5. Jangan Tidur

405 81 49
                                    


.
.
.

Langit siang amat biru, ditambah matahari yang bersinar terang menimbulkan keluhan serta rasa malas bagi mereka yang merasa. Hal ini terjadi pada Duo Yuuji dan Nobara, keduanya lagi menggelepar kaya ikan di ruang keluarga, sambil ngipasin muka, padahal pendingin ruangan disana nyala. Usut punya usut si merah jambu dan cokelat terang ini habis main kejar-kejaran, eh lebih tepatnya dikejar anjing komplek sebelah, gimana gak dikejar coba, hewan berbulu cokelat itu lagi diem, tiba-tiba dilempar pake sendal jepit, jelas ngejar lah.

Perlahan mata keduanya tertutup dengan nafas teratur, namun hal itu tak berlangsung lama karena sosok bocah lainnya bersurai raven datang dari kamar sambil membawa pistol air. Iris yang sewarna dengan surainya menatap kearah dua saudaranya yang tidur.

'Habis subuh tidul, habis dhuha tidul, sekalang tidul lagi,'

Begitulah kira-kira isi hati Megumi, si raven mengarahkan pistol air ke arah wajah keduanya, dan Syurr

"HUJAN! UJAN! BANJILLL!"

Keduanya langsung terbangun dan berseru sambil berlari layaknya Upacara Pulu-pulu di serial bocah kembar.

Nobara yang pertama kali menyadari disekitar mereka kering, langsung berhenti, disusul Yuuji karena bocah itu sendiri bingung.

"Gak ada ail! Gak ujan juga!" Seru Nobara menyadari keanehan, ditatapnya sekitar, sampai matanya berhenti pada pistol yang dipegang  Megumi.

"Gumi yang nembakin ail ke  muka aku?!" Tanya si gadis emosi.

"Iya," dengan santainya si raven menjawab, Nobara hendak mengamuk namun ditahan Yuuji yang komat-kamit bilang 'ini puasa, gak boleh malah,' pada akhirnya Nobara gak jadi ngamuk namun menghentak hentakan kakinya kesal.

"Gumi, kenapa aku sama Bala disemplot, kan kami cuma tidul," Kata Yuuji, bocah satu ini matanya sisa 5 watt.

"Kata Ustad Yaga, kalau puasa
jangan tidul, " balas Megumi, ia duduk dilantai karena lelah berdiri.

Nobara masih menatap sengit si raven, namun yang ditatap bodoamat.

"Tapi kan aku sama Bala balu tidul tadi," sanggah si merah jambu, Nobara mengangguk sambil berkacak pinggang.

"Balu dalimana, habis sholat shubuh tidul, habis dhuha, tidul, tadi juga abis sholat dimasjid kalian kemana? Tau-taunya pas dilumah tidul lagi, sayang tau!" Jelas Megumi, ia kesal dengan dua saudaranya yang mengaku baru tidur padahal hampir setengah hari digunakan untuk rebahan.

"Aku juga sayang Gumi sama Bala!" Yuuji berseru dan malah memeluk dua saudaranya.

Megumi menghela nafas, capek, haus lagi, Ya Allah, kuatkan Megumi.

"Bukan itu Uji, tapi sayang waktunya telbuang pelcuma, Kalau kata Ustad Yaga, bulan ini tuh Bulan spesial, udah ah, aku capek ngomong!" Si Raven menutup mulut dan langsung senderan ke sofa dibelakangnya.

Yuuji memasang wajah cengo

'Apa tadi? Spesial? Nasi goleng?' batinnya.

Nobara menggeleng pelan, capek juga dengarin Megumi ngomong, tapi yang dikatakan saudaranya itu benar, si gadis kecil beranjak naik ke kamarnya, sebelum keluar membawa tas berisi Iqro, Juz Amma, dan Jilbab.

"Ke masjid Yok! Ngaji sama mba Maki, sama Mas Yuta!" Nobara berapi-api, Megumi mau menolak, namun lebih dulu tangannya ditarik Yuuji dan Nobara kemasjid, tentunya mereka mengunci pintu rumah dulu.

.
.
.

Lantai 20, ruang kerja Bos

Terlihat sosok bersurai putih yang nemplok ke meja kerja, dengan keadaan dokumen berserakan dimana-mana.

"Satoru! Woy jangan tidur!" Seru Pria bersurai hitam yang datang dengan setumpuk berkas.

Yang dipanggil menoleh malas, dia benar-benar lelah, malas, ngantuk, lemes.

"Apasih Sug, gak tau gue lemes apa!" Sewot si putih, muka mulusnya tak kunjung lepas dari atas meja.

"Lu ada rapat lagi abis ini, terus ada jadwal ketemuan sama Si Dazai pas buka nanti di Resto Bungo!" Suguru, asisten sekaligus sahabat si putih memijat pelipis, lelah dengan semua ini, dia tuh puasa, tapi harus menghadapi mahluk macam Satoru benar benar menguras tenaga.

Satoru mengangkat kepala, bentar, kalau gitu dia gak buka bareng anak-anak nya dong!

"Ha? Kagak mau gue, bilang dipercepat atau apa kek, gue mau buka dirumah,"  Namanya saja Satoru, suka seenaknya.

"Ya udah kalau gitu, yang ADA DIMEJA Buruan dikerjain! Malih!"

Satoru mau membalas ucapan sahabat nya namun teralih oleh suara notifikasi dari ponsel pintar dimeja, tangannya terulur mengambil dan melihat apa isinya.

Si putih langsung sumringah, mendapati sang Pujaan hati, tetangga sebelah, Iori Utahime yang mengirim video berdurasi kurang lebih 3 menit.

Disentuh nya tanda play, terlihat lah 3 orang bocah yang lagi duduk berhadapan dengan dua orang bocah kelas 5 SD, Satoru kenal, itu Maki dan Yuta lalu 3 anaknya.

Terdengar suara Yuuji dan Nobara yang melafalkan ayat Al-Qur'an meski terbata, gantian Megumi yang lancar jaya melafalkan surah pendek. Sampai Yuuji menoleh ke arah kamera.

"Bala! Gumi! Bu Gulu lekam kita!"

Yuuji berseru  Bahagia, Nobara dan Yuuji berpose, sedangkan Megumi nutupin muka pake Peci punya dia, Maki dan Yuta ikut ambil pose, sampai bocah lain dengan surai silver datang dan melompat ke arah Mereka, video berakhir dengan suara Utahime yang menegur Inumaki karena asal lompat.

Suguru bergidik melihat Satoru yang senyum-senyum sendiri.

"YOSH! AYO KERJA LALU PULANG!

.
.
.

Yosh! Selesai juga hehe semoga sukaa stay safe and healthy! SEMANGAT PUASANYA 🤗🤗🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yosh! Selesai juga hehe semoga sukaa stay safe and healthy! SEMANGAT PUASANYA 🤗🤗🤗

ིུ֛ ⃝ ⃝🍃 ꦿꦶ Gojou Family; Jujutsu Fanfic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang