"Ortu lo pada kemana? Kok rumahnya sepi?" tanya Mashiho kala mereka sudah masuk kedalam rumah mewah keluarga Hamada yang lama tak mereka pijak. Asahi bergumam, "Lembur."
"Dasar lo, bobrok lo bisa kumat gak?" kata Mashiho jengah dengan Asahi yang kembali pada sikap cueknya. "Jadi kangen kak Jiun gue."
"Terus?" kali ini Jaehyuk yang bersuara sambil duduk di sofa panjang ruang tengah diikuti oleh Mashiho disampingnya dan Asahi didepan mereka berdua. "Gak asik Lo berdua." timpalnya kesal.
Mashiho tambah yakin jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh Asahi dan Jaehyuk. Suasana canggung yang sebenarnya tengah mengelilingi mereka bertiga dan Mashiho tidak bisa mencairkan suasananya.
"Lo berdua kenapa kayak orang asing sih?!" Mashiho sudah jengah dengan suasana yang diciptakan oleh dua sahabatnya yang sangat ia sayangi. "Kita sahabat gak sih? Lo berdua nganggap gue sahabat gak sih?"
Jaehyuk terdiam berbeda dengan Asahi. "Lo tau kan gue baru balik, gue harus nyesuain orang disekitar gue lagi selama dua tahun. Bukannya gak nganggep lo sahabat Siho. Gue minta maaf kalau suasananya jadi gini." Mashiho hanya terdiam bersama Jaehyuk. Entah kenapa rasanya Mashiho jadi kesal.
"Gak ada yang disembunyikan dari gue kan?" Jaehyuk maupun Asahi pun menggeleng dengan santai. Mashiho bingung dengan keduanya. Asahi yang baru menunjukkan dirinya sehari ini sudah membuatnya curiga akan sesuatu.
"Malam itu, di jembatan... lo sama Jaehyuk ngapain? Dan setelah hari itu lo hilang tanpa kabar."
Kali ini Asahi terdiam bahkan dengan Jaehyuk. Mashiho tersenyum miring. Setidaknya umpannya berhasil saat melihat raut gelisah dari kedua orang yang ia anggap sebagai sahabatnya.
"Ok, gue bercanda... muka lo berdua kenapa tegang coba?" kata Mashiho menyengir. Asahi hanya berdehem setelahnya dengan wajah datar. Gue bisa cari tau sendiri, batin Mashiho tersenyum miris. Dua sahabatnya memang menyembunyikan sesuatu.
"Sahi, manis banget sih, mau jadi pacar aku."
"Jijik gue Gyu, mau gue aduin ke Taehyun? Sama gue aja yuk Sa."
Beomgyu langsung menepuk keras pundak Heeseung yang langsung mengaduh sakit karena punggungnya ditepuk seenak jidatnya oleh Beomgyu. "Mau gue aduin ke Sunoo? Bocah sd lo pacarin, om pedofil lo?"
"SMP Gyu."
Asahi menatap jengah keduanya, "Lo berdua kalo mau ngardusin gue pagi, siang, sore itu salah, gak ngaruh. Pagi-pagi gini kalian gak ada kerjaan apa? Gue baru datang juga." kata Asahi kesal.
Lantas dua orang yang sedari tadi mengganggunya malah menyengir. "Kan sesekali. Galak amat sih, baru dua hari masuk."
Asahi kembali ingin membalas perkataan Beomgyu tapi harus ia urung karena Jaehyuk yang tiba-tiba datang seraya menghampaskan tasnya ke kursi dengan tidak santainya.
"Jae, lo sehat kan? Tumbenan datang-datang main lempar tas aja, untung gak kena Sahi," cerocos Heeseung yang mulutnya langsung di gempar oleh Jeongin yang sekarang berdiri disamping Heeseung duduk sekarang.
"Lo berdua ya, suaranya entu gak bisa di kondisikan gak sih? Perlu gue gembok tuh mulut kalian berdua?" Jeongin marah karena kesal, orang lagi asik chattan sama pacar malah diganggu-ganggu. Heeseung memicing sementara Beomgyu tertawa lalu Jaehyuk duduk dan menatap kesal kedua orang yang duduk didepannya.
"Harusnya elo timpuk juga noh mulut si Beomgyu!" Jeongin geleng, "Karena dia mantan pacar gue, gue kasih libur buat nimpuk dia dalam sebulan seminggu."
"Yaudah, mau jadi pacar gue? Nanti satu jam kemudian kita putus."
Langsung aja Heeseung kena tendang si Jaehyuk. Apes banget dia, "Mau di mutilasi Hyunjin lo?"
Asahi menatap Jaehyuk tidak santai. Dalam hatinya ia berdecih dan langsung keluar kelas karena jengah. "Baru juga gue mau nimbrung," kata Jeongin yang matanya menatap mengikuti Asahi berjalan. Jaehyuk tahu, Asahi tidak menyukai kegaduhan dan karena itu Asahi pergi dengan wajah masam.
"Kayaknya sifat aslinya keluar deh, ya gak?" Beomgyu dan Jeongin langsung mengangguk. "Asahi emang gitu, dia gak suka kegaduhan."
Mata ketiga temannya memicing tak percaya. Mereka yakin, Jaehyuk pasti kenal dengan Asahi dan bagusnya lagi, Beomgyu berani bertanya karena mulutnya itu memang tidak bisa dilem barang untuk menjaga rahasia.
"Lo sama Asahi kenal sejak lama gak? Atau lo itu diam-diam suka Asahi terus jadi stalkernya?"
"Gyu, masih mau nafas?" Beomgyu langsung cengengesan lalu menggeleng heboh, "Yakali, gue kan bukan orang yang elo suka terus nolak elo hehe...."
Sementara itu di depan kelas, Asahi menguping pembicaraan Jaehyuk dan tiga temannya itu. Awalnya Asahi biasa-biasa saja saat mendengar pembicaraan tidak berfaedah itu tapi setelahnya, Beomgyu tahu tentang Jaehyuk? batinnya menatap lantai dengan tatapan kosong.
Pikirannya menerawang ke masa lalu dimana itu adalah hari ia dinyatakan hilang entah hidup atau tidak lagi. Hari itu, Asahi mencoba melupakannya namun bayang-bayang itu selalu tidak bisa ia lupakan. Ia tahu suatu hari nanti ia akan bertemu dengan Jaehyuk lagi, tetapi ia ingin bertemu dengan Jaehyuk secara baik-baik bukan perasaan campur aduk seperti ini.
Tanpa disasari Asahi sendiri, dirinya mengeluarkan cairan bening dari matanya dan hal itu tidak luput dari pandangan Mashiho yang bertambah curiga dengan Jaehyuk dan Asahi.
"Kalian lupa, kalau gue pekaan, bego banget sih, makanya cari teman jangan yang pekaan apalagi kepoan kaya gue." Mashiho mencibir karena kesal, kesal untuk rasa keponya masih tidak kunjung ia ketahui.
Pulang sekolah Asahi langsung ditarik Yoshi untuk pulang bersama. Awalnya ia tidak mau tapi pemuda Kenemoto itu sangat keras kepala dan akan tetap mengantarkannya atas dasar Ayah Asahi.
"Sebenarnya Kak Yoshi gak perlu repot-repot kak, Asahi bisa pulang sendiri kok sama Mashiho," kata Asahi lembut. Yoshi menoleh ke belakang dimana Asahi sedang mengikutinya ke parkiran lalu menarik tubuh Asahi agar berjalan disampingnya. Semua itu tentu tak luput dari pandangan murid-murid lainnya yang menyimpulkan bahwa Yoshi dan Asahi memiliki sebuah hubungan dan hal itu juga tidak luput dari pendengaran Jaehyuk tentunya.
Beomgyu yang kebetulan lewat langsung merangkul leher Jaehyuk. "Mau satu informasi?" tanyanya menawar. Jaehyuk mengangguk tanpa menoleh sedikitpun pada Beomgyu.
"Keluarga Kenemoto dan Hamada akan menjalin hubungan—maksud ku, Asahi dan kak Yoshi dijodohkan, tahukan arti dijodohkan?" kata Beomgyu memberikan satu informasi penting pada Jaehyuk yang mengepalkan kedua tangannya menahan emosi yang meledak.
Beomgyu menepuk pundaknya pelan, "Andai lo gak ngelakuin itu—meskipun gak sengaja sih, mungkin Asahi sama lo masih sama kayak dulu, mungkin. Setidaknya elo beruntung ketemu gue si tukang pemberi informasi penting ke elo."
Setelah itu Beomgyu langsung pergi. Beomgyu benar, jika ia tidak terkalut emosi mungkin ia tidak akan reflek mendorong Asahi.
Dan lagi, Mashiho ada tidak jauh dari lokasi Jaehyuk berdiri. Sepertinya ia memiliki bakat menjadi detektif atau mata-mata (?).
"Ngelakuin itu? Ketemu? Beomgyu tahu tentang rahasia Jaehyuk gitu? Terus, Asahi beneran dijodohin sama Kak Yoshi?"
Jujur saja, Mashiho sudah kepo tingkat akut hingga ia ingin mencari tahu lebih lanjut, tidak peduli kalau ia disebut tukang ikut campur. Toh, ia juga pernah ikut campur dalam urusan Ayah dan Ibunya yang ingin membuat adik untuknya yang berakhir tidak jadi karena Mashiho sendiri.
Jujur, aku gemes sama cerita ini, kemarin mau up tpi males dan sekarang aku up di bulan Puasa!????!!!!!😭
Oh ya, kalian mau book ini up di bulan puasa? Tenang, gak ngandung kayak gini atau gitu palingan cuman membuat kalian harus berteori menebak chap selanjutnya atau ending. Kalau ending aku ada dua versi tapi gak tahu mau versi yg mana(?). Ok, gaje.
Yang penting semoga kalian suka sama book ini hehhe....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Hate || Jaesahi
Short StoryAsahi kembali lagi setelah 2 tahun lamanya sejak insiden itu(?). JaeSahi Jangan salah lapak. BxB