[1] Perfome

710 100 53
                                    

OoOo— Perfome —oOoO

Apakah aku sedang bermimpi? Aku berada di ruang artis dan aku adalah artisnya. Ralat, aku berada di tubuh artisnya. Tolong kembalikan akal sehat ku sekarang juga, aku jadi gila.

Sekarang aku berada di ruang ganti, tidak tau apa yang harus aku lakukan. Sedikit merenung, jika keadaanya seperti ini aku pasti bisa membantu sedikit. Ini adalah promosi lagu mereka dan aku adalah penggemar mereka aku pasti tau lagu itu. Baiklah.

"Uri machi like a Moonlight—"

Baiklah, ini suara Heeseung. Suara emas seorang Heeseung, aku yakin aku bisa. Huh, aku pasti bisa. Aku berjalan meraih baju yang akan aku pakai tapi sebentar, sesuatu membuatku kembali terdiam dan ingin menyerah.

"Sial, aku tidak bisa dance,"gumam ku.

Singkatnya, aku bisa bernyanyi dengan suara emas Heeseung tapi aku tidak bisa dance apalagi lagu yang mereka bawakan sangat indah dan choreo yang sulit. Jika tubuh ini mau bergerak sendiri aku tidak masalah, tapi-tapi—aku mau mati saja.

Aku tidak mengerti gerakan dance dan pola lantainya?bagaimana kalau aku salah?transisi? Baiklah aku bisa gila. Aku menatap ke cermin lagi. Menyentuh cermin itu, lagi-lagi aku terkejut dan tidak percaya. Tangan ini bukan tanganku, ini tangan Heeseung.

Bagaimana aku bisa keluar dengan keadaan seperti ini, bagaimana aku bisa tetap menjadi Heeseung dengan jiwa ku di sini? Jika aku tidak melakukannya bagaimana dengan nasib ENHYPEN? Bagaimana bisa mereka tampil berenam?dan pasti banyak penggemar akan bertanya-tanya di luar sana.

Dan ini ketakutan ku, jika aku nekat. Bagaimana pandangan para penggemar, mereka akan berfikir apakah mereka benar mengidolakan seseorang yang tidak bisa melakukan apa-apa. Baiklah kembali pada kenyataan, aku yang tidak bisa melakukan apa-apa bukan Heeseung.

Tok tok tok

Aku terkejut, dengan segera aku meraih jas yang ada dan memakainya. "Heeseung Hyung, kau baik-baik saja?"

"Y-ya aku baik-baik saja." Jangan tanya, mendengar suara berat Ni-ki membuatku jantungan. Tolong, huhu.

"Cepatlah keluar, manager sudah menunggu." Aku segera membuka pintunya, terlihat Ni-ki yang tersenyum kepadaku. Aku baik-baik saja aku yakin.

Langkah ku terhenti melihat mereka berlima berbicara dengan manager sedangkan aku dan Ni-ki masih terdiam di tempat. Tidak tau harus bergabung atau tidak.

"Baiklah, center kita apakah kau siap?" Manager itu berbicara dengan menatap mataku. Apakah itu artinya?dia berbicara denganku? Dan aku? Center?

Terlalu banyak pertanyaan di kepalaku. Dan bodohnya lagi aku lupa apa posisi Heeseung. Yang aku tau hanya Jungwon, leader. Penggemar macam apa aku ini?huhu.

Aku ingin berlari sejauh mungkin, ini bukan tempatku. Ini bukan kehidupanku, bagaimana bisa aku berada di sini?

"10 menit lagi On air." Aku semakin gugup.

Ingin sekali aku berteriak kalau aku ini bukanlah Heeseung melainkan gadis biasa yang menjadi seorang penggemar. Aku ingin menangis saja saat melihat detik jam di dinding terus bergerak. Aku ingin semuanya berhenti dan aku tidak perlu melakukannya.

"Baiklah 5 menit lagi, ikuti aku." Salah satu staff membawa kami pergi, aku masih diam. Aku baru tau, di lihat dari tulisannya aku berada di Music Bank. Siksaan apa ini?

"A-aku p-permisi!" Aku hendak berjalan pergi, tapi yang aku dapat adalah tarikan seseorang. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang.

"Sudah mau mulai. Cepat ikuti mereka."

Baiklah sekarang serahkan semuanya pada keberuntungan. Aku menutup mataku rapat-rapat berharap agar mimpi buruk ini cepat berlalu, ini mengenai reputasi seseorang. Aku tidak bisa melakukannya asal.

Satu persatu dari mereka berjalan naik ke panggung. Aku masih berharap kalau ini hanya mimpi buruk, tapi bagaimanapun itu aku harus menghadapinya. Aku berjalan naik, aku paling terakhir.

Mereka sudah pada formasi masing-masing sedangkan aku masih berdiri. Dimana tempatku?aku menatap sekeliling, beberapa staff di depan juga melihatku. Aku semakin bingung.

"Heeseung Hyung, kemari!" Sunoo mengisyaratkan agar aku mendekatinya. Oh ya, aku baru ingat Heeseung tepat berada di belakang Sunoo. Aku segera berada di posisi.

Aku menutup mataku, berharap agar cepat berlalu. Semoga dengan semua waktu yang aku gunakan untuk menonton Music video nya membantu. Walaupun aku yakin tidak akan banyak membantu.

Instrumen lagu terdengar membuatku semakin takut. Aku tidak bisa melakukannya, bagaimana ini?aku ingin berlari. Aku baru ingat aku memiliki demam panggung. Jangan bandingkan aku dengan Heeseung yang pro.

"Maafkan aku,"gumam ku. Aku rasa akan menghancurkan seseorang setelah ini.

"I'll be your boyfriend~"

.
.
.

Aku duduk menyender pada pintu ruang ganti. Semua ini salah ku, aku tidak berguna. Bagaimana semua ini akan berlalu?aku menghancurkan semuanya.

"Heeseung Hyung, kau baik-baik saja? Biarkan aku masuk." Suara Jungwon membuatku terdiam, memang sejak tadi aku mengunci diri di ruang ganti. Aku terlalu malu untuk berkumpul dengan mereka.

"Tidak apa-apa, ini bukan masalah besar. Keluarlah, kami tidak keberatan." Aku ingin menangis saja rasanya, aku tidak berguna. Dan mereka masih memaafkan kesalahan itu?

"Benar yang dikatakan Sunoo Hyung, keluarlah Hyung kumohon!"

Aku tidak akan keluar, aku tidak mau melihat mereka. Aku malu, aku tidak bisa seperti ini terus.

"Masih belum keluar?" Aku mendengar suara Jay di luar sana. Jangan sampai mereka semua membujukku keluar. Aku benar-benar malu.

"Hyung bukalah pintunya. Aku ingin berbicara sebentar!" Aku masih setia membisu.

"Biarkan dulu, Heeseung Hyung butuh waktu." Ya itu benar, tinggalkan aku sendirian.

Aku terjatuh, air mataku mengalir. Bagaimana bisa aku seperti ini? Aku menghancurkan seseorang, dengan kebodohan ku sendiri. Aku tidak yakin jika tidak akan banyak gunjingan dan ujaran kebencian di luar sana setelah apa yang mereka lihat.

Hampir sepuluh menit aku terduduk di lantai. Hingga ketokan pintu terdengar, aku berdiri dan membuka pintunya. Ternyata Jungwon berdiri di hadapanku.

"Tidak papa Hyung, kau hanya butuh waktu. Ayo kita pulang,"ucap Jungwon. Aku tersenyum, tidak tau harus berbuat apa.

"Ayo, manager sudah menunggu di luar." Sunoo datang dengan membawa jasnya. Dia hanya memakai kemeja putih dan menggulung lengannya. Astaga, sadarkan aku kalau aku sedang berada di tubuh Heeseung.

"Baiklah, kami akan menyusul. Ayo Hyung," ajak Jungwon.

Aku sedikit bingung. Sebenarnya mau kemana?pulang?ke rumah kan?

"K-kita kemana?"tanyaku kepada Jungwon. Aku tidak berani berbicara dengannya karena tatapan matanya yang berbahaya untuk ku.

"Kau baik-baik saja kan? Kau menjadi aneh hari ini. Tentu saja kita akan pulang ke dorm."

Tunggu, dorm?rumah yang berisi laki-laki tampan. Aku akan tinggal di sana?benarkah?

OoOo—★—oOoO

Copyright ©210319

Mrs.HYUNG | HEESEUNG LEE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang