Prologue

1.1K 133 7
                                    

Untuk mereka, pernikahan adalah yang paling diidam-idamkan. Namun bagiku ini adalah sebuah petaka. Tak ada sedikitpun terlintas di kepalaku yang menginginkan hal ini terjadi.

Mungkin ini sudah waktuku memakai kimono putih dengan tudung kepala yang menutup sebagian wajahku, memijakkan kaki di kuil, bersama seorang pria yang bahkan aku sendiri sama sekali tidak memiliki perasaan apapun padanya.

Jika kedua mempelai akan mematri senyum sumringah dengan rasa sukacita, kami berdua sama-sama mengenakan mimik datar bahkan pria di samping ku ini lebih seperti es di Kutub Selatan.

Kami berdiri beriringan sembari membuka secarik kertas yang terlipat dengan rapi.

"Kepada Dewa, kami dengan tulus berterima kasih atas upacara pernikahan ini. Kedepannya, kami akan saling mencintai, percaya satu sama lain, berbagi suka maupun duka, dan bersumpah tidak akan berubah sepanjang hidup kami.."

Pria itu mengucapkan sumpah pernikahan secara lantang dan tegas dihadapan para saksi yang tidak begitu banyak.

Kami memang terikat dalam pernikahan, menjadi sepasang suami-istri, namun tidak dengan hati kami.

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

.
.
.
.
.
.
.
.

————————————————

N.b :

Hai, aku membuat fanfic fukuzawa x reader teruntuk kalian yang suka sama fukuzawa (saking underated nya aku sendiri pun susah nemu -.-). Ini masih dalam tahap pengerjaan. Jadi sabar menunggu ya^^. ❤️

[Don't forget to vote for appreciate]

Epiphany | Fukuzawa YukichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang