ᴅ ᴜ ᴀ

7.6K 693 38
                                    

Menyerah itu hanya ada pada diri seorang pengecut, dan itu bukan aku.
•^•

~Aldebaran

HEPPY READING ALL 🥳
.....

saat ini Bara beserta kawan-kawannya tengah membolos dibelakang sekolah, lebih tepatnya warung babeh.
Bara tengah melamun, pikirannya menerawang jauh, dia bingung harus sampe kapan dia mencari gadis itu, tapi dia tidak pernah menyerah, karena bagi dia laki-laki itu harus tangguh dan pantang menyerah. hingga lamunannya dibuyarkan oleh seruan aksa,

"Weh Bar nglamun bae ngopi ngpa ngopi."seru Aksa yg sedari tadi sibuk melihat Bara yg melamun dengan tatapan kosongnya.

"Ck." Bara hanya berdecak, lagi pula dia malas untuk membalas lelucon seorang Aksa.

"Yaelah Bar, kaya g punya semangat hidup aja lo."celetuk Bagas.

"Udahlah Bara kan emang gitu." sahut Rey,diangguki Aidan.

Memang di sini yang paling dikategorikan waras di antara sahabat Bara hanya Aidan dan Reyhan yang paling waras, dibanding dua cecunguk itu, yang tak lain Aksa sama Bagas.

"Eh denger denger besok ad murid baru." seru Bagas.

"Tau dari mana lo?" celtuk Aidan.

"Lo lupa kalo gue jadi admin lambe turah sma, jadi gue tau gosip² ap yang bakal viral nanti, termasuk murid baru besok." jawab Bagas panjang lebar.

Sedangkan yang lainnya mendengus seraya memutar bola matanya malas, lagi pula meraka malas sekali meladeni bagas serta Aksa, yang memilik otak di bawah rata rata.

"Cewe ap cowo gas?"

"Cewe keknya, terus katanya murid beasiswa, tapi blm tau juga."

sedangkan mulut Aksa membulat dengan"O".

"Itu sebenernya saputangan sapa sih bar, asal asal lo bawa terus akhir-akhir ini."celtuk Aksa seraya penasaran begitupun sahabat yang lain hingga akhirnya bagas bermpas sapu tangan yang du pegang Bara dan

"Vanila azkia." terpampanglah nama indah yang dibordir rapih disana, mata sahabatnya melotot, jarang sekali ketua nya ini dekat dengan perempuan atau berinteraksi dengan perempuan, bukan jarang deng lebih tepatnnya tidak pernah, dan itu menjadi tanda tanya besar bagi mereka.

"Sipa hayo, cewe lo ya bar parah banget gk ngasih tau kita lo." ucap Aksa serya menaik turunkan alisnya dengan menggoda Nara.

sedangkan yang digoda oleh sahabatnya hanya mendengus seryaa memutar bola matanya malas.

"Ck, bukan." jawab Bara dengan berdecak.

"Kalo iya juga gpp kali bar, justru kita bersyukur karena lo punya doi kan gw kira lo belok." jawaban Aksa membuat mereka semua tertawa terbahak bahak.

Seketika semuanya berhenti tertawa saat melihat tatapan membunuh dari Bara, membuat yang lainnya meneguk ludahnya kasar.

Sedangkan ditempat lain seorang gadis tengah berada di ruang guru untuk menanyakan apa saja syarat-syarat yang harus dia penuhi untuk bersekolah di sma elit itu.

"Permisi bu, ad ap yang memanggil saya kesini?" tanya Vanilla dengan sopan.

"Oh Vanila mari masuk nak,silahkan duduk ad yang ingin ibu bicarakan sama kamu mengenai perpindahanmu ke sma pancasila." jelas guru tersebut dengan jelas, sedangkan yang dijelaskan hanya mengangguk.

"Jadi saya mulai sekolah di sana besok bu?" tanya Vanilla dengan mastikan pendengarannya lagi.

"iya Van besok kamu sudah resmi menjadi murid sma pancasila, dan besok awal kehidupanmu yang baru." jawab guru tersebut seraya tersenyum tulus kepada Vanilla, bukan tanpa alasan guru tersebut seperti itu, bukan hanya guru itu saja melainkan hampir semua guru-guru bersifat hangat kepada Vanilla, karena dia murid yang baik dan berprestasi sekali untuk sekolah ini, hampir setiap olimpiade Vanilla selalu membawa berbagai penghargan untuk sekolnnya ini.

Setelah itu dia keluar dari ruang kapsek tersebut seraya bergumam,

"Awal baru,semoga esok menyenangkan." gumamnya didalam hati.


R E V I S I

Jangan lupa vote dan komen.

ALDEBARAN'RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang