuh harus merasa sakit yang lebih parah dari semua rasa sakit yang pernah ada?? Aku bingung mong sungguh.".
Air mata itu menetes begitu saja.. Chan.. Laki-laki itu menangis sejadi-jadi nya bahkan ia sudah terisak-isak saat ini.. Mengapa kali ini kunjungan nya kerumah sang adik malah membuatnya menangis? Sungguh tujuan awalnya kesini untuk menenangkan diri tapi apa sekarang??
Ia malah semakin menangis dan.. Seperti terasa menyesakkan dada entah apa yang ia rasakan. satu sisi ia merasa bersalah pada hyunjin.. Satu sisi ia masih menaruh dendam pada hyunjin karna kematian seungmin nya.Di lain tempat..
Hyunjin baru saja bangun dari tidurnya mata bulan sabit itu mengerjap lucu. Ini sudah siang dan astagaaa ia lupa membereskan rumahnya..Kemudian ia bergegas ke kamar mandi untuk mencuci mukanya lalu ia keluar kamarnya dan.. Rumahnya sepi, kemana Chan? Kemana kakaknya?.
Masa bodoh dengan Chan, hyunjin mulai menggerakkan tangan mungilnya untuk menyapu rumah.. Rumahnya berantakan sekali setelah insiden pagi buta tadi. Setelah menyapu dan membuang sampah kini ia melanjutkan pekerjaannya mengelap barang-barang yang sudah berdebu dan menatanya. Ia melihat foto seumgmin disana, foto itu diambil ketika seungmin berulang tahun yang ke tujuh. Terlihat dari lilin angka yang di taruh diatas cake. Disana juga ada Chan. Sedang tersenyum bahagia melihat adiknya yang semakin bertambah usia. Hyunjin iri sekali dengan kak seungmin. Tak ada yang bisa menggantikan posisi seungmin di hati kak Chan. Bahkan saat seungmin masih ada dan Chan belum membencinya ia pun tak bisa mendapatkan apa yang seungmin dapatkan dari Chan. Kak Chan selalu terlihat bahagia jika bersama seungmin. Tapi tidak ketika bersamanya. Kak Chan cenderung diam.
Ia ragu sekarang.. Kak seungmin sudah pergi dan itu menjadi patah hati terberat untuk Chan. Lantas apakah dirinya mampu untuk menggantikan posisi seungmin di hati Chan... "Huh.. Jangan terlalu berharap hyunjin... Bahkan melihatmu saja kak Chan marah-marah terus".monolognya pada diri sendiri..
Pyaarrrrrrrrrrrrrr
Astaga.... Hyunjin menjatuhkan fotonya .. Sungguh ia tidak sengaja..ia terlalu larut dalam lamunannya. Bagaimana ini?? Pasti kakaknya marah lagi..
"Apa yang lo lakuin bocah sialan???".
" K-kak Chan".
Chan dan hyunjin baikan??? Atau siksa hyunjin lebih lama lagi?? Astaghfirullah aku.. 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
tears |Chanjin Ft Straykids|
Não FicçãoAku hanya ingin berusaha kuat kak.. Aku hanya ingin menjadi adik kebanggaan kak chan.. _bang hyunjin