hyunjin yang malang

49 5 0
                                    






Sudah lebih dari 30 menit lamanya hyunjin memilih-milih baju yang akan dia gunakan besok malam, entah angin segar darimana tiba tiba chan mengajak hyunjin pergi jalan-jalan, hyunjin bahagia tentu saja, kapan lagi hyunjin bisa berduaan dengan kakak kesayanganya itu, "kira- kira adek kalo pakai ini bagus tidak ya.. Adek bingung banget,, pokoknya adek harus tampan biar kakak gak malu sama adek.. Hehe hufft adek gak sabar banget deh.. Kira kira kakak mau bawa pergi kemana ya..".
Hyunjin benar benar bahagia, bahkan semalaman tidak tidur hanya untuk membayangkan serunya jalan jalan berdua dengan sang kakak, hal ini memang sudah lama hyunjin tunggu, dan kali ini hyunjin akhirnya bisa mendapatkan apa yang ia mau, ia berencana akan menceritakan semuanya kepada kak minho dan jisung. "Mending adek tidur dulu deh biar besok bisa bersih-bersih lebih awal, kan adek mau jalan jalan hihihihi".
Tak lama kemudian netra bulan sabit itu akhirnya memejam, menyelami dunia mimpi yang lebih menyenangkan daripada dunia nyata. Sedangkan disudut yang lain chan sedari tadi menatap ponsel nya sembari mengetikkan sesuatu sambil ber smirk, terlihat ia sedang mengabari seseorang entah siapa itu.
"Mampuss,, akhirnya lu masuk juga ke perangkap gue anak sialan".

Keesokan paginya hyunjin bangun pagi pagi sekali, kali ini ia bangun dengan semangat 45  nya menyapa ayah yang turun dari tangga, meskipun mendapat decakan kesal dari tuan bang, sama sekali tak menyurutkan semangat hyunjin pagi ini, lantas dengan semangat ia menata  roti dan megolesinya dengan selai untuk ia hidangkan ke ayah dan kakaknya, tak lupa ia juga membuatkan kopi untuk ayah dan teh untuk kak chan. Setelah memastikan sarapan sudah siap hyunjin bergegas menuju kamar sang kakak untuk mengajak nya sarapan, ia mengetok pintu kamar kakak nya dan tak lama kemudian sang empu akhirnya membuka pintu, terlihat chan keluar dengan muka bantal nya, hari ini hari minggu jadi dia tidak bekerja, ia menatap hyunjin sambil tersenyum bahkan ia juga mengajak hyunjin untuk sarapan bersama, hyunjin yang mendapat perlakuan seperti itu serasa di hinggapi ribuan kupu-kupu ia tersenyum malu-malu.
"Adek boleh ikut makan?".
" Why not baby... Kamu kan adeknya kakak, kenapa tidak boleh?".
Hyunjin berasa terbang...ia bahagia sekali hyunjin akan mencatat hari ini di buku diarynya hyunjin janji.
Ia harus berterimakasih kepada Tuhan karena telah memberikannya kebahagiaan yang terus menerus, apakah kakak chan nya sudah kembali??.
Sesampainya di meja makan, tuan bang mengernyit tak suka dengan kehadiran hyunjin.
"Chris.. Kenapa kamu bawa sialan ini? ".
" Sudahlah ayah.. Hyunjin kan juga keluarga kita, tidak ada salahnya dia ikut sarapan sama kita, lagipun ini cuma sarapan.. Come on yah..".
Sedangkan hyunjin ia lagi lagi merasa bahagia, sang kakak membelanya?? Hyunjin bahkan sempat tak percaya, jika saja ini mimpi tolong bangunkan hyunjin lebih lama lagi..  Mereka bertiga pun makan dengan tenang,chan bahkan mengambilkan roti untuk hyunjin dan mengolesinya dengan selai coklat kesukaan hyunjin, sang ayah melihat itu mendelik tak suka, ia lantas meninggalkan kedua putra nya untuk bekerja,, maklum workaholic..
"Ayah sudah selesai, ayah bekerja dulu jaga diri baik baik ya chris".
" Siap ayah".



Malam pun tiba,,, hyunjin bersiap-siap berdandan serapi mungkin,,, ia bahkan sudah bersiap-siap 30 menit yang lalu, hingga akhirnya pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang... Rupanya kakaknya.
"Adek udah siap? ".
" Udah kak... Yuk berangkat,, adek udah gak sabar banget.. Hehe".
Mereka pun berangkat menaiki motor chan, sepanjang perjalanan hyunjin dan chan hanya saling diam,,, hyunjin melihat sekelilingnya dengan perasaan kagum.
"Wahh ternyata dunia luar tu indah banget ya.. Heheh adek seneng banget..terimakasih Tuhan.. ".

Hingga akhirnya mereka sampai di bangunan tua yang terbengkalai... Chan menepi, memarkirkan motornya di depan rumah itu kemudian ia terlihat menghubungi seseorang.
Chan lantas menarik kasar tangan hyunjin sampai-sampai hyunjin yang tidak siap pun jatuh terjerembab ia menarik hyunjin masuk kedalam rumah itu, hyunjin kebingungan bukannya ia akan di ajak ke taman kota atau ke pasar malam untuk menaiki bianglala?? Kenapa malah ke rumah kosong ini?
"Kakak... Adek takut.. Kita langsung ke taman saja ya.. Adek tidak mau disini.. ".
" Bacot lu anak sial,, siapa yang mau ngajak lu ke taman?? Ha??? Lo.. Goblok banget sih, mau aja gue kibulin... Hahahahaha ".
" Kakak... Adek nggak ngerti maksud kakak apa... Adek takut disini.. ".

Chan lantas menarik paksa lengan hyunjin untuk memasuki rumah itu, ternyata di dalam rumah itu sudah ada 3  orang yang bentukannya seperti preman. Chan melempar hyunjin kearah 3 orang tadi,
" Silahkan kalian lakuin apapun sama anak gak berguna ini, mau kalian bikin mati juga terserah, gue gak peduli".

3 orang itu lantas memukuli hyunjin tiada henti, hyunjin berteriak kesakitan namun kakaknya bersikap tidak peduli ia terlihat sangat puas melihat hyunjin yang babak belur di pukuli preman preman tadi,

Ctass

Ctasss

Ctass

Mereka mencambuki punggung
hyunjin menggunakan gesper,

"Akhhh sakitttt ampun... Maafin adek... ".
" Kakak.. Tolongin adek".

Hingga akhirnya salah satu preman itu melepas paksa celana hyunjin, mereka mulai melakukan pelecehan terhadap anak malang itu, hyunjin meraung raung meminta tolong kepada Chan, sedangkan Chan hanya menatap hyunjin dengan pandangan yang sulit diartikan,

" Tolong  adekk sakittt kakak... Adek mohon... ".

Bugh

Bugh

Bugh

Lagi dan lagi hyunjin dipukuli oleh preman itu setelah mereka puas melecehkan hyunjin, baju yang ia persiapkan dengan perasaan bahagia itu sudah koyak, semua yang hyunjin bayangkan tidak ada satupun yang terlaksana, pandangan hyunjin kosong melompong mengyisyaratkan bahwa ia kecewa sekali kali ini, ia menatap sendu ke arah Chan yang juga menatapnya.
Setelah lelah memukuli hyunjin para preman itu pun menghampiri Chan untuk meminta bayaran mereka, setelah itu baru kemudian mereka pergi meninggalkan Chan yang masih terpaku melihat hyunjin yang keadaannya mengenaskan,hyunjin terlihat lemah sekali, dengan tertatih-tatih hyunjin bangun menghampiri kakak nya. Sambil tersenyum ia berkata

"Adek.. Salahnya besar sekali ya kak?? Adek pengennya kakak maafin adek,, tapi kayak nya susah banget ya... Adek minta maaf ya kak... Adek sudah membuat kakak sedih,, adek minta peluk kakak boleh??? Adek capek ".

" Jangan harap ya sialan gue mau meluk lo... Semua tentang lo itu.. Menjijikkan dimata gue... ".

Dengan tertatih-tatih hyunjin mulai mengenakan pakaiannya kembali, tersisa celana pendek dengan kaos tipis daleman hyunjin. Tapi tidak apa-apa setidaknya hyunjin masi bisa berpakaian.

Chan yang kesal terlalu lama menunggu hyunjin akhirnya menyeret anak itu dengan kasar, hyunjin mengaduh kesakitan,, bagian bawahnya terasa sakit sekali apalagi ditambah pukulan bertubi-tubi dari preman tadi yang  membuat tubuhnya serasa ingin patah.

Chan melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata,,hyunjin kedinginan sekali, ia hanya memakai kaos tipis, Chan mana mau meminjamkan jaketnya, hyunjin sudah tidak kuat sebenarnta, rasanya ia ingin pingsan saja, tapi ia takut merepotkan kakaknya jadilah sakit itu ia tahan sampai akhirnya mereka sampai dirumah Chan langsung menggeret tangan hyunjin dan menatap nya dalam

"Ini semua tidak ada apa-apanya dibanding semua kesialan yang lo bawa di hidup gue.. Jangan pernah berharap gue kasihan sama lo, karna semua yang gue lakuin ke lo ini adalah karma yang harus lo tanggung atas perbuatan lo, ngerti lo!!! ".

" Iya kak.. Hyunjin ngerti,, terimakasih ya.. Adek seneng kakak mau ngajak hyunjin keluar,, meskipun kita tidak jadi menaiki bianglala tapi adek tetep bersyukur kok.. Mmmm adek mau ke kamar dulu ya kak.. Adek capek.. Hehehe selamat malam kakaknya hyunjin ".

Lantas hyunjin masuk ke kamarnya ia mengunci kamarnya rapat-rapat menangis sejadi jadi nya meluapkan semua rasa kecewanya terhadap kakaknya.. Ia merasa menjadi manusia yang paling kotor karena habis di lecehkan tadi, pantas saja kakaknya jijik sama dia.

Tubuh ringkih itu ia langkahkan ke kamar mandi,, ia pun mengguyur tubuhnya yang penuh luka-luka itu menggunakan air yang mengalir, sambil menangis meratapi nasib nya yang kini entah mau di bawa kemana..

Setelah mandi hyunjin akhir nya kembali ke kamar dan mulai memejamkan mata.. Ia bahkan belum makan apapun daritadi siang, hyunjin tidak peduli kali ini ia ingin tidur dan melupakan kejadian tadi..

"Tuhan... Jika saja adek pergi... Tolong jagain kakak hyunjin ya... Adek capek banget Tuhan... ".

Mata bulan sabit itu akhirnya tertutup,, mengistirahatkan tubuhnya dari berbagai kesakitan yang ada.. Semoga hyunjin tidak demam esok hari......




















Semoga kita selalu diberi kesehatan oleh Tuhan ya.. Semoga kesehatan mental ku segera membaik,,,, aku ingin hidup lebih lama hehe. :)




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tears   |Chanjin Ft Straykids|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang