2. Sakit

567 107 42
                                    

🌏🌏🌏

Rintik air turun dengan deras membasahi  sebagian permukaan bumi. Kilat-kilat putih terlihat dilangit yang tertutup awan-awan hitam. Kalau sudah seperti ini, biasanya akan berlangsung seharian.

Pagi itu juga, tumben sekali, sosok kepala keluarga nyentrik, Gojou Satoru tida terlihat dimeja makan. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.30.

Sementara di dapur, terlihat 3 bocah kelas 2 SD yang sibuk menyiapkan bekal serta sarapan.

"Gumi, itu rotinya dipanggang jangan kelamaan!" Seru Yuuji saat melihat Roti yang dipanggang Megumi mulai berubah warna hampir gosong.

Megumi yang ditegur langsung memindahkan roti ke piring, kalau Nobara sibuk menggoreng telor serta bacon. Yuuji sendiri mencuci sayuran serta menata bekal makan siang mereka.

"Kenapa Ayah belum turun ya?" Gumam Nobara saat melihat kursi dimeja makan masih kosong, gadis kecil ini pun berinisiatif ke kamar Ayahnya yang terletak dilantai 2.

Sampai didepan pintu, Nobara mengetuk beberap kali, namun tak kunjung ada sahutan apapun, langsung saja ia masuk dan mendapati sang ayah yang masih bergelung didalam selimut warna hitam.

Kaki kecil si gadis mendekat, perlahan tangannya terulur hendak mencubit atau paling tidak menampar si Ayah agar bangun.

"DUH PANAS!" pekik Nobara ketika tanganya meyentuh kening sang Ayah.
Tanpa Pikir panjang, bocah itu berlari ke dapur sambil berteriak.

"UJI, GUMI, BADAN AYAH-" Belum selesai kalimatnya, Kaki kecil Nobara salah menuruni anak tangga sedikit lagi wajahnya mencium lantai jika saja Yuuji tak datang dan menahan tubuh Si gadis.

"Jangan lari-lari! Nanti jatuh!" Kata Yuuji memperingatkan, Nobara tak menggubris.

"Iya, tapi Ada yang lebih gawat Uji! Badan Ayah panas! Kaya direndam air panas!" Seru Nobara panik, Yuuji lari ke dapur terus ngasih tau Megumi.

Ketiga bocah itu menghampiri sang Ayah,
Yuuji menyentuh kening Satoru yang masih terlelap.

"Iya, panas banget," lapornya.

"Jadi, kita harus gimana? Bentar lagi masuk?" Tanya Nobara yang berdiri disebelah Megumi.

"Kalau gak salah, bibi Shoko bilang kalau orang demam, harus istirahat terus dikompres," Ujar Megumi, ia pun membagi tugas, pertama Yuuji dibantu Nobara akan memasak bubur, lalu dirinya yang mengompres sang ayah.

15 menit berlalu, bubur darurat buatan Yuuji dan Nobara sudah siap, begitu pula Megumi yang mengganti kompresan sang ayah.

"Gumi, Yuuji, sudah jam 08.00!" Seru Nobara.

Tiga bocah itu berdiri disamping ranjang sanga ayah, satu persatu dari mereka mengecup pipi sang ayah.

"Ayah cepat sembuh!" Kata Yuuji

"Kalau begitu kami berangkat!" Ketiganya berseru kemudian menutup perlahan pintu kamar dan langsung berlari keluar rumah.

Keadaan diluar masih sama, hujan deras, hanya ada satu payung yang ukurannya cukup untuk bertiga.

"Ayo!" Megumi,Nobara dan   Yuuji  memegang payung bersama-sama, dipertengahan jalan, angin kencang melanda, membuat payung yang mereka gunakan terbang dibawa angin.

"TIDAKKK!" Terlambat payung sudah terbang, bersamaan dengan petir yang menyambar keras.

BLZTT

DUAR

"AYAH!"

Di sisi lain, Satoru terbangun, ia menatap kain basah yang jatuh dari kening, serta semangkuk bubur di nakas.

🌏🌏🌏

Pintu kelas  2 Jujutsu Diketuk pelan, Utahime selaku wali kelas mengatakan silahkan masuk.

"Selamat pagi Bu Guru, maaf kami terlambat." Ucap Megumi, Yuuji, dan Nobara bersamaan sembari membungkuk.

Utahime terkejut mendapati tiga anak muridnya yang masuk kelas dalam keadaan basah kuyup.

"Apa yang terjadi dengan kalian? Kenapa bisa basah kuyup?!" Tanya Utahime panik, ia membawa tiga murid nya menuju ruang ganti, sekaligus membantu mengeringkan rambut mereka.

🌏🌏🌏

Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi, Megumi, Yuuji dan Nobara sudah pulang dijemput Geto.

"Paman! Keadaan Ayah bagaimana? Apa ayah baik-baik saja?" Tanya Yuuji setelah mendengar bahwa Satoru sendiri yang memintanya menjemput mereka.

"Apa demam Ayah sudah turun?" Kali ini Megumi, meski terlihat biasa saja ia juga khawatir.

"Tenang saja, Ayah kalian sudah dirawat Bibi Shoko, dan mungkin besok sudah kembali beraktivitas seperti biasa," Jelas Geto.

Megumi dan Yuuji bernafas lega, sementara itu Nobara tertidur dengan menggenggam erat tangan dua saudaranya.

Sampai di rumah, lagi-lagi Satoru masih istirahat, dimeja terlihat sudah ada makan malam yang disiapkan oleh Shoko.

Mereka makan dalam diam, begitu selesai membereskan meja makan, ketiganya menghampiri sang ayah yang masih tidur.

"Gumi, Uji, bantu aku naik ke kasur ayah," pinta Nobara, Megumi dan Yuuji pun menggendong Nobara agar bisa naik, selanjutnya Megumi dan terakhir Yuuji yang ditarik dari atas kasur oleh Dua saudaranya.

"Ayah cepat sembuh, agar kami tidak merepotkan bibi Shoko, Bu Guru, dan Paman Suguru lagi." Ujar Megumi, yang berbaring disebelah kanan sang ayah.

"Iya!" Seru Nobara dan Yuuji yang berbaring disebelah kiri sang ayah, karena lelah, mereka akhirnya ikut tertidur.

Keesokan paginya Satoru terbangun ketika merasakan beban berat di tubuhnya, begitu membuka mata, didapatinya tangan Yuuji, Megumi dan Nobara yang memeluknya.

Pria bersurai putih itu terkekeh pelan, ia bersyukur karena telah mengadopsi ketiga bocah ini.

🌏🌏🌏

heheh maafin kalau aneh ya semoga suka
Jangan lupa vote dan Komen🤗




ིུ֛ ⃝ ⃝🍃 ꦿꦶ Gojou Family; Jujutsu Fanfic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang