Seseorang berkata bijak bukan berarti dirinya bijak, melainkan dirinya pernah ada diposisi seperti ini.
~VanillaAzkia
HAPPY READING ALL
typo bertebaran😹....
Setelah kepergian bara Vanilla langsung bergegas masuk kekelas dan dihadiai berbagai pertanyaan dari temanya."Van si bara bilang apa sama lo?" Tanya Vio mewakili sahabatnya yang penasaran.
"Ga tau dia bilang nanti suruh temuin dia di roftoop ada yang mau diomongin katanya." ujar Vanilla, menjelaskan kepada sahabtanya ini.
Tapi sepertinya saat melihat ekspresi sahabatnya Vanilla bisa menyimpulkan bahwa mereka tengah terkejut dengan penuturan Vanilla.
"Lo serius van, itu kaya bukan bara banget." seru Zoe diangguki yang lain.
"Iya bener kok."
"Tapi nih yah setau kita² bara tuh paling gak suka berurusan sama yang namanya perempuan."
"Aku juga gk tau."
"Dan harus lo tau dia leader zaventraz van." celetuk cinta, mebuat mata Vanilla membola.
Berarti saat ini dia tengah bahaya karena sudah berurusan dengan leader yang paling disegani dan ditakuti itu.
"Kalian serius?" tanya Vanilla seraya memastikan.
"Iya bener, Roni termasuk anggota juga di Zaventraz."
"Udah lah gpp lagian juga keliatannya bara baik, gk dingin dingin banget kaya waktu pertama ketemu." ujar Vanilla.
"Dan satu lagi cuman lo yang secara terang terangan diajak bara ke roftoop, padahal sebelumnya gk ada yang berani kesitu, tanpa persetujuan dari Bara."
"Dan satu lagi cuma lo cewe pertama yang diajak bara, salut gue sama lo bisa cairin hati bekunya bara ckck." seru Zoe panjang lebar seraya berdecak kagum dengan Vanilla.
"Selamat siang anak anak." seru pak Muchtar.
"Selamat siang pak."jawab mereka serentak.
"Ok, untuk mempersingkat waktu mari kita buka buku, sejarah halaman 53-54 kalian kerjakan sampai esay, hari ini dikumpulkan." ujar pak Muchtar dengan napas terengah-engah dikarenakan badannya yg buncit membuat dia agak lela jika berbicara panjang.
"Baik pak." seru mereka semua serempak. dan akhirnya pelajaran dimulai dengan khidmat tanpa ad yang berbicara.
Tak terasa siang berganti sore dan pelajaran sebentar lagi telah usai.
kring!
kring!
kring!
"Anak anak, dikarenakan keterbatasan waktu yang gk memungkinkan, tugasnya kalian kerjakan dirumah, nanti akan saya nilai dipelajaran berikutnya."
"Baik pak." setelah itu murid semua berdoa dengan khusyuk.
"Kita akhiri pelajaran, saya undur diri."
Setelah kepergian pak Muchtar murid kelas 11 ipa 01 tengah membereskan alat tulis mereka.
"Lo serius van mau nyamperin bara?"
"Iya van, mending gk usah aja deh kita takut lo kenapa napa." ujar mereka.
"Kalian gak perlu khawatir gitu sama aku, aku bakal baik²aja kok beneran, lagian juga bara gk akan macem2 sama perempuan." jawab Vanilla lagi.
"Kenapa lo bisa yakin gitu?" tanya nashwa diangguki yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEBARAN'R
Teen Fiction"Mau mencari kebahagiaan bersama?" ujar gadis cantik itu dengan senyuman. Sampai Bara tersentak kaget, apa gadis didepannya ini tidak tahu tengah berhadapan dengan siapa. "Lo gak akan tau gimana keadaan hidup gue, gak usah sok ngajak nyari kebahagia...