1 | FIRST IMPRESSION

335 73 56
                                    

Hari ini adalah hari pertama Reyhan memasuki masa SMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari pertama Reyhan memasuki masa SMA. Layaknya sekolah pada umumnya, SHS mengadakan masa pengenalan lingkungan sekolah kepada seluruh peserta didik barunya. Semua junior SHS berusaha menyiapkan mental, dan menampilkan versi terbaik diri mereka demi menjaga image juga menghindari intimidasi senior. Berbanding terbalik dengan Reyhan.

Di hari pertama nya masuk sekolah, Reyhan malah kesiangan karena semalamnya bergadang.  Sudah bangun siang, kunci motornya juga sempat hilang. Untung saja ada  Mbok Darmi yang selalu membantunya menemukan apapun. Pembantu keluarga Reynaldi ini sudah seperti ibu Reyhan sendiri, dan Reyhan memang menganggapnya begitu.

Reynaldi, ayah Reyhan adalah seorang dokter bedah sekaligus pendiri rumah sakit swasta. Nyaris menghabiskan waktunya  sepanjang hari di rumah sakit, Reynaldi jarang punya waktu berkualitas untuk putranya. Interaksi mereka sangat langka, bahkan untuk sekadar bercerita tentang apa yang terjadi hari ini.

.............

Di depan gerbang masuk utama Soekarno High School, tampak sebuah mobil putih terhenti. Dari sana keluar gadis mengenakan seragam sekolah lengkap dengan atribut dan penanda nama. Rambutnya yang panjang sepunggung ditiup angin perlahan memperindah parasnya yang sudah indah. Di lehernya tergantung tali rafia yang tersambung kertas karton bertuliskan 'Aleta'.

Aleta berjalan untuk masuk ke dalam gerbang sambil mengobok-ngobok isi tas nya. Sepertinya sedang mencari sesuatu. Tiba-tiba saja sejurus kemudian sebuah motor melaju dan melindas air kubangan bekas hujan semalam. Alhasil air kotor tersebut mengenai paha Aleta sampai kaus kaki dan sepatunya.

"What the— sial!" Ujarnya pasrah memandangi punggung siswa pemotor yang kian menjauh ke parkiran.

Dengan raut kesal yang sangat kentara dan mulut yang tak berhenti menggerutu, Aleta pergi ke toilet. Sepanjang jalan ia merutuki siswa yang tak bertanggung jawab itu. "Hari sial," batinnya.

Sebelum sampai ke toilet sekolah Aleta kembali dikejutkan oleh panggilan seseorang. "Hoi!" Teriak seorang cowok dari tempat parkir. Orang itu lantas? menghampiri gadis yang dipanggilnya keras-keras tadi.

Mata gadis itu menyipit mencoba mengenali siapa yang memanggilnya kali ini. Tapi ia merasa sama sekali tak mengenalnya. "Apaan sih," decaknya.

"Huft.. Rok lo kotor ya kena air kubangan tadi?"

"Lah? Menurutmu?" Balas Aleta ketus.

Laki-laki itu berusaha memasang wajah tenang, "Oke jadi gini. Yang tadi, motor yang nyipratin air kotor itu tadi motor gue. Dan gue yang naikin. Jadi gue mau minta maaf ya? Lo gapapa kan?"

Aleta tercengang mendengarkan penuturan cowok di depannya, "Oh jadi kamu yang tadi! Bentar, kamu bilang gapapa? Are you freaking kidding me?"

"Yah, gue kan udah minta maaf..." Ucap cowok itu pasrah.

"Hmm." Balas Aleta dingin.

"Btw, dari gugus mana?"

"Edelweis."

Laki-laki jangkung itu tiba-tiba mendekatkan mukanya ke tubuh Aleta. Gadis itu sedikit kaget sampai pipinya bersemu merah. "Aleta... Hmm nama yang bagus." Ucapnya sambil memandangi nama yang tertera di kalung identitas.

"Dih, ya— ya iyalah."

"Kalo dipanggil sayang aja gimana?" Ucap lelaki itu santai sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Wah.. Bagus ya, yang lain pada sibuk ngumpul di lapangan basket kalian malah pacaran disini." Suara melengking mengagetkan keduanya.

"Sial!" Batin mereka.

"Sial!" Batin mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EXPRO [Excellent Program]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang