7. Yang Maha Melihat

313 68 23
                                    

Selepas sholat Maghrib berjamaah di masjid, bocah-bocah kaya Yuuji, Megumi, dan Nobara duduk di shaf paling depan barisan lelaki. Mereka duduk bareng anak-anak SD kaya Yuta, Maki, Toge, Mai, Todo, Noritoshi, Mechamaru, Nishimiya dan Miwa. Biasanya bocah-bocah ini pada tilawah, tapi kata Mas Haibara Yuu, hari ini mereka Taklim aja karena tadi siang tilawah udah.

12 bocah itu pada duduk membentuk setengah lingkaran, dengan Haibara Yuu sebagai pusatnya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa Barrakatuh!" Sapa Haibara atau yang kerap disapa Mas Yuu ini semangat.

Jawaban salam mereka terdengar kompak,  setelahnya Yuu melantunkan sholawat dan beberapa kata pembuka Taklim.

"Gimana semua? Puasa nya? Lancar? Masih sanggup puasa besok?" Tanya Yuu sembari menatap satu-persatu anak komplek Jujutsu ini.

"Alhamdulillah lancar(l) Mas!" Seru bocah Kaya Yuuji, Nobara, Todo, Toge, dan Miwa, yang lainnya pada masang muka lelah. Kecuali Yuta yang cuman senyum.

"Ini yang gak jawab pada kenapa? Megumi? Noritoshi? Nishimiya?" Pemuda berumur 20 tahun itu menoleh ke arah anak-anak yang ia sebutkan.

"Kalau Gumi mah emang gitu mukanya, mas, datal kaya tliplek!" Seru Nobara yang langsung dapat jitakan sayang dari Megumi.

"Tuh kan! Liat Gumi Mas Yu!" Adu Nobara, Megumi masih masang muka datar, Yuuji yang berada diantara keduanya masang muka blank, bocah surai pink ini emang bisa tiba-tiba gak nyambung sendiri.

"Kalau aku  capek mas,  disuruh-suruh, apalagi kalau jam olahraga, panas-panas, ntar kalau salah disemprot guru!" Curhat Nishimiya, bocah kelas 1 SMP ini memang hobi curhat.

"Jangan ngeluh," Kata Noritoshi yang langsung dapat cibiran dan Nishimiya dan Mai, pasalnya tadi siang, Noritoshi lah yang paling banyak mendumel karena panas.

"Kalian ini, masa puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari aja gak tahan," Sombong Todo.

"Todo, bukannya kamu tadi siang buka ya, gegara maag kambuh," ucap Yuuji polos, cibiran dan gelak tawa ditujukan pada Todo.

Yuu ketawa, enak ya kalau bicara sama bocah lagi mode gak banyak tingkah gini.

"Oke, oke sekarang Mas mau tanya, Apa itu Asmaul Husna?" Tanya Yuu, Anak-anak selain Yuuji, Nobara dan Megumi nampak berpikir keras.

Yuta mengangkat tangan kanannya,
"Asmaul Husna adalah nama-nama baik Bagi Allah, Mas," Ujarnya, Yuu mengangguk sebagai pernyataan kalau yang dikatakan Yuta benar.

"Nah, jumlahnya ada berapa?"

"Cincau-cincau!" Toge berseru mengangkat tangan.

"Ada berapa Toge?"

"Sembilan puluh sembilan!" Serunya bahagia.

"Sip, bener. Jadi Asmaul Husna itu adalah nama-nama baik yang dimiliki oleh Allah SWT, jumlahnya ada 99. Hayo yang sering kita baca sebelum tilawah itu loh," Yuu memberikan petunjuk, Ada beberapa yang berpikir keras, ada juga yang santuy malas mikir.

"Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahiim Ya Malik," Maki bersenandung, Yang lain pada ber 'Ohh Yang itu'

"Bener! Alhamdulillah semua tau ya, nah kali ini kakak mau tanya lagi, Artinya Al Bashiir apa?"

Miwa dan Mechamaru mengangkat tangan bersamaan. Sorakan dari Mai, Toge, dan Nobara yang ikut-ikutan terdengar, Yuu ketawa, sebelum melanjutkan pembahasan.

"Jadi, artinya apa?"

"Yang Maha Melihat Mas!" Seru keduanya.

"100. Al Bashiir itu artinya Maha Melihat, berasal dari kata Ba' Sha' Ra' yang arti harfiahnya Melihat.  Sifat - Sifat Allah tuh, Luar biasa Indah dan baik, kaya Al Bashiir ini, artinya Maha Melihat, kalau kita perluas, maksud dari melihat itu, Allah bisa melihat mengetahui apapun yang dikerjakan makhluknya,  termasuk hal-hal yang kita gak bisa liat." Penjelasan dari Yuu nampaknya dicerna baik-baik oleh 12 anak disana.

Pemuda bersurai hitam itu mengambil tas yang ada disebelahnya, ia mengambil setoples permen darisana lalu membagikannya satu persatu ke setiap anak.

"Sekarang, Mas minta kalian, makan permen itu tapi jangan sampai ada yang lihat atau tau, kalian bebas sembunyi dimana, mas kasih waktu 10 menit, mulai dari.."

"Sekarang!"

Ke 12 anak itu langsung lari, berusaha nyari tempat sembunyi buat makan permen.

Toge, Yuta, dan Maki lari ke belakang masjid, Mechamaru lari ke taman sebelah masjid. Nishimiya dan Mai, sembunyi dibalik parkiran mobil, Miwa yang bingung akhirnya ngikut Noritoshi yang manjat pohon. Todo dengan gagah berani naik ke Menara masjid, terakhir Yuuji, Megumi dan Nibara yang sembunyi dibalik pilar teras masjid.

Setelah 10 menit, Yu memanggil 12 bocah itu lewat pengeras suara. Ke12nya berkumpul dan duduk lagi.

"Nah, sekarang, ada yang gak makan permennya?" Tanya Pemuda tersebut, Megumi dan Miwa mengangkat tangan.

Yuu senyum.

"Miwa, kenapa gak makan permen nya?"

Gadis kelas 6 SD itu nampak berkaca-kaca.
"P-permen Miwa jatoh, disenggol ka Kamo," lirihnya, Yuu senyum maklum, terus ngasih satu permen lagi ke Miwa, gadis itu langsung berseru senang.

"Megumi, kenapa gak makan permen nya?" Tanya Yuu, dengan wajah gak niatnya Megumi mengatakan.

"Kan mas bilang makan permen dimana aja asal gak ada liat, tapi Gumi gak makan kalena Ada Allah Yang Selalu ngeliat hambanya kan, makanya Gumi gak makan,"

Seketika Nobara dan Yuuji terperangah, gak nyangka Megumi bisa jawab kaya gitu.

"200 buat Megumi, nah bener itu kata Megumi, meskipun gak ada yang liat, gak ada yang tau, tapi Allah selalu tau apa yang dilakukan setiap mahluk di Alam semesta ini, gak ada satupun yang luput dari pengelihatan Nya. jadi Misal mas bohong, wah gak ada yang tahu, jadi mas bebas bohong terus, tapi mas salah, karena Yang Maha Melihat, tau segala perbuatan Mas!"
Penjelasan dari Yuu membuat yang lainnya mengangguk paham.

"Pada intinya, apapun yang kita lakuin, Allah selalu tau, jadi kita harus bersikap bagaimana?"

Tak ada yang menjawab.

"Karena Allah selalu melihat, bahkan yang ada didalam hati, pikiran kita, Allah tau. Kita yang harus selalu berusaha jujur, malu kalau ketahuan berbuat tercela di depan Sang Pencipta,"

Ke-12 anak itu mangut-mangut.

"Jadi mas, kalau kita nyontek, Allah juga tau?" Tanya Nobara, Mas Yu mengangguk mantap.

"Hayoo! Yang diam diam minum air kran pas wudhu, ngaku!" Suara berat dari arah belakang membuat  semuanya menoleh.

"Ayahh!" Seru Nobara dan Yuuji bersamaan, dua bocah itu lari menghampiri sang ayah diikuti Megumi.

Bocah yang lain pada menghela nafas, kecuali Yuta yang langsung salim ke Ayah 3 anak itu.

"Gimana Mas keadaannya?" Tanya Yu pada Satoru, jelas ia tau, karena berita kecelakaan si putih jadi hot news beberapa hari ini, bukan cuma dikomplek, tapi satu kota tau.

"Alhamdulillah, udah mendingan," si putih senyum lebar sambil mengacungkan jempol.

"Ayah, ngapain ke sini?" Tanya Megumi, Satoru jongkok di depan anaknya itu.

"Ya sholatlah, masa Ayah tidur di masjid," Satoru menjentik dahi anaknya.

Setelah itu, mereka semua persiapan buat azan dan sholat Isya.

__________________________________________

📢🤗 Koreksi ya kalau ada yang salah,

ིུ֛ ⃝ ⃝🍃 ꦿꦶ Gojou Family; Jujutsu Fanfic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang