SEBUAH HARAPAN

200 34 6
                                    

-

Mata bulan sabit itu perlahan lahan mulai terbuka.. Setelah sehari semalaman mata itu tertutup sempurna .. Hyunjin menggeliat.. Merasakan sakit di sekujur tubuhnya.. Tapi...

Tunggu..

Bukankah terakhir kali ia berada di gudang?? Lantas mengapa tiba tiba dia sudah berada di kamarnya??

"Apa kakak yang udah nyelamatin hyunjin?? " Monolognya dalam hati..

Hyunjin tersenyum.. Setidaknya chan masih peduli terhadapnya.. Membuat rasa kagum dan sayang ke kakaknya semakin hari semakin bertambah.. Hyunjin tak peduli lagi ia baru saja di hajar habis habisan oleh kakak nya kemarin.. Yang pasti sekarang hyunjin sedang di penuhi oleh euforia kebahagiaan  hanya karena chan yang membawa hyunjin ke kamar  .. Sesederhana itu bahagianya..

                        ***

"Ayah minta maaf nak.. Ayah menyesal udah ninggalin anak anak ayah.. ".

" Ayah tau.. Sejak ayah sama bunda pisah.. Kita menderita yah.. Seungmin mati.. Dan chan harus hidup sama orang yang udah bunuh adik chan yah... Chan capek yah... Chan  gak tau harus gimana lagi... ".

" Apa kamu bilang.?? S-seungmin... M-mati??? Seungmin .. Anak ayah??? Siapa nak??? Siapa yang udah ngebunuh anak ayah...

"Hyunjin"..







Sementara disisi lain hyunjin mencoba bangkit dari tempat tidur nya rasa lapar mengharuskan hyunjin keluar kamar nya untuk mencari makanan. Ketika sampai di meja makan hyunjin tak sengaja mendengar percakapan kakak nya dengan seseorang... Dan... Tunggu tadi kakaknya mengatakan seorang itu adalah ayah???? Benarkah itu ayahnya?? Apakah ia masih ada harapan untuk mencicipi kasih sayang ayah sedikit saja?? Hyunjin kelewat bahagia sampai-sampai ia tak sengaja menyenggol piring hingga
....




Praaaaaanggggggg





Hyunjin terkejut setengah mati.. Ia.. Takut kakak akan marah lagi.. Tapi hyunjin tak setakut biasanya karna di depan ada ayah.. Hyunjin tidak sengaja sungguh.... Pasti ayah akan mengerti dan membela hyunjin dari amukan sang kakak... Bolehkan hyunjin berharap???
Hingga akhirnya..

"Ulah apa lagi yang mau kau perbuat sialan???? ".

Tidak... Itu bukan suara kak chan.. Itu.... Suara orang tadi.. Orang yang beberapa detik lalu ia sebut sebagai ayah... Orang yang menyebabkan dirinya terlampau bahagia hingga menyeggol piring... Hyunjin terdiam... Dalam waktu beberapa detik saja harapan yang ia damba-dambakan kini pupus sudah... Orang yang ia kira akan membelanya kini menyentak nya... Mengatakan bahwa dirinya "sialan"

"Belum puas kamu menyebabkan kehancuran rumah tangga saya??? Ha???? Sekarang apa?? Kamu membunuh anak saya??

" Ayah... Hyunjin tidak membunuh kakak ayah... Ayah percaya kan sama hyunjin...".

"Kamu memang benar-benar pembawa sial di keluarga saya.. Saya tidak sudi punya anak sialan seperti kamu".

Hyunjin mencoba menatap mata tajam ayahnya... Ia tidak mendapati kebohongan disana.. Berarti apa yang ayah katakan tadi semuanya benar... Semuanya memang salahnya.. Kehancuran rumah tangga orang tuanya... Kematian sang kakak.. Semua itu karena dirinya.. Hyunjin merasa hancur sekali.. Tidak bisakah ia mencicipi kebahagiaan sedikit saja.. Selama 7 tahun ia hidup.. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tuanya.. Ia tidak pernah merasakan hangat nya pelukan ayah dan usapan lembut dari ibunya..

                               ***

Chan yang melihat pertikaian tadi.. Tidak bisa berbuat apa-apa ia juga tidak menyangka ternyata penyebab ayah dan ibu bercerai adalah hyunjin.. Hal ini menyebabkan rasa benci dan dendam nya pada hyunjin kian bertambah... Ia menghampiri hyunjin yang masih berdiri di tempatnya menahan tangis.

"Daripada disitu cuma berdiri doang kek idiot mendingan lo pergi deh jauh-jauh dari muka gue".

Ucapan sarkas dari kakak membuat hyunjin lagi-lagi merasa sakit. Seakan akan menyadarkannya bahwa tidak ada seorang pun yang menginginkan kehadirannya.. Lantas untuk apa ia bertahan lagi? Ia yang hanya anak 7 tahun harus menerima kebencian dari semua orang.





Hyunjin melenggang pergi ke kamarnya. Rasa lapar yang sedari tadi menyerang hyunjin tak lagi ia hiraukan tiba-tiba saja ia merasa kenyang setelah mendapat sentakan dari ayah. Hyunjin memilih untuk merenungi nasibnya memikirkan cara apalagi agar bisa meluluhkan hati kakak dan sekarang tambah lagi ayahnya. Hyunjin harus bagaimana??







Sedangkan disisi lain chan berusaha untuk memahami situasi. Ia mencoba berfikir bagaimana hyunjin bisa menjadi dalang penyebab ayah dan ibunya bercerai? Memikirkan itu semua membuat rasa benci yang chan rasakan pada hyunjin semakin bertambah. Ia harus membuat perhitungan terhadap anak itu. Mungkin sedikit drama akan membuat semuanya menjadi seru..











Lalu bagaimanakah nasib hyunjin???????

tears   |Chanjin Ft Straykids|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang