Bekerja sebagai Radio DJ membuat Changbin mau tak mau selalu pulang larut malam atau bahkan ia tidak akan pulang. Tadinya semua itu bukanlah sesuatu yang berat, namun beberapa bulan terakhir nyaris membuat pria pemilik jelaga jernih itu menyerah.
Karena Chan–kasihnya mulai memberikan kesenjangan antara dirinya dan mereka. Felix dan Chan sendiri.
Lee Felix, bahkan dari namanya saja memiliki daya tarik yang membuat setiap orang yang mendengar ingin mengenal lebih jauh. Seseorang yang masuk dan menjadi pelengkap dalam hubungan dirinya dan Chan, terhitung telah masuk bulan ke tiga. Sedari awal Changbin tidak pernah merasa keberatan karena toh dirinya pun menyukai Felix karena laki-laki itu baik pada dirinya.
Tetapi semuanya makin terasa berbeda kala Chan secara terang-terangan memperlakukan dirinya dan Felix dengan cara berbeda. Meski hanya dengan hal-hal kecil seperti panggilan sayang, atau kecupan kasih yang sekarang jarang Changbin dapatkan. Atau malah sudah tidak sama sekali? Ia tidak yakin.
Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam dan Changbin baru saja menginjakkan kakinya ke dalam lift yang sekarang telah naik menuju lantai sebelas, tempat dimana apartemennya dan Chan terletak. Meskipun lelah, namun ia tetap menipiskan bibir riang sebab kini ditangannya terdapat makanan kesukaan sang kasih. Ia sempatkan untuk membeli jajanan kesukaan Chan karena beberapa hari terakhir dirinya tak sengaja curi dengar bahwa sang kekasih sedang ingin makan itu.
Dengan harapan penuh Chan akan menyukainya, Changbin pun masuk ke dalam unit apartemennya setelah menekan password yang menghasilkan bunyi nyaring.
Kala tungkai itu melangkah masuk, menutup pintu dibelakang dan berbalik setelah memastikan bahwa pintu tadi benar-benar terkunci. Hal pertama yang tertangkap oleh netranya adalah dua figur anak adam tengah bercumbu mesra, penuh gairah yang membuat Seo kontan terdiam di tempat.
Chan tengah berpagutan dengan Felix di dapur dan Changbin tak tahu harus melakukan apa. Apakah menghentikan mereka atau ikut masuk ke dalam permainan yang agaknya akan berjalan lebih jauh.
Daripada ingin bergabung, Changbin malah merasakan ulu hatinya sakit. Sebab pupil itu mengikuti gerak tangan Felix yang menyusuri punggung lebar milik Chan. Sedangkan tangan kekasihnya itu dapat ia tangkap salah satunya menyusup ke dalam pakaian Felix, tangannya yang lain berada di sisi pinggang pria Lee tersebut.
"Fuck, Felix. I love you."
"Hhh..only me?"
"Only you."
Then, what about me?
KAMU SEDANG MEMBACA
jamais vu - bangchan & changbin✓
FanfictionJamais vu : (n) From the French, meaning "never seen". The illusion that the familiar does not seem familiar. The opposite of the feeling of "dejà vu." Sebagaimana rasa sakit. Meskipun sering merasakannya namun tidak ada satupun yang akan merasa fam...