Final

930 80 14
                                    

Jadi, karna dari hasil suara lebih banyak yg minta lanjut FF ini dulu aku cuma berusaha memuaskan kalian ya, dan sepertinya ini akan menjadi Part final, semoga kalian suka dan terimakasih buat yang udah setia baca dari awal.

So...

Happy Reading!







Dan, nampaknya meski sudah beberapa hari berlalu, bayang-bayang akan kehadiran Erika tidak kunjung hilang dari benak Suzy, memang wanita itu hanya satu kali melihat Erika tanpa keduanya bertatap secara langsung, tapi perasaan tidak nyaman terus mengusik Suzy sampai hari ini dan ia memilih untuk tidak menceritakan tentang hal tersebut pada Lee Min Ho, tidak Suzy pungkiri ada kekhawatiran yang tidak biasa setiap kali ia harus rela mengingat bagaimana dulu Erika membuat Suzy dan Min Ho terpaksa berpisah, Suzy hanya wanita biasa yang terasa sangat wajar jika ia mengaku memiliki rasa benci pada sosok Erika, meski ia sadar betul jika apa yang terjadi dulu juga atas peran Min Ho yang tidak bisa bersikap setia.

Suzy bisa saja memilih terbuka pada Min Ho yang saat ini sudah resmi menjadi suaminya, tapi saat ia berpiir ulang alangkah akan sangat riskan jika ia membuka sebuah pembicaraan yang bisa mengundang keributan hanya karna Suzy sekedar ingin menyinggung seseorang dari masa lalu suaminya, nampaknya Suzy cukup berubah banyak dan terlampau dewasa untuk saat ini dengan bersikap acuh, satu-satunya hal yang sedang wanita itu rencanakan hanyalah satu, ia harus membuat Min Ho tidak sedikitpun mendengar kabar tentang Erika, demi mereka, demi kehidupan keluarga kecilnya.


Min Ho yang baru saja kembali dari ruangan kerjanya menemukan Suzy yang sedang dalam posisi tengkurap di atas ranjang mereka, dengan menggunakan piyama hitam selutut dan sesekali menggoyangkan kakinya yang terlipat ke atas, di depan Suzy terlihat ada beberapa brosur yang cukup mencuri perhatian Min Ho dan segera membuat pria itu mendekati istrinya, setelah itu Min Ho baru bisa melihat jelas bahwa yang sedang istrinya pegang adalah brosur dari beberapa sekolah.

"Untuk apa kau membacanya? Yoon Hee sudah mendapatkan sekolah yang tepat." Kata Min Ho yang merasa apa yang Suzy lakukan hanyalah hal iseng semata, tapi Suzy bersikap berbeda dengan menggelengkan kepalanya dan menatap pria itu yang duduk di sampingnya.

"Aku ingin mencari sekolah baru untuknya." Kata Suzy menjawab, yang sontak membuat dahi putih Min Ho berkerut.

"Maksudmu, kau mau memindahkan Yoon Hee dari sekolahnya yang sekarang?"

"Hmm" Angguk Suzy.

"Kenapa? ada masalah? Yon Hee mengeluhkan sesuatu padamu?"

"Tidak juga, aku hanya merasa tidak cocok dengan beberapa mata pelajaran di sekolah itu yang terlalu menuntut muridnya untuk mengikuti banyak kelas, aku takut Yon Hee akan sangat kelelahan nanti.."

"Suzy-ya, setauku setiap sekolah memberikan kebebasan tentang seberapa banyak pelajaran tambahan yang mau murid mereka ambil, itu tidak di wajibkan jadi aku pikir Yon Hee juga tidak begitu banyak mengikuti kelas ekstra selama ini."

Suzy menghela nafas, jelas ada raut ketidak setujuan dari wanita itu atas perkataan Min Ho, ia bangkit dan melipat kedua tangannya.

"Kau ini kenapa? apa ada sesuatu yang membuatmu sangat menyukai sekolah itu?"

"Apa maksudmu? kau sendiri yang memilih sekolah itu untuk Yon Hee, kau bilang anaknya Bora juga bersekolah disana dan aku hanya menyetujui penilaianmu." Ya, benar juga, Suzy nampaknya hampir terpancing dengan sikap Min Ho yang pada dasarnya sangat wajar menanggapi keinginan Suzy yang tiba-tiba mau memindahkan putrinya ke sekolah baru.

"Tapi kalau kau rasa ada sekolah lain yang lebih bagus aku tidak akan mencegahnya, aku percayakan itu padamu." Dan, nampaknya Min Ho sudah mulai bisa memegang prinsipnya, ia tidak akan berubah pikiran dengan mudah ketika sudah mempercayakan banyak hal pada Suzy, dan untuk sikap Min Ho tersebut Suzy akui ia merasa lega, sebab kini Min Ho bukan lagi sosok pria yang kerap ingin menang sendiri, nampaknya pria itu sadar jalannya untuk mendapatkan Suzy tidak lah mudah dan ia takan mau merusak itu semua dengan bersikap tidak menghargai apa yang istrinya putuskan, dan Suzy berhak merasa kagum akan sifat Min Ho itu.

"Terimakasih.." Ucap Suzy penuh makna, dan Min Ho belum paham betul untuk apa Suzy mengatakannya.

"Terimakasih? padaku?"

"Ya.."

"Untuk apa?"

"Untuk sikap baikmu, aku senang kau tidak menyalah gunakan kepercayaanku saat aku setuju untuk menikah denganmu, kau sangat berubah banyak Min Ho-ya.. dan aku harap ini bukan untuk sementara."

Min Ho tersenyum manis, di singkirkannya lembaran brosur tadi dari tangan istrinya, untuk kemudian ia genggam tangan Suzy dengan tatapan yang begitu penuh cinta, tatapan yang jauh lebih berarti di bandingkan beberapa tahun lalu saat keduanya masih menjadi sepasang kekasih.

"Aku sadar Suzy, sebanyak apapun aku bersikap baik padamu, sebanyak apa aku terus membuatmu bahagia dengan yang aku lakukan, itu tidak akan menghapus satu titik kesalahanku di masa lalu padamu.. aku masih tidak percaya bahwa sekarang kita bisa bersama seperti ini setelah semua yang teejadi, aku yang harus lebih banyak berterimaksih padamu untuk kesempatan yang sudah kau berikan, aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi, aku janji."

"Kalau kau melanggar janjimu, maka kau harus siap kehilangan semuanya tanpa ada kesempatan lain lagi.

"Aku tidak akan menarik ucapanku." Min Ho yang terlihat semakin berani dan tidak pernah ragu dengan apa yang ia katakan, entah sebanyak apa mereka berdua merubah cara pandang mereka akan sebuah kebahagiaan, mereka bukanlah sosok sempurna satu sama lain, bahkan begitu banyak kesalahan yang mungkin akan sebagian orang pikir itu takan pernah bisa di perbaiki ataupun di berikan kesempatan, tapi Suzy memiliki hati yang terlanjur besar untuk Min Ho, hingga rela menutupi semua keburukan pria itu hanya dengan sedikit ingatan indah yang pernah Min Ho berikan untuk Suzy.

Memang begitulah situasi yang kemudian terjadi, Suzy benar-benar memindahkan Yon Hee dari sekolah lamanya dengan tanpa perlu menjelaskan apa alasan yang sebenarnya pada Min Ho, Suzy pikir terkadang tidak semua hal perlu ia ceritakan pada Min Ho jika itu hanya akan berpotensi menimbulkan kesalah pahaman di antara mereka, Suzy tidak lagi ingin memiliki hubungan yang rumit dengan Min Ho setelah apa yang terjadi pada mereka bekalangan ini, ia hanya perlu fokus dan tidak lagi terikat pada masa lalu yang sudah pasti Suzy ingin kubur dalam-dalam, yang ada saat ini hanyalah kehidupannya bersama Min Ho dan juga Yon Hee yang bahagia, tanpa ada satupun orang yang berhak merusaknya, dan dengan alasan apapun.





END.

Aku tau kalian gak bakal puas dengan endingnya yang terlalu maksa menurut aku juga begitu, tapi aku cuma gak pengen bikin part yang terlalu banyak disini, yang penting cerita ini udah ada pada akhir yang seharusnya dan gak aku biarin gantung.

Maaf kalau kalian kecewa 🙏🏻









PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang