Aku terbangun dengan keadaan kebingungan, seperti aku mencari sesuatu, tetapi aku tidak mengerti apa yang hendak ku cari. Kepalaku sudah tidak merasakan pusing sama sekali, tetapi aku merasa ada sesuatu yang hampa.
"Eonnie, apa kau baik-baik saja?" Aku melihat Jennie muncul di hadapanku entah darimana, aku rasa tadi aku tidak berada di sini. Dan seketika, aku bisa mengingat apa yang tadi aku alami.
"Jennie, Chaeyoung-a. Dimana Chaeyoung-a?" Teriakku. Benar, wanita itu adalah Chaeyoung. Aku tidak mau kehilangan dia lagi untuk kedua kalinya.
"Eonnie, apa yang kau katakan?" Jennie bertanya tampak kebingungan.
"Chaeyoung... Jennie, dia tadi bermain denganku, dengan username bernama babychipmunk. Lalu kami memenangkan pertandingannya." Jelasku pada sepupuku yang tampak tidak percaya ini.
Benar, tadi aku pingsan setelah mendapatkan golden ticket dari robot itu lalu melihat wajah gadis dengan username chipmunk yang bernama Rose, dan wajahnya mirip dengan Chaeyoung. Ah, apa mungkin mereka orang yang berbeda tetapi memiliki wajah yang mirip? Ah, tapi bagaimana bisa dia tahu namaku? Apa itu benar-benar hantu Chaeyoung?
"Wah, jinja?" Jennie tampak penasaran, tetapi aku juga melihat dia cukup kesal.
"Benar, kemana dia?" Tanyaku lagi dengan memaksa.
Kemudian aku mendengar nada dering telepon yang cukup keras.
"Eonnie, maafkan aku. Aku harus menerima panggilan ini dulu sebentar. Kau baik-baik saja kan? Jaga dirimu sendiri sebentar saja, eonnie." Jennie berkata dengan cepat dan segera bergegas keluar dari ruangan ini.
Ah, ini semua membuatku pusing. Aku melihat ke sekelilingku, aku ada di sebuah ruangan klinik sekarang? Mungkin event tadi juga sudah siap dengan tim kesehatan. Karena penasaran, aku segera keluar dari ruangan ini. Kemudian ada seorang petugas kesehatan yang menanyakan keadaanku. Aku hanya melambaikan tangan dan mengatakan bahwa aku baik-baik saja untuk meninggalkan ruangan ini.
Ketika aku kembali berada di koridor, aku segera menghampiri robot asisten yang lewat. Tampaknya acara ini sudah tidak seramai tadi. Waktu juga sudah menunjukkan bahwa ini pukul 4 sore hari.
"Help me!" Kataku pada robot itu.
"What can I do to help?" Secara otomatis robot itu menanyaiku.
"Aku memenangkan golden ticket pada battleground tadi. Dimana aku bisa mengambil hadiahku?"
"Aku bisa mengantarmu jika kau mau."
"Antarkan aku." Aku menyetujui tawaran robot ini untuk mengantarku. Aku ingin mengambil hadiahku dan siapa tahu juga aku bisa melihat Chaeyoung di sana. Tapi aku penasaran, kenapa dia tidak menemaniku di klinik tadi? Apakah dia benar-benar hanya imajinasiku.
"Permisi." Aku membungkukkan badanku ketika sudah sampai di tempat sesuai dengan petunjuk robot asisten barusan.
"Ada yang bisa kami bantu?" Sapa seorang pelayan manusia dengan ramah.
"Saya ingin mengambil hadiah yang saya dapatkan dari battleground." Kataku sambil menunjukkan golden ticket.
"Oh, benar. Anda berhak mendapatkan sebuah laptop gaming. Ingin Anda bawa sekarang atau kami kirimkan ke alamat Anda?" Kali ini seorang manusia yang menanyaiku setelah diantar oleh robot asisten tadi
"Kirimkan saja ke alamat saya." Ujarku kemudian pelayan ini memencet suatu tombol yang berada di jam tangannya.
"Baik. Bisa sebutkan alamatnya?" Tanyanya saat itu juga.
Aku menjawab dengan menyebutkan alamat rumah Jennie di Australia.
"Pengiriman telah diproses pada pukul 15:10 untuk dikirimkan kepada Tuan Kim Jisoo. Nomor resi paket AU2107090783, paket akan sampai dalam waktu 10 menit. Pengirim drone dengan ID AU017480." Jam tangan pinter tersebut menjawab dan kemudian aku mendapatkan notifikasi langsung di gadgetku sendiri. Aku sedikit bangga, dia menyebutku Tuan, dan bukan nona karena aku memilih untuk disebut Tuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mixed Reality [Chaesoo] (GxG)
FanfictionKim Jisoo, dokter muda spesialis bedah yang tidak mempercayai keberadaan hantu. Namun, kian mencari tahu keberadaan gadis kecil yang selalu menemaninya pada masa awal remajanya. Mixed Reality merupakan peleburan dua dunia, membuat segalanya yang ti...