09

363 63 3
                                    

jangan lupa vote dan comment nya yorobun~~

selamat membaca...

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh menit Yoonbin, Haruto, Jaehyuk, dan papa Jihoon sampai di alamat tempat yang ayah Yoonbin kirimkan lewat pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh menit Yoonbin, Haruto, Jaehyuk, dan papa Jihoon sampai di alamat tempat yang ayah Yoonbin kirimkan lewat pesan. Namun yang turun hanya Yoonbin dan Haruto sedangkan Jaehyuk dan papa Jihoon diam didalam mobil lainnya sambil mengawasi mereka dari kejauhan sesuai rencana mereka. Tenang saja kaca mobilnya tidak tembus pandang jadi orang yang diluar tidak akan dapat melihat mereka didalam mobil.

Kini Yoonbin dan Haruto berhadapan dengan ayah Yoonbin yang berdiri di depan mobilnya dengan sikap angkuhnya. Ah, ayahnya tidak berubah.

"Wah...anakku sangat tampan sama seperti aku saat muda dulu" perkataan ayahnya membuat Yoonbin menatap datar pria yang sialnya adalah ayahnya kini tengah tersenyum angkuh dihadapan nya.

"Tidak perlu basa basi" ucap Yoonbin singkat padat dan jelas. Ia sangat khawatir pada kekasih manisnya.

Ayahnya melihat ke sekeliling lalu—

"Kau tidak membawa polisi kan anakku? Tak mungkin kan kau memenjarakan ayahmu lagi hmm?"

"Tidak. Sekarang beritahu aku apa yang kau mau!" Emosi Yoonbin mulai tersulut. Haruto yang berada disebelah Yoonbin berusaha untuk tetap tenang dan berjaga jaga, karena serangan bisa datang kapan saja.

"Kau tidak mau memukulku dulu? Kurasa kau begitu dendam pada ayahmu ini anak nakal" ayah Yoonbin tersenyum mengejek.

"Aku...tidak akan mengotori tanganku dengan memukulmu, lagipula bunda tak akan suka jika aku memukuli mu. Jadi sebelum aku kehilangan kendali katakan apa yang kau mau" jawab Yoonbin ketus.

"Baiklah. Kemarikan semua surat warisan itu cihh kau pikir aku tidak tau hah! Bahwa kau yang membawa surat harta itu?!" Perubahan sikap dan emosi yang sangat mengejutkan. Sepertinya dugaan Yoonbin soal kejiwaan ayahnya tepat. Ayahnya gila. Gila harta.

"Huh hanya harta yang ayah mau? Apakah hanya karena ini ayah membunuh bundaku?hanya karena harta warisan ini?!" Ucap Yoonbin dengan bentakan membuat ayahnya terkekeh dan itu semakin memancing emosi Yoonbin.

"Andai saja saat itu aku mengerti dan paham jika kau hanya mau harta warisan!aku akan memberikan harta itu untukmu agar kau tidak menyiksa dan membunuh bundaku! Dasar bajingan!"

Baru saja Yoonbin ingin melayangkan pukulan pada ayahnya, seketika kalimat bundanya terngiang di kepalanya.

'bagaimapun juga ia tetap ayahmu sayang...jangan pernah melawannya, mengerti?'

Yoonbin menurunkan tangannya.

Yoonbin tanpa menjawab dan berkata apa apa ia langsung melemparkan semua surat harta warisan yang bundanya titipkan.

Yoonbin tak masalah hidup sederhana asalkan ia dan kekasih nya tidak diganggu. Karena saat ini dan selamanya Jihoon lebih penting dan berharga dari harta benda didunia ini.

Universe [Binhoon]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang