Lima meter dari arah pintu terdapat garis kuning polisi. Dua orang pria berseragam baru saja keluar dari rumah itu, ketika Naruto mencoba untuk menerobos masuk, dia ditahan oleh pria yang datang dari arah samping.
"Anda tidak boleh melewati garis ini," kata pria itu sambil menahan Naruto yang mencoba tetap bersikeras. "Kami sedang bertugas untuk memeriksa." kali ini pria itu tidak segan-segan memberi tatapan peringatan.
Tepat saat itu, dua orang lain keluar dengan membawa tandu. Di sana terdapat seorang wanita dengan tubuh ditutupi oleh kain putih, noda darah masih terlihat jelas di sana. Kedua bola mata Naruto membola sempurna, wanita itu dia yakini Kurenai yang sudah tidak bernyawa.
"Sebenarnya apa yang terjadi di sini?" pemuda itu memberontak, orang-orang memfokuskan diri ke arahnya ketika mendengar suara teriakan.
Dua orang polisi menahan Naruto untuk mencoba masuk, salah satu dari mereka memberi peringatan kembali. "Kami sedang menyelidiki kasus yang tengah terjadi di sini."
"Naruto," dia menoleh ke arah ibunya. "Apa yang membuatmu sampai seperti ini?" Kushina tidak kalah panik saat melihat putranya seperti ini. Belum lagi mereka menjadi pusat perhatian.
"Di mana anak itu?" Naruto tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan gadis belia itu seperti ini. Di isi kepalanya, dia selalu mengingat bagaimana Hinata selalu tersenyum ketika menceritakan ibunya, dan kini wanita itu ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
"Gadis belia, kira-kira ..." tiba-tiba dia merasa sesak, seingat Naruto dia tidak memiliki riwayat penyakit asma. Jujur saja, pikirannya tidak karuan. "Hinata ... anak itu masih SD. Apa dia ... masih hidup?" sudut mata mulai berair, Kushina tersentak, lalu mengusap punggung putranya.
Dua orang pria itu saling melempar pandangan. "Dia sedang ditangani oleh seorang Dokter Psikolog di dalam sana," tunjuk Ebisu pada mobil ambulans. "Kami membutuhkan keterangan dan juga saksi, hanya anak itu yang berada di dalam rumah ini."
"Jadi kau menuduhnya? Kalian berpikir bahwa anak kecil itu membunuh ibu kandungnya, begitu?"
Naruto menenipis tangan ibunya, dia segera berlari ke arah ambulans. Membuka pintu secara paksa hingga membuat Dokter di sana tersentak. Matanya melebar sempurna ketika melihat gaun putih yang selalu dipakai oleh Hinata kini berubah berwarna merah, gadis itu tengah gemetar sembari memeluk boneka panda. Ia membawa Hinata, menunjukkan gadis itu ke arah dua orang polisi yang tengah menuduh hal yang tidak-tidak.
"Jangan berpikir aku cabul," katanya sembari menarik ritsleting. "Apa kau akan tetap berpikir bahwa anak yang memiliki luka lebam di sekujur tubuhnya, baru saja membunuh ibunya? Selama ini, dia selalu mendapatkan kekerasan dari wanita itu."
"Apa kau tidak percaya bahwa balas dendam itu ada?" Naruto menoleh, seorang dokter berjalan ke arah mereka.
"Aku sudah lama bertemu dengan banyak orang." Hinata menunduk, Naruto yang melihat itu memeluk gadis belia itu dengan erat. Berpikir bahwa Dokter itu akan mengambil gadis belia itu darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryptic Hope
FanficLima bulan yang lalu, rumah kosong di samping Naruto ditempati oleh orang baru. Namun hampir lima bulan dia tidak pernah mengetahui siapa pemilik rumah tersebut. Hingga pada saat dia pulang sekolah melewati rumah tetangganya, dia melihat gadis belia...