Selamat untuk kalian yang lolos babak pertama, setelah kalian keluar di pintu ini. Kalian harus memilih diantara 2 jalan.
Waktu kalian untuk bisa keluar dengan aman adalah 1 jam. Jika lebih dari itu, kalian bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.
Jalan yang kalian pilih, menentukan hidup dan mati kalian.
Hahahahaaaa
Ya tulisan itu tiba-tiba muncul di layar tepat diatas pintu diikuti suara robot yang juga membunyikan kata yang sama.
Untuk bisa keluar hidup-hidup dari bidang labirin ini, mereka harus bergegas dalam waktu satu jam. Dan dalam waktu satu jam itu, entah akan ada apalagi yang menunggu mereka disana. Jika mereka bisa melewati setiap rintangan di labirin ini dan bisa keluar dalam waktu satu jam, bisa dipastikan mereka selamat di putaran kedua game of the death ini. Jika tidak, hanya ada satu akhir, mati.
.
.
.
.
.
The Secret of Study Camp 4:
"Do you have time to talk with death?(2)"Have a nice read!
.
.
.
.
.
Naruto menyipitkan mata besar dibalik kacamatanya. Ada dua pintu, kanan adalah hidup dan kiri adalah mati. Setelah memikirkan sebentar Naruto menatap beberapa teman seperjuangannya.
"Jika kalian percaya padaku, ikuti aku. Jika tidak, kalian bisa memilih pintu lain" setelah mengatakan itu Naruto lekas berjalan pintu sebelah kiri.
Bisik-bisik dibelakangnya seperti dengungan lalat, tidak ada yang mengikuti kecuali Shikamaru dan Deidara. Bagi mereka yang percaya dia akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkannya dan bagi yang tidak, itu bukan urusannya. Sebenarnya, Naruto mengikuti camp ini karena penasaran dan merasa cukup menarik. Kematian yang direncanakan namun dilakukan secara acak, membunuh anak-anak borjuis dan tidak memandang hukum, membuat anggota keamanan dan negara gelisah. Cukup menarik untuk memacu adrenalin, Naruto tersenyum diam.
Beberapa siswa dengan gengsi tinggi tidak memperhatikan Naruto dan lainnya yang mengikuti kearah pintu Kiri dan mencibir bahwa mati adalah kesengsaraan yang berarti pasti penuh bahaya. Hidup adalah kebahagiaan yang berarti keselamatan. Orang bodoh pasti mengerti.
Pintu Kiri
Shikamaru melihat sekeliling dengan ragu, dia sudah berjalan cukup lama namun tidak menemukan hal yang membahayakan. Dia cukup bingung, ada 8 siswa yang pergi bersamanya terhitung dengan tiga Naruto. Shikamaru hanya menghela nafas, sungguh dia seperti memiliki kepercayaan buta pada Naruto untuk mengikuti jalan Neraka ini. Namun sejauh ini benar-benar aman tanpa ranjau.
"Bagaimana kau memilih pintu ini?" Sabaqu Gaara, anak walikota Suna bertanya dengan bingung.
"Pilih saja" Naruto menjawab dengan acuh tak acuh.
"Kau percaya pada kami, kami akan menjagamu" lanjutnya tiba-tiba berhenti berjalan di dua persimpangan. Kemudian melirik Deidara tanpa jejak.
"Sebenarnya aku sangat bingung, apa yang terjadi dengan study camp tahun ini. Mencoba membunuh anak para pejabat, apa yang dihitung oleh mereka?" Sabaqu Gaara memiliki keraguan yang dimiliki empat anak lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAK DOWN
FanfictionNamikaze Naruto, gadis cupu yang jenius namun misterius. Memiliki kemampuan yang diincar berbagai kalangan, namun harus terpergok sang Ayah karena kecerobohannya. Haruskah dia berhenti seperti keinginan sang Ayah atau terus melambung dengan caranya...