Epilog

466 73 44
                                    


Aku menatap kalung Ruby yang berada di genggamanku. Aku tidak yakin ini benar-benar akan aku lakukan, jika itu berhasil aku akan sangat senang dan jika itu gagal aku hanya bisa menerimanya.

Semua anggota sudah tertidur hanya ada aku sendiri di sini. Aku memilih tidur di sofa. Dengan segera aku menatap ke luar, gelap. Jam menunjukan pukul dua belas kurang enam menit. Aku hanya ingin mengatakan selamat tinggal untuk tempat ini. Aku mulai terbiasa dengan rumah ini. Dan aku harus meninggalkannya.

| Hei, kurang lima menit lagi.
| Aku ingin tidur sekarang.

Heeseung! |
Setelah kau kembali, aku minta kau |
langsung mandi ya! |

| Iya bawel.

Ish! |

Aku melihat jam, setidaknya ada beberapa menit lagi untukku berbaring dan merasakan kantuk. Menit terus berlalu dan sekarang waktunya.

Aku menggenggam kalung Ruby itu dengan keras hingga terdengar beberapa suara retak. Aku tidak menyangka Heeseung sekuat ini. Di dalam hati aku merapalkan agar aku kembali ke tubuhku.

"Aku hanya ingin rumahku, aku ingin melihat kakakku, aku ingin melihat adikku dan juga orang tuaku. Aku rindu menatap poster di kamarku. Jadi biarkan aku kembali, aku ingin kembali."

Detik terus berlalu dan aku merasa kantuk datang. Mataku terpejam erat dan genggaman tangan itu masih aku pertahankan.

Aku melihat sebuah cahaya putih yang sangat silau. Aku harus mengikutinya atau tidak? bagaimana kalau itu cahaya yang akan membawaku langsung ke alam lain?aku harus lebih berhati-hati.

Entah dari mana datangnya sebuah badai besar menerpa ku. Sebuah badai menerjang ku seakan tidak ada hal lain untuk dibawanya terbang. Aku terjatuh, tersungkur berulang kali. Hingga akhirnya aku merasakan sebuah benda datang dan menyeret ku hingga aku merasakan sakit.

Bugh

"Awws!" Aku terduduk, mengusap kepalaku perlahan. Tunggu, lantai ini. "KYAAAAA!!!" Aku berteriak, aku senang sekali.

Ini di kamarku sendiri?!benarkah? Dengan segera aku menghampiri cermin yang berada di depanku. Ini benar aku, uh aku merasakan senang sekali. Dengan segera aku menghampiri poster di dinding ku.

"Hai, aku rindu kalian. Tapi ini lebih baik dari yang kemarin, semoga hidup kalian lebih baik lagi." Aku kembali berguling-guling di kamar. Hingga aku merasakan ada yang aneh, aku bau sekali. Pasti aku belum mandi.

Baiklah, mari kita mandi dengan sabun kesukaan ku. Uuuu aku senang sekali hari ini. Ini akan menjadi hari yang paling indah bagiku, kembali ke rumah dan menjadi diriku sendiri. Tidak ada manager dan tidak ada pelatihan maupun media. Aku sangat bebas.

.
.
.

"HYUNA~YA!!!"

Aku tersenyum lebar saat melihat Ryeowon ada di hadapanku dengan segera aku memeluknya. Aku rindu dengannya. Aku melepaskan pelukannya. Hari ini kami akan mendatangi salah satu cafe  yang baru saja dibuka.

Jangan salah, ini adalah cafe yang dibuka dengan mengundang ENHYPEN beberapa waktu lalu. Aku dan Ryeowon sangat bersemangat. Aku melihat tanda tangan mereka di dinding dan juga foto mereka yang dipajang rapi.

Mrs.HYUNG | HEESEUNG LEE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang